Ni Made Surawati
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PURA MEKAH DI BANJAR ANYAR DESA POH GADING, UBUNG KAJA, KOTA DENPASAR I Nyoman Djuana; Ni Made Surawati
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 1 No 1 (2018): Vidya Wertta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.636 KB) | DOI: 10.32795/vw.v1i1.174

Abstract

Artikel ini membahas tentang keberadaan Pura Mekah di Banjar Binoh Ubung Kaje dengan menggunakan analisis struktur, sejarah dan fungsi. Keberadaan Pura Mekah di Banjar Binoh memang menarik dikaji karena jika dilihat dari namanya seperti berhubungan dengan tempat suci umat Islam. Secara historis Pura ini berhubungan dengan datangnya Majapahit ke Bali. Berdasarkan wacana lisan dinyatakan bahwa di Ubung (yang dulunya satu desa dengan Peguyangan) pernah datang dua utusan Majapahit yang disebut-sebut sebagai Dalem Mekah. Dua utusan ini tinggal dengan dibatasi setra Dalem Poh Gading, yang satu tinggal di sebalah utara setra (Pura Mekah Banjar Anyar) dan satunya lagi tinggal di sebelah selatan. Struktur Pura Mekah berbeda dengan struktur umum pura di Bali yakni menggunakan konsep Tri Mandala, sementara di Pura Mekah hanya Dwi Mandala. Secara fungsional, pura ini berfungsi secara religius dan sosial.
AJARAN TATWA DALAM KAKAWIN SUMANASÄ€NTAKA Ni Nyoman Sri Winarti; Ni Made Surawati
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.9 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.665

Abstract

Naskah-naskah lama pada hakekatnya merupakan naskah-naskah daerah yang tersimpan di berbagai tempat di wilayah Indonesia, baik di museum, perpustakaan, maupun rumah-rumah perseorangan sebagai koleksi pribadi. Dalam karya-karya sastra tersebut disinyalir terkandung beberapa nilai yang berharga sebagai warisan Bangsa Indonesia. Naskah-naskah tersebut ditulis dalam berbagai bentuk, seperti : parwa, babad, kidung, kakawin, geguritan dan lain-lain. Salah satu di antara karya sastra periode lama yang meniru metrum-metrum India adalah Kakawin Sumanasāntaka, yang ditulis oleh Mpu Monaguna, murid Sri Warsajaya, yakni seorang guru terkenal dalam seni syair. Keunikan Kakawin Sumanasāntaka ini terletak pada segi ceritanya, nilai tatwanya serta memiliki amanat mengenai ajaran dharma dan swadharma.
URGENSI LAGU KIDS BERBASIS TRI HITA KARANADIIMPLEMENTASIKAN DI SEKOLAH TK SARI MEKAR SUKAWATI DAN TK SUTHA DHARMA UBUD I Gusti Ayu Suasthi; I Gusti Ketut Widana; Ni Made Surawati
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1028

Abstract

Artikel ini membahasUrgensi Lagu Kids Berbasis Tri Hita Karana Diimplementasikan di sekolah tk sari Mekar sukawati dan tk sutha Dharma Ubud. Di samping studi dokumen, data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan para guru di sekolah tK sari Mekar sukawati dan tK sutha Dharma Ubud. Data yang terkumpul kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif-kualitatif. hasil kajian menunjukkan bahwa: pertama, mengenalkan konsep-konsep ajaran agama hindu khususnya ajaran tri hita karana akan lebih mudah bila diintegrasikan dalam kegiatan bernyanyi sambil belajar. Kedua, membangun kecerdasan emosi anak sejak usia dini akan membantu anak lebih mudah memahami pesan-pesan yang ada dalam lagu. lirik pada lagu anak-anak banyak mengandung pesan untuk mencerdaskan akal pikiran dan kecerdasan iman. sebagai contoh lagu Pelangi-pelangi menanamkan anak-anak untuk percaya akan kebesaran dan kemahakuasaan ida Sang Hyang Widhi/t uhan dalam konsep tri hita karana termasuk dalam aspekparhyangan.lagu satu-satu Aku sayang Ibu mengandung makna saling menyayangi antar sesama, hal ini bagian dari ajaran pawongan. serta lagu lihat Kebunku mengajarkan pada anak-anak untuk merawat tumbuhan, hal ini mencerminkan sikap menyayangi tumbuhan/alam sebagai bagian dari ajaran palemahan