Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMBERIAN STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN KREMBANGAN KECAMATAN MOROKREMBANGAN SURABAYA Rukmini, Rukmini
JURNAL NERS LENTERA Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.162 KB)

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan motorik kasar dan halus anak dipengaruhi salah satunya adalah stimulasi yang diterimanya pada tahun-tahun pertama kehidupan anak mengingat pada usia tersebut perkembangan otak mereka dapat berlangsung optimal dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Stimulus masih belum maksimal dalam pemberiannya akan berdampak pada keterlambatan perkembangan motorik baik kasar dan halus anak. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun. Metode: Desain penelitian korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Kelurahan Krembangan kecamatan Morokrembangan Surabaya sebanyak 41 responden dengan pemberian angket dan mengobservasi anaknya yang berusia 1-3 tahun. Tehnik sampling dengan Simple Random Sampling serta di analisis inferensial korelasi Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukan (p-value) 0,000 < 0,05, terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi dan perkembangan motorik kasar dan halus anak usia 1-3 tahun, dengan koefisien korelasi: 0,746 yang menunjukan teradapat hubungan yang kuat antara stimulasi dan perkembangan motorik kasar dan halus anak usia 1-3 tahun. Kesimpulan: Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk perkembangan anak sehingga peran aktif orang tua sangatlah diperlukan. Orang tua sebagai pengasuh memiliki peranan penting dalam mengontrol, membimbing dan mendampingi anak- anaknya menuju kedewasaan.
HUBUNGAN MAKANAN DAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA DINI DI KELURAHAN TAMBAK WEDI KECAMATAN KENJERAN SURABAYA Rukmini Rukmini
Adi Husada Nursing Journal Vol 2 No 1 (2016): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.936 KB)

Abstract

ABSTRAKMakanan yang sehat mengandung zat gizi yang dibutuhkan anak-anak. Namun kontaminasi bakteri dan racun mengakibatkan diare. Kebiasaan cuci tangan yang tidak benar juga meningkatkan angka kejadian diare. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan makanan dan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada anak usia dini di Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 67 anak pada lima PAUD di Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner. Hasil kemudian ditabulasi dan diuji menggunakan koefisien kontigensi. Hasil uji koefisien kontigensi didapatkan hasil antara makanan dan kejadian diare dimana p value 0.000 (α≤0.05) dan r= 0.615 sehingga terdapat hubungan kuat antara makanan dan kejadian diare. Hasil uji koefisien kontigensi didapatkan hasil antara makanan dan kejadian diare dimana p value 0.000 (α≤0.05) dan r= 0.619, sehingga terdapat hubungan kuat antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare. Diharapkan orang tua dapat menyediakan makanan yang sehat dan membiasakan cuci tangan yang benar sejak usia dini pada anak agar dapat mencegah kejadian diare.Kata kunci: makanan, kebiasaan cuci tangan, diareABSTRACTHealthy food contains many nutrition substance that children need. But sometimes bacteria and poison contamination can cause diarrhea. Unprocedural hand washing habit can increase diarrhea. Aim of this study was to identify the relationship between food and hand washing habit with the incidence of diarrhea on early childhood at Tambak Wedi Administrative Village, Kenjeran Subdistric, Surabaya City. This research used correlation design with cross sectional approach. Samples of this research were 67 childern at five PAUD course at Tambak Wedi Administrative Village, Kenjeran Subdistric, Surabaya City. This research used simple random sampling. Data was collected by questionnaire. The result was tabulated and analized by coefficient contingency. The result showed there was a strong relationship between food and the incidence of diarrhea which p value 0.000 (α≤0.05) and r= 0.615 and there was a strong relationship between hand washing habit and the incidence of diarrhea which p value 0.000 (α≤0.05) and r= 0.619. It is expected that parents can provide a healthy diet and proper hand washing habit at an early childhood in order to prevent the incidence of diarrhea.Keywords: food, hand washing habit, diarrhea.
KEBIASAAN MEMBACA DAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUBENG I SURABAYA Rukmini, Ellyta Dwi Anggraini
Adi Husada Nursing Journal Vol 3 No 2 (2017): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.802 KB)

Abstract

ABSTRAKPenurunan ketajaman penglihatan pada anak usia sekolah merupakan masalah kesehatan yang serius. Kelainan tersebut bisa disebabkan oleh kebiasaan membaca yang terlalu dekat, pencahayaan, durasi dan posisi saat membaca sehingga dapat menyebabkan kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan membaca dengan ketajaman penglihatan pada siswa kelas IV SDN Gubeng I Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dan pendekatan case control. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 dengan jumlah populasi 99 siswa. Menggunakan teknik Simple Random Sampling didapat sampel 95 responden. Alat pengambilan data menggunakan kartu Snellen dan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah Chi Square. Dari hasil penelitian responden yang memiliki kebiasaan membaca buruk dan ketajaman penglihatan tidak normal sebanyak 35 responden (36,8%) serta hasil uji Chi Square didapatkan p = 0,028 sehingga ada hubungan antara kebiasaan membaca dengan ketajaman penglihatan pada siswa kelas IV SDN Gubeng I Surabaya. Implikasi penelitian bahwa untuk menjaga penglihatan siswa maka harus dilakukan skrining ketajaman penglihatan, menyediakan kartu Snellen agar dapat melakukan pemeriksaan mata pada siswa dan melakukan pengaturan tempat duduk yang berubah-ubah setiap harinya agar tidak menimbulkan bias-bias penglihatan. Kata kunci : Kebiasaan Membaca dan Ketajaman Penglihatan ABSTRACTDecrease in visual acuity in children of school age is important health problem. Ordinary refractive disorders caused by factor habit of reading too closely, lighting, duration, position, causing eyestrain. This study aims at knowing the relationships reading habits with vision acuity of student grade IV in Gubeng I Elementary School Surabaya. This research used correlational research design and case control approach. Research has been conducted in Gubeng I Elementary School in March 2017 the number of population 99 by using Simple Random Sampling technique in getting samples of 95 respondents used Snellen Chart and questionnaires. Analysis of the data used Chi Square. From the results of research respondents who have bad reading habits and abnormal visual acuity as much as 35 respondents (36.8%) and Chi Square test results obtained p = 0.028 so there is a correlation between Reading Habits with Visual Acuity of Student Grade IV in Gubeng I Elementary School Surabaya. The implication of the research is to keep the students' eyesight visually screened for visual acuity, to provide Snellen cards in order to perform eye checks on the students and to adjust the changing seating every day so as not to cause vision biases. Keywords : Reading Habits and Visual Acuity DAFTAR PUSTAKA1. Anderson. (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori da Praktek. Jakarta:EGC.2. Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika.3. Ilyas, Sidarta. (2012). Dasar-Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-4. Jakarta:Badan Penerbit FKUI.4. Ilyas, Sidarta dan Sri Rahayu Yulianti. (2013). Ilmu Penyakit Mata Edisi Keempat. Jakarta:Badan Penerbit FKUI.5. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika.6. Pheasant, Stephen. (2005). Economics, Works and Health. USA:Aspen Publisher Inc.7. Riskesdas. (2013). Riset Ketajaman Penglihatan pada Anak Usia Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kementrian RI.8. Tampubolon. (2005). Kemampuan Membaca (Teknik Membaca Efektif dan Efisien). Bandung:Angkasa.9. Tarigan. (2008). Membaca (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa). Bandung: Angkasa. DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>
STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELURAHAN KAPASARI KECAMATAN GENTENG SURABAYA Rukmini Rukmini
Adi Husada Nursing Journal Vol 1 No 2 (2015): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.077 KB) | DOI: 10.37036/ahnj.v1i2.22

Abstract

ABSTRAKUsia toddler (1-3 tahun) merupakan masa keemasan yang menentukan perkembangan maupun status gizi pada anak di kemudian hari. Apabila terdapat gangguan pemenuhan gizi akan berdampak pada perkembangan anak tahapan usia selanjutnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun) di Wilayah Kalianyar Wetan, Kapasari, Genteng, Surabaya. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Sampel penelitian ini adalah 30 responden dengan menggunakan consecutive sampling di wilayah Wilayah Kalianyar Wetan RT 12 RW 02, Kapasari, Genteng, Surabaya. Pengumpulan data variabel perkembangan melalui lembar Denver Development Screening Test (DDST) sedangkan untuk menilai variabel status gizi dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rho menunjukkan p=0.00 (α<0.05) dan r=0.631 sehingga terdapat hubungan yang bersifat kuat antara status gizi dengan perkembangan anak usia toddler. Apabila status gizi seimbang tidak terpenuhi maka muncullah gangguan pada perkembangan anak terutama pada pencapaian perkembangan motorik anak. Posyandu melalui kader-kadernya dapat meningkatkan kembali pelayanan kesehatan dan berperan aktif dalam mengikut sertakan warga untuk berpartisipasi berkunjung ke posyandu.Kata kunci: status gizi, perkembangan, anak usia toddlerABSTRACTToddler age (1-3 years) is a golden age that will determine the development and nutritional status of children in the future. If there is interference with nutrition will have an impact on children's development in later age. The purpose of this study was to analyze the relationship between nutritional status and the development of toddler (1-3 years) in Region Kalianyar Wetan, Kapasari, tiles, Surabaya. This research is a type of analytic. The sample was 30 respondents using consecutive sampling in the region Kalianyar Wetan RT 12 RW 02, Kapasari, tiles, Surabaya. The development data collected with Denver Development Screening Test (DDST) and for assessing the nutritional status variable used a questionnaire. Based on the results of Spearman Rho test showed p = 0.00 (α <0,05) and r = 0.631 so that there was a strong relationship between nutritional status and the development of toddler. If balanced nutrition was not achieved, so there will be a impaired of child’s development especially in achieving the motor development of children. Posyandu through its cadres can improve back health services and play an active role in the to involve citizens to participate visit to Posyandu.Keywords: nutrition, child development, toddler DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>
MANAJEMEN LAKTASI DAN PERTUMBUHAN USIA INFANT Rukmini Rukmini
Adi Husada Nursing Journal Vol 2 No 2 (2016): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.014 KB)

Abstract

Manajemen laktasi merupakan upaya yang dilakukan oleh ibu atau ayah dan keluarga untuk mendukung kesuksesan pemberian ASI. Produksi ASI yang optimal akan memberikan gizi yang optimal untuk pertumbuhan bayi. Tapi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi produk manajemen laktasi seperti pengetahuan, perilaku, gizi ibu, dukungan tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga dapat menurunkan nilai menyusui di Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan manajemen laktasi dengan pertumbuhan bayi 0-6 bulan. Jenis penelitian ini adalah desain studi deskriptif kuantitatif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 41 responden yang dipilih dengan metode simple random sampling.Data dikumpulkan dengan kuesioner dan bayi berat lembar observasi dari KMS dengan skala ordinal untuk manajemen laktasi dan skala ordinal untuk pertumbuhan bayi 0-6 bulan. Data dianalisis dengan Spearman Rank Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 63,41% responden berusia 20-29 tahun, 48,78% berasal dari madura, 48,78% berasal dari jawa, 85,37% adalah ibu rumah tangga dengan 39,02% dari hasil keluarga> 1.600.000 rupiah. 75, 61% ibu memberikan manajemen laktasi yang baik, 95,12% bayi memiliki status gizi yang baik. Dalam statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dari manajemen laktasi dengan pertumbuhan bayi 0-6 bulan dengan nilai ρ = ​​0,016 (ρ <0,05). Dari penelitian ini, ibu yang memberikan manajemen laktasi yang baik belum mencapai maksimal, hal ini membutuhkan perhatian antara ibu, keluarga termasuk ayah, petugas kesehatan, kader kesehatan, dan pemerintah untuk mencapai nilai ASI eksklusif di Indonesia sampai dengan 80%. Kata kunci: manajemen laktasi, pertumbuhan infant ABSTRACT Lactation management is an effort does by mother or father and family to support succesfull breastfeeding. Optimal breastfeeding production will give the baby an optimal nutrition for it growth. But, many factor that can influence lactation management product like knowledge , behaviour, nutrition of mothers, health worker’s support, and family’s support can decrease breastfeeding value in Indonesia. The aim from this research is to know correlation of lactation management with growth infants 0-6 months. This type of research is a quantitative-analitic descriptivestudy design with Cross Sectional approach. Sample of this research are 41 respondents which have been selected by simple random sampling method. Data was collected with questionnaire and infants weight observation sheets from KMS with ordinal scale for lactation management and ordinal scale for infants growth 0-6 months. Data was analyzed with Rank Spearman Test. Result of this research showed that 63,41%of respondent were 20-29 years old, 48,78% were from madura, 48,78% were from jawa , 85,37% were housewives with 39,02%of family’s outcome > 1.600.000 rupiahs. 75, 61%of mothers giving a good lactation management, 95,12% of infants have good nutrition status. In statistic showed that there are significant correlation of lactation management with growth infants 0-6 months with ρ values= 0,016 (ρ<0,05). From this research, mothers which are giving a good lactation management are not reaching the maximum rank yet, it means need an attention between mother, family including fathers, health workers, health cadres, and goverment to reach the exclusive breastfeeding value in Indonesia up to 80%. Keywords: Lactation Management, Growth Infants DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN BALITA DI PAUD MUTIARA BUNDA Rukmini Rukmini
Adi Husada Nursing Journal Vol 1 No 1 (2015): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.059 KB) | DOI: 10.37036/ahnj.v1i1.8

Abstract

Knowledge of parents is very important for the development of fine motor gross motor skills. As a result, at a certain age children can not perform development tasks as a stage years of age. This research aims to determine the level of knowledge of mothers about early childhood development in early childhood in Paud Mutiara Bunada Surabaya. Desain this research is descriptive survey. The population is all Mothers who have children aged 3-4 years in early childhood mother of pearl, with a total sampling technique sampling, samples taken from 30 orang.Analisa data using deskriptif. The results analysis studies suggest that maternal age factor of the majority of women aged 24 -27 years old (73.30%); an educational background is majority SMA (73.34%); resources of informations with electronic by 36.67%. The level of knowledge of mothers in early childhood at Paud Mutiara Bunda Surabaya is half were knowledgeable enough for 43.30% .With such knowledge in early childhood mother pearl mother needs to be supported with media information more interesting because it is supported reproductive age so can be easily receive information with a educational background. Pengetahuan orang tua sangat penting bagi perkembangan motorik halus motorik kasar. Akibatnya pada umur tertentu balita belum bisa melakukan tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok umurnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan balita di Paud Mutiara Bunda Surabaya.Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survei. Populasinya adalah semua ibu yang mempunyai balita usia 3-4 tahun di Paud Mutiara bunda, dengan tehnik pengambilan sample total sampling, sample yang diambil sejumlah 30 orang.Analisa data menggunakan analisa deskriptif.Hasil penelitian menyatakan bahwa dintinjau dari faktor usia ibu mayoritas ibu berusia 24-27 tahun (73,30%); dengan latar belakang pendidikan adalah mayoritas SMA(73,34%); dengan sumber informasi yang didapat melalui media elektronik sebesar 36,67%. Berdasarkan tingkat pengetahuannya ibu-ibu di Paud Muatara Bunda kurang dari setengahnya adalah berpengetahuan cukup sebesar 43,30 %.Dengan demikian pengetahuan ibu di Paud Mutiara bunda perlu ditunjang dengan media informasi yang lebih menarik karena ditunjang usia produktif dan latar belakang pendididkan yang dapat dengan mudah menerima informasi. DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>
Bermain Kartu Flash Dan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-6 Tahun Di Wilayah Manukan Loka Tandes Surabaya Rukmini Rukmini
Adi Husada Nursing Journal Vol 6 No 2 (2020): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v6i2.181

Abstract

Kemampuan kognitif pada anak usia 4-6 tahun masih pada tahap optimalisasi remembering/mengingat, namun masih banyak diketemukan kemampuan tersebut belum berkembang baik. Potensi anak Usia 4-6 tahun masih dalam masa golden age, yang sesuai untuk memaksimalkan stimulasi salah satunya adalah kemampuan kognitif melalui berbagai macam media, antara lain kartu flash. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bermain kartu flash dengan kemampuan kognitif anak 4-6 tahun di wilayah Manukan Loka Tandes Surabaya. Desain penelitian korelasional pendekatan cross sectional dengan teknik sampling simple random sampling. Subyek penelitian menggunakan anak usia 4-6 tahun sebesar 32 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuisiner, menilai bermain kartu flash dan kemampuan kognitif. Analisis data menggunakan SPSS 2018 dengan uji spearman rank. Hasil analisis mengungkapkan terdapat hubungan yang bermakna antara bermain kartu flash dengan kemampuan kognitif pada anak usia 4-6 tahun di wilayah Manukan Loka Tandes Surabaya( p= 0,000 (α=0,05) dan r = 1,000). Kemampuan kognitif anak baik berbanding lurus dengan bermain kartu flash yang baik pula. Rekomendasi flashcard masih relevan untuk stimulasi kemampuan mengingat anak, namun masih diperlukan peran ibu atau pendamping dalam saat anak belajar menggunakan kartu flash.
Hydrotheraphy terhadap Spastik Otot Anak Cerebral Palsy di Sekolah Luar Biasa Rukmini Rukmini; Windy Septiana Zahro; Hanivah Isnaini; Rifa Salsabila Anggreani; Ilfi Qhomariyah
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 1 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i1.234

Abstract

Cerebral Palsy adalah kondisi yang terjadi karena kerusakan pada perkembangan otak, yang berdampak pada kecacatan fungsi motorik pada masa anak-anak, oleh karena otot yang mengalami spastik. Otot yang kaku dan gangguan gerak tubuh pada penderita Cerebral Palsy, berpengaruh terhadap kemampuan dan kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Hydrotherapy sebagai modalitas pengobatan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan kontrol motorik dan kemandirian, keterampilan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Hydrotherapy terhadap Spastik Otot pada anak celebral palsy di SLB Bangun Bangsa Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain pra ekperimental model The one group pretest posttest design, dilaksanakan di SLB Bangun Bangsa Surabaya. Subyek penelitian sebesar 20 anak dengan cerebral palsy, yang diseleksi dengan menggunakan purposive sampling. Variabel independenya adalah Hydrotheraphy, dan variabel dependennya adalah spatik otot. Data dikumpulkan dengan lembar observasi dan dianalisis dengan uji Wilcoxon signed rank test dengan taraf kepercayaan 95%. Spastik otot anak setelah intervensi menunjukan rerata skor lebih rendah dibandingkan sebelum intervensi. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya pengaruh yang signifikan hydrotherapy pada spastik otot pada anak cerebral palsy. Hydrotherapy dapat menjadi salah satu terapi yang dapat dilaksanakan dirumah bersama keluarga untuk menunjang terapi lain yang telah dilakukan.
The Effect of Traditional Games (Congklak) on Cognitive and Fine Motor Development in Children Under Five Rukmini, Rukmini
Journal of Maternal and Child Health Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.092 KB)

Abstract

Background: In theory, games can be used as a stimulus for optimizing brain development in children under five. Traditional game may be useful to improve brain development. This study aimed to analyze the effect of traditional games (congklak) on cognitive and fine motor development in children under five.Subjects and Method: This was a quasi-experiment study with pre and post-test design conducted at Gembong Sawah, Surabaya, East Java, in February 2021. A total of 33 childrens under five was selected by random sampling. The dependent variable were cognitive and fine motor development. The independent variable was traditional game (congklak). The data were collected by a set of questionnaire and analyzed by Wilcoxon.Results: Cognitive development on children under five was higher after intervention (Mean= 34.72; SD= 6.07) than before (Mean=26.88; SD= 6.12) and it was statistically significant (p<0.001). Fine motor development in children under five (Mean= 24.58; SD= 3.96) was higher than before (Mean=18.52; SD= 4.61) and it was statistically significant (p<0.001).Conclusion: Traditional game (congklak) effectively improves cognitive and fine motor development among children under five.Keywords: traditional games, cognitive development, fine motor development.Correspondence:
PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS EMO DEMO (EMOTIONAL DEMONSTRATION) DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DI WILAYAH KOTA SURABAYA Novita Fajriyah; Rukmini Rukmini; Rhesa Indah D.S; Joan Aurelia Pratama; Wahyu Dias Novita; Lina Amilia; Fifitra Fillaili Alfinazzahra
Community Development in Health Journal Volume 1, Nomor 1, April 2023
Publisher : UPPM STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2836.945 KB) | DOI: 10.37036/cdhj.v1i1.376

Abstract

Introduction & Aim: Smoking can be life-threatening and can be fatal. This phenomenon is widespread, especially among teenagers. Most smokers start smoking in their teens. Knowledge about the dangers of smoking in adolescents is still limited, where adolescents only know that smoking is not good for health, but do not have extensive knowledge about the dangers of smoking to their own health and the environment. Health education based on Emo Demo (Emotional Demonstration) is expected to increase youth's knowledge about the dangers of smoking. Method of Activity: Community service is carried out for youth in the Surabaya City Region, using lecture, demonstration, discussion and question and answer methods. The initial stage of registration and distribution of leaflets, filling out the Pre-Test quiz. The implementation phase uses lecture methods, discussions, followed by demonstrations and simulations. The final stage is evaluation, participants are asked questions by the presenter regarding the topics that have been explained and post test quizzes. Activity results: The level of knowledge of adolescents before being given health education on the dangers of smoking was mostly 43.75% insufficient, 25.00% sufficient, and 31.25% good. After being given Emo Demo-based Health Education there was an increase in adolescent knowledge about the dangers of smoking, 50.00% had good knowledge, 43.75% had enough, and 6.25 had less. Discussion: Changes in attitude due to increased knowledge show that Health Education based on Emo Demo (Emotional Demonstration) about the dangers of smoking is effective in conveying health information.