Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : KOVALEN: Jurnal Riset Kimia

ANALISIS PENETAPAN KADAR NIPAGIN DALAM SEDIAAN BODY LOTION TIE (TANPA IZIN EDAR) YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA PALU Vini Mandasari; Syariful Anam; Yonelian Yuyun
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 2 No. 3 (2016)
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.575 KB)

Abstract

This study aims to determine the levels of nipagin as preservative in body lotions which have no marketing authorization (MA). Each sample was taken from 4 traditional markets located in Palu City. The assay of nipagin in the body lotions was done by using ultraviolet (UV) at wavelength of 257 nm. From 8 different samples, 5 of them contain nipagin of which levels are as follows: A1 = 0.232%; A2 = 0.229%; B1 = 0.124%; B2 = 0.120%; C1 = 0.120%; C2 = 0.117%; and D1 = 0.267%; D2 = 0.273%; and F1 = 0.213%; and F2 = 0.215%. Based on the results obtained, those body lotions that have no marketing authorization meet the requirement of nipagin’s preservative levels according to Analitical Method of National Center for Drug and Food Testing, in which the allowed levels of nipagin for body lotion is 0.4%.Keywords: Body Lotion, Nipagin, Ultraviolet Spectrophotometer.
VARIASI WAKTU DAN CARA PENGOLAHANSEBELUM DIKONSUMSI TERHADAP PENURUNAN KANDUNGAN ASAM SIANIDA PADA VARIETAS REBUNG BAMBU AMPEL (Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl.) Ceria Arun Venagaya; Syariful Anam; Yonelian Yuyun
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.29 KB)

Abstract

Rebung bambu ampel (Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl.) memiliki kandungan nutrisi, namun di samping itu juga rebung mengandung unsur anti nutrisi yang membahayakan kesehatan yaitu kandungan hidrogen sianida (HCN) sehingga dibutuhkan cara pengolahan yang benar agar kandungan sianida dapat dikurangi bahkan dapat dihilangkan sebelum dikonsumsi. Pada penelitian ini rebung diolah dengan cara perendaman dan air mengalir yang dilanjutkan dengan variasi waktu perebusan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penurunan kadar sianida terendah yaitu pada perendaman dan perebusan selama 5 menit sebesar 68 ppm sedangkan penurunan kadar sianida yang paling besar terjadi pada kombinasi perlakuan rebung yang dicuci dengan air mengalir dan perebusan selama 120 menit sebesar 656,33 ppm. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu perebusan mempengaruhi kadar sianida rebung, semakin lama waktu perebusan kadar sianida semakin menurun.Kata kunci : Sianida, Rebung, Bambu Ampel (Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl.)
PENGARUH PENAMBAHAN AKTIVATOR DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF AMPAS TAHU SEBAGAI ADSORBEN MINYAK JELANTAH Ma'rifah Ma'rifah; Jamaluddin Jamaluddin; Yonelian Yuyun; Agustinus Widodo
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 4 No. 1 (2018): Edisi April
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.489 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2018.v4.i1.9363

Abstract

Minyak goreng yang telah digunakan berulang kali akan mengalami kerusakan seperti peningkatan bilangan peroksida dan asam lemak bebas yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Penelitian ini memvariasikan aktivator pada proses pembuatan karbon aktif ampas tahu yaitu NaCl 10%, Na2CO3 5% dan H3PO4 1M untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida dalam minyak jelantah. Minyak yang digunakan adalah minyak goreng kemasan yang digunakan untuk menggoreng ikan kering, ikan basah, tahu-tempe dan daging ayam. Tahapan pemurnian minyak yaitu proses despising, netralisasi dan bleaching. Pengujian mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) 7709:2012 sebagai syarat mutu minyak goreng. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam lemak bebas tertinggi dan terendah yang diperoleh yaitu 0,1925% dan 0,1473%, sedangkan bilangan peroksida tertinggi dan terendah yaitu 9,3203 meq O2/kg dan 4,3526 meq O2/kg. Aktivator yang paling berpengaruh pada penurunan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida adalah Na2CO3 dimana diperoleh kadar rata – rata asam lemak bebas 0,1473% dengan persentase penurunan sebesar 57,68% dan kadar  rata – rata penurunan bilangan peroksida yaitu 4,3526 meq O2/kg dengan persentase penurunan sebesar 59,04%. Jadi, aktivator Na2CO3 merupakan aktivator yang paling baik digunakan untuk aktivasi karbon ampas tahu sebagai adsorben minyak jelantah.Kata Kunci:    Aktivator, Karbon Aktif, Ampas Tahu, Adsorben, Minyak Jelantah.