hanintia Elma Derista
Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN ESTETIKA BUSANA BASAHAN DODOT AGENG BANGUN TULAK DI PERNIKAHAN ADAT PURA MANGKUNEGARAN hanintia Elma Derista
Texture:Art and Culture Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4381.757 KB) | DOI: 10.33153/texture.v2i2.2790

Abstract

ABSTRACTDodot Ageng Bangun Tulak is a wet dress worn by the bride and groom during the ceremony at Mangkunegaran Temple. Build tulip blue tilapia, the painting has a gold reasoning motif in the middle of the white, the base of the white color is the color of the stork feather. This study aims to describe: (1) The form of Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak in Mangkunegaran Temple. (2) Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak fashion weight. (3) Wedding performance of Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak. The form of this research is descriptive qualitative using data in the field to develop the theory that was built. The theory used to examine this study uses the A. A. M. Djelantik Aesthetic Theory. The trailer technique used was purposive sampling. Data collection techniques carried out were interviews, observation, and documentation. The validity of the data used is source triangulation and review of key informants. Analysis of the data used is an interactive analysis model. The results showed that: (1) Characteristics of Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak clothing, viewed based on the size of the dodot, dodot pattern, dodot shape, dodot color and components that make up the Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak clothing especially during the ceremony. (2) Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak's fashion weight means to renew everything for the bride and bring good seeds. (3) The appearance of Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak's wedding during the ceremony is shown as an art performance performed by the two brides who seem to be kings and queen a day.Keywords : Form, Weight, Appearance of Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak ABSTRAKDodot Ageng Bangun Tulak adalah busana basahan yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita pada saat upacara panggih di Pura Mangkunegaran. Bangun tulak berwarna biru nila, lukisannya bermotif alas alasan berwarna emas di bagian tengahnya putih dasar pemikiran warna dasar berwarna putih adalah warna bulu burung bangau.. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Wujud busana Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak. (2) Bobot busana Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak. (3) Penampilan pernikahan Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan data di lapangan untuk mengembangkan teori yang dibangun. Teori yang digunakan untuk menelaah penelitian ini menggunakan Teori Estetika A. A. M. Djelantik. Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan review informan kunci. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik busana Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak, dilihat berdasarkan ukuran dodot, pola dodot, bentuk dodot, warna dodot serta komponen yang membentuk busana Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak khususnya saat upacara panggih. (2) Bobot busana basahan Dodot Ageng Bangun Tulak bermakna memperbaharui segala sesuatu untuk mempelai dan mendatangkan bibit yang baik (3) Penampilan pernikahan Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak saat upacara panggih ditampilkan layaknya sebuah pertunjukan seni diperagakan oleh kedua pengantin yang seolah-olah menjadi raja dan ratu sehari.Kata Kunci : Wujud, Bobot, Penampilan Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak