Reni Diyah Yulita
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENERIMAAN KHALAYAK DESA PONGGOL KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TERHADAP PROGRAM ACARA GENDU-GENDU ROSO DI TELEVISI KOMUNITAS GRABAG TV Reni Diyah Yulita
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Sur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4183.7 KB) | DOI: 10.33153/capture.v2i1.547

Abstract

Grabag TV merupakan salah satu televisi komunitas yang telah beroperasi di Indonesia. Berdiri pada tahun 2004 di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Televisi ini bersifat non komersial. Salah satu program acara yang ditayangkan adalah Gendu-Gendu Roso. Acara ini merupakan dialog interaktif yang bertujuan sebagai ruang untuk menampung aspirasi masy arakat Grabag. Masalah ini kemudian difokuskan pada bagaimana penerimaan masyarakat terhadap program acara Gendu-Gendu Roso sebagai media penyalur aspirasi masyarakat yang sesuai dengan tujuan dan idealisme lembaga penyiaran Indonesia. Tujuan dari penelitian ini agar pembaca mampu memahami bagaimana penerimaan khalayak terhadap program acara yang ditayangkan di televisi komunitas dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi penerimaan khalayak tersebut. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah reception analysis/ analisis penerimaan. Pendekatan ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana khalayak menerima isi pesan yang disampaikan oleh media dilihat dari berbagai faktor kontekstual yang ikut mempengaruhi. Penerimaan khalayak akan diperoleh berdasarkan proses panjang yang kemudian menjadi pengalaman berharga dalam diri khalayak dan membentuk pola pikir dan cara pandang yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat terhadap acara Gendu-Gendu Roso dalam mempertahankan kebebasan berbicara masuk dalam kategori resepsi dominant dimana masyarakat sepakat bahwa acara tersebut mampu menjadi wadah penyalur aspirasi, begitu pula penerimaan khalayak terhadap penggunaan setting acara juga masuk dalam resepsi dominant. Sementara itu penerimaan khalayak terhadap informasi masuk dalam resepsi dominant dan negotiated. Pembahasan terakhir tentang penggunaan bahasa daerah dalam acara tersebut diperoleh hasil bahwa penerimaan khalayak masuk dalam resepsi dominant, negotiated dan oppositional. Bagi masyarakat yang masuk dalam kategori oppositional berarti bahwa penggunaan bahasa daerah tersebut tidak dapat diterima dengan baik. Penerimaan masyarakat terhadap program acara yang ditayangkan di televisi komunitas tidak lah sama. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupan sehari-hari seperti latar belakang sosial, pekerjaan, umur, jenis kelamin dan lingkungan tempat tinggal khalayak.Kata kunci: reception analysis, khalayak aktif, televisi komunitas, positioning khalayak.