Edy Yuwono
Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Deteksi Triploid Ikan Nilem (Osteochilus hasselti Valencienes 1842) Hasil Kejut Dingin 4oC Susanti, Desi; Yuwono, Edy; Sistina, Yulia
Biota BIOTA Volume 17 Nomor 3 Tahun 2012
Publisher : PBI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Protokol triploidisasi cyprinidae nilem dengan kejut dingin 4oC pada 1, 3, atau 5 menit dari waktu fertilisasi dengan lama kejut 15, 20, atau 25 menit terbukti efektif dari parameyter fertilitas, daya tetas, abnormalitas larva, sintasan benih, panjang benih, dan khususnya data dimensi eritrosit benih hasil perlakuan. Dimensi eritrosit berupa ukuran panjang (major axes), lebar (minor axes), luas, dan volume eritrosit. Benih hasil perlakuan kejut dingin terbukti triploid dengan dimensi eritrositnya secara sangat nyata (P<0,01) jauh lebih besar dibanding diploid normal kontrolnya. Perlakuan kejut dingin secara sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi fertilitas telur dan panjang tubuh benih, namun tidak nyata (P>0,05) mempengaruhi persentase penetasan, persentase abnormalitas larva, dan sintasan benih. Penerapan protokol triploid kejut dingin nilem yang terbukit efektif untuk pada bidang akuakultur siap dijalankan.Kata kunci: Deteksi triploid, kejut dingin, lama kejut, nilem, dimensi eritrosit
Deteksi Triploid Ikan Nilem (Osteochilus hasselti Valencienes 1842) Hasil Kejut Dingin 4oC Susanti, Desi; Yuwono, Edy; Sistina, Yulia
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 3 (2012): October 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v17i3.149

Abstract

Protokol triploidisasi cyprinidae nilem dengan kejut dingin 4oC pada 1, 3, atau 5 menit dari waktu fertilisasi dengan lama kejut 15, 20, atau 25 menit terbukti efektif dari parameyter fertilitas, daya tetas, abnormalitas larva, sintasan benih, panjang benih, dan khususnya data dimensi eritrosit benih hasil perlakuan. Dimensi eritrosit berupa ukuran panjang (major axes), lebar (minor axes), luas, dan volume eritrosit. Benih hasil perlakuan kejut dingin terbukti triploid dengan dimensi eritrositnya secara sangat nyata (P<0,01) jauh lebih besar dibanding diploid normal kontrolnya. Perlakuan kejut dingin secara sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi fertilitas telur dan panjang tubuh benih, namun tidak nyata (P>0,05) mempengaruhi persentase penetasan, persentase abnormalitas larva, dan sintasan benih. Penerapan protokol triploid kejut dingin nilem yang terbukit efektif untuk pada bidang akuakultur siap dijalankan.Kata kunci: Deteksi triploid, kejut dingin, lama kejut, nilem, dimensi eritrosit