I Wayan Widyantara
Departemen Neurologi, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAPORAN KASUS: SINDROMA STOKES-ADAMS SINKOP KARDIAK YANG MIRIP BANGKITAN Putu Lohita Rahmawati; I Wayan Widyantara; I Made Putra Swi Antara
Callosum Neurology Vol 2 No 3 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.249 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i3.90

Abstract

Pendahuluan: Kesalahan dalam mengidentifikasi suatu sinkop sebagai bangkitan epileptik merupakan hal yang tidak jarang terjadi. Pasien mendapatkan manajemen epilepsi namun bangkitan tidak kunjung terkendali. Masalah kardiovaskular harus dipertimbangkan dalam keadaan ini karena keterlambatan identifikasi meningkatkan mortalitas. Kasus: Pasien laki-laki, 26 tahun, mengalami bangkitan onset general motorik tonik klonik yang terjadi lebih dari 20 kali dalam waktu 18 jam dengan durasi 3-5 menit. Diantara kejang pasien sadar baik tanpa adanya periode bingung. PasienĀ  mendapatkan terapi diazepam 10 mg intravena sebanyak 3 kali pemberian namun kejang terus terjadi. Pemeriksaan fisik menunjukkan bradikardia, kardiomegali dengan bising sistolik mitral dan tidak didapatkan defisit neurologis lainnya. Gambaran EKG menunjukkan AV blok derajat 3 dengan gambaran echocardiography dilatasi ventrikel kiri dengan regurgitasi moderat katup mitral. Pemeriksaan CT-scan kepala dan EEG normal. Dilakukan pemasangan alat pacu jantung sementara dan setelahnya pasien tidak mengalami bangkitan. Diskusi: Aktivitas tonik klonik seperti bangkitan epileptik dapat terjadi pada pasien yang mengalami sinkop akibat AV blok. Penurunan kesadaran mendadak sesaat disertai aktivitas seperti bangkitan akibat aritmia yang menyebabkan penurunan perfusi serebral disebut sebagai sindroma Stokes-Adams. Aktivitas tonik klonik pada keadaan ini tidak responsif terhadap regimen antikonvulsan. Kesimpulan: Laporan kasus ini mengangkat pentingnya pengenalan tentang sinkop kardiak untuk membedakannya dengan bangkitan epileptik. Pada pelayanan gawat darurat, kesalahan identifikasi menyebabkan keterlambatan penanganan dan meningkatkan mortalitas. Kata Kunci: Sindroma Stokes-Adams, Sinkop Kardiak, AV Blok
Defisit Serebelum Murni akibat Stenosis Arteri Serebri Posterior I Wayan Widyantara; I Wayan Kondra
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 5 (2015): Kardiologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v42i5.1013

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian utama nomor 2 di dunia dan berkontribusi besar dalam penyakit global. Stroke arteri serebri posterior/posterior cerebral artery (PCA) terjadi pada sekitar 26,5% stroke iskemik dan disabilitas yang disebabkannya berupa defek lapang pandang, hemiparesis, gangguan sensibilitas, gangguan kognisi dan perilaku. Sedikit laporan yang menyatakan infark PCA menyebabkan ataksia atau gangguan koordinasi. Laporan kasus: Seorang laki-laki 43 tahun, datang dengan kondisi sadar mengeluh pusing berputar mendadak saat aktivitas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing menetap, tidak memberat pada perubahan posisi dan tidak membaik saat istirahat; disertai sulit mengendalikan gerakan diikuti kurang tangkasnya tungkai kiri sehingga pasien tidak mampu berdiri dan berjalan. Didapatkan vertigo tipe sentral, kekuatan keempat ekstremitas dalam batas normal, gangguan koordinasi lebih berat pada sisi kiri tubuh, asinergia serebelar, proprioseptif normal. Pemeriksaan MRA Magnetic Resonance Angiography) mendapatkan gambaran stenosis PCA dekstra. Simpulan: Gambaran klinis gangguan serebelum murni kedua sisi dapat akibat stenosis arteri serebri posterior kanan yang memberikan percabangan pada kedua sisi arteri thalamoperforate.Background: Stroke is the second leading cause of death in the world and contributed the majority of global illness. The incidence of posterior circulation stroke is about 26.5% causing disabilities such as visual fi eld defect, hemiparesis, sensibility disorder, cognition and behavior disorders. There was a report that infarc of PCA cause ataxia or coordination disorder. Case Report: A 43-year old male, alert, presented with chief complain of sudden spinning sensation during activity 3 days prior to admission. The symptom was continues and settle, not get worsen by changing position and not improving by resting. It was accompanied with diffi culty to control movement followed by left leg weakening resulting in inability to stand up and walk. Neurological examination found central type of vertigo, normal strength with coordination defect on both sides but more severe on the left, cerebral asynergy, normal proprioception. MRA (Magnetic Resonance Angiography) showed stenosis of the right posterior cerebral artery (PCA). Conclusion: Pure cerebellum defi cit on both sides can be caused by stenosis of the right posterior cerebral artery which supplied both thalamoperforate arteries.