Haerussaleh Haerussaleh
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Dr. Soetomo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MODAL SOSIAL, KULTURAL, DAN SIMBOLIK SEBAGAI REPRESENTASI PELANGGENGAN KEKUASAAN DALAM NOVEL THE PRESIDENT KARYA MOHAMMAD SOBARY (KAJIAN PIERRE BOURDIUE) Haerussaleh Haerussaleh; Nuril Huda
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 6, No 1 (2021): Metalingua, Edisi April 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v6i1.10032

Abstract

Fokus Penelitian terhadap Novel The President, karya Mohaamad Sobary ini  adalah modal dari Pirre Bourdiue yang digunakan tokoh untuk mempertahankan atau menguasa dominasi atau kekuasaan simboliknya. tinjaua teori modal sesuai pemikiran Bourdiue berupa modal ekonomi, modal sosial, modal kultural, dan modal simbolik. Metode kualitatif digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini. Temuan yang dihasilkan dari penelitian ini  berupa: (1)  Modal sosial terkait kedekatannya dengan pesantren dan para kyai digunakan tokoh presiden untuk memertahankan dan menguatkan kekuasaannya. Modal sosial juga digunakan oleh Pesantren Slaga Ima dan dan tokoh Abah untuk menguatkan dominasi simboliknya; (2) modal kultural yang digunakan oleh tokoh Presiden untuk menguatkan kekuasaanya berupa status sebagai “santri’ yeng melekat pada tokoh, kekuatan ‘teja’ sebagai penanda kekuasaan, dan kedekatan dengan masyarakat; (3) modal simbolik yang digunakan Tokoh Presiden sebagai instrument dominasi berupa atribut kesederhanaan, pola komunikasi masyarakat bawah, dan symbol kuda keturunan Gagak Rimang. Modal simbolik yang digunakan digunakan oleh Pesantres Slaga Ima dan Abah adalah Pancuran Tujuh yang yakini sebagai pancuran Kalijaga dan memiliki kekuatan.