Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analysis of Adolescent Intention Factors in Drug Abuse Prevention in Tuban District Roudlotul Jannah; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Wahyu Tri Ningsih; Ellen Rygh; Yasmin Asih Scheiber
International Journal of Advanced Health Science and Technology Vol. 2 No. 2 (2022): April
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijahst.v2i2.4

Abstract

Drug abuse among adolescents was currently increased, it’s important to prevention. Tuban district in 2018 trend of drug cases a significant increased. Data from the Tuban Police, there was an increased in cases up to 173.68 percent when compared to similar cases in 2017. The purpose of this study was to determine the determinant factors that influence adolescents' intentions to prevent drug abuse, which will contribute to policy making related to drug prevention among adolescents. Methods: Design of this study used descriptive correlation with a cross-sectional approach. The population were all students in junior high schools in Tuban, an affordable target population of 1880 students. Sample were 200 students, taken by quota sampling according inclusion and exclusion criteria. Data collected by questionnaire. Data collected was tabulated, analyzed using frequency and percentage distributions and presented in distribution table. Bivariate and multivariate analysis used logistic regression test to analyzed the determinants factors. Results of this study show that attitudes and gender were factors that influenced adolescents’ intention to prevent drug abuse, attitude (p value=0.001) and gender (p value=0.034). Conclusion: From this study, we can be concluded that the attitude and gender were factors that influence adolescents’ intention to prevent drug abuse. Implication: Increased intention to prevent drug abuse requires efforts to lead to a more positive attitude of youth by providing training; health education, the formation of anti-drug ambassadors among young men and women an early age in a planned and periodic manner with the relevant agencies.
PENGARUH PSIKOEDUKASI AUDIOVISUAL TERHADAP BELIEF REMAJA DALAM PENCEGAHAN DRUG ABUSE DI KABUPATEN TUBAN: The Effect of Audiovisual Psychoeducation on Adolescent Belief in Drug Abuse Prevention in Tuban District Roudlotul Jannah; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Wahyu Tri Ningsih
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 4 (2022): JIKep | Oktober 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.962 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i4.1230

Abstract

Pendahuluan : Survey United Nations Office on Drug and Crime (2018), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6% penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Kabupaten Tuban mengalami peningkatan signifikan terkait kasus narkoba. Data Polres Tuban, mencatat peningkatan kasus hingga 173,68% jika dibandingkan dengan kasus serupa pada tahun 2017. Tercatat tahun 2018, jumlah kasus narkoba yang ditangani oleh Sat Resnarkoba Polres Tuban ada sebanyak 52 kasus. Metode : Penelitian kuantitatif yang menggunakan desain quasy experiment dengan pre-post control group design. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dengan pemberian intervensi psikoedukasi audiovisual. Populasi penelitian adalah seluruh siswa di SMPN 2 Tuban sebanyak 761 siswa, sampel yang digunakan masing-masing kelompok 20 orang dengan tehnik simple random sampling. Kelompok intervensi diberikan psikoedukasi audiovisual dan kelompok kontrol dengan leaflet. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Sign Rank Test dan uji Mann Whitney. Hasil : menunjukkan bahwa rata-rata nilai post test untuk belief remaja kelompok intervensi (91,95) lebih besar daripada kelompok kontrol (87,10) dengan selisih 4,82, ini menunjukkan metode psikoedukasi audiovisual mempunyai hasil yang lebih baik dalam meningkatkan belief remaja dalam upaya pencegahan drug abuse. Kesimpulan : Pemberian edukasi dengan multi media seperti audiovisual penting dilakukan untuk peningkatan belief remaja dalam pembentukan sikap yang positif untuk pencegahan drug abuse.
Empowerment Of Family In Treating Odgj (Persons With Mental Disorders) At Home Through Psycoeducation And Assistance As An Effort Relapse Prevention: Pemberdayaan Keluarga Dalam Merawat Odgj (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Di Rumah Melalui Psikoedukasi Dan Pendampingan Sebagai Upaya Relapse Prevention ROUDLOTUL JANNAH; TITIK SUMIATIN
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 3 (2022): JPM | September 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i3.1236

Abstract

There is no health without mental health, sebagaimana definisi sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization bahwa “health as a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity” (WHO, 2013). Neuropsikiatrik menyumbang 13% dari total Disability Adjusted Life Years (DALYs) yang hilang karena semua penyakit dan cedera di dunia diperkirakan akan meningkat hingga 15% pada tahun 2020 (WHO, 2001). Terjadi peningkatan prevalensi orang dengan gangguan jiwa dari 1,7 tiap 1000 rumah tangga di tahun 2013 Riskesdas, (2013) menjadi 7 tiap 1000 mil rumah tangga pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Penyebab utama disabilitas pada kelompok usia paling produktif (15-44 tahun) adalah gangguan jiwa. Stigma, penolakan, mengucilkan atapun diskriminasi sebagai bentuk dampak sosial, seringkali menimpa orang dengan gangguan jiwa. Hilangnya hari produktif untuk mencari nafkah bagi ODGJ maupun keluarga yang harus merawat, serta tingginya biaya perawatan yang harus ditanggung keluarga maupun masyarakat (Susanto, 2013). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengelola program pelayanan kesehatan jiwa, diketahui bahwa masih cukup tinggi angka kejadian kekambuhan yang disebabkan putus obat karena keluarga yang merawat sudah jenuh dan merasa tidak ada harapan untuk kesembuhan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, selain itu masih terdapat beberapa posyandu kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Sumurgung yang masih kurang aktif dalam kegiatan pendampingan/kunjungan rumah. Melalui Pelaksanaan kegiatan  Pengabdian masyarakat Program Kemitraan  yang  diselenggarakan oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi Keperawatan Tuban bekerjasama dengan Puskesmas dan Posyandu wilayah kerja Puskesmas Sumurgung  telah membantu meningkatkan pemahaman keluarga tentang pencegahan kekambuhan dan perawatan keluarga dengan Gangguan Jiwa, keluarga juga mampu mengidentifikasi berbagai maslah yang selama ini dirasakan selama merawat keluarga dengan gangguan jiwa.
Pendampingan Ibu Hamil Dalam Upaya Pencegahan Anemia Melalui Metoda Small Group Discussion dan Demonstrasi Pembuatan Kudapan di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Teresia Retna; Wahyuningsin TN; Roudlotul Jannah
Health Community Engagement Vol. 2 No. 2 (2021): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During pregnancy, the need for nutrients increases, this is necessary to meet the needs of fetal growth and development, and maintenance of maternal health, nutritional deficiencies can lead to anemia. Data from the Tuban Health Office in 2017 of 17,655 pregnant women who suffer from anemia 4,638 (26,2701 %.), in 2018 out of 16,498 pregnant women, 3,331 (20,1903%), while data from Puskesmas Palang the total number of pregnant women in 2019 was 765 people, with 213 pregnant women (28%) experiencing restriction including anemia, while the year 2020 received 317 mothers, 37 mothers with anemia (11.7%), 21 pregnant women (6.6%). The purpose of this PKM-M activity is to provide information, to raise awareness for pregnant women about the importance of fulfilling nutrition for mothers and the fetus during pregnancy to prevent anemia so that they can change the behavior of pregnant women from those who do not understand to be more preventive during pregnancy.The activity was carried out for 2 days using the Small Group Discussion method, an evaluation activity using video calls, which was divided into 5 groups, 1 (one) student coordinating 10 pregnant women, this activity was carried out for 1 week after the meeting. The results of increased knowledge in pregnant women were obtained. with an average of 80,906 before mentoring after mentoring 81.3, discipline and skills in making snacks, there was an increase from before mentoring almost half (44%) who rarely made snacks, to most (56%) pregnant women were motivated and regularly made various forms of snacks, although a small proportion of pregnant women (22%) were still found, who were rarely and never wanted to make snacks.Assistance or interaction through the Small Group Discussion method as a substitute for visits by health workers can make it easier to detect the discovery of new cases of anemia in pregnant women, and the skills of pregnant women are needed, starting from selecting ingredients, food that meets nutritional requirements, processing and serving it as an effort to prevent anemia during pregnancy.
Pendampingan Ibu Hamil Dalam Upaya Pencegahan Anemia Melalui Metoda Small Group Discussion dan Demonstrasi Pembuatan Kudapan di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Teresia Retna; Wahyuningsin TN; Roudlotul Jannah
Health Community Engagement Vol. 4 No. 2 (2022): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During pregnancy, the need for nutrients increases, this is necessary to meet the needs of fetal growth and development, and maintenance of maternal health, nutritional deficiencies can lead to anemia. Data from the Tuban Health Office in 2017 of 17,655 pregnant women who suffer from anemia 4,638 (26,2701 %.), in 2018 out of 16,498 pregnant women, 3,331 (20,1903%), while data from Puskesmas Palang the total number of pregnant women in 2019 was 765 people, with 213 pregnant women (28%) experiencing restriction including anemia, while the year 2020 received 317 mothers, 37 mothers with anemia (11.7%), 21 pregnant women (6.6%). The purpose of this PKM-M activity is to provide information, to raise awareness for pregnant women about the importance of fulfilling nutrition for mothers and the fetus during pregnancy to prevent anemia so that they can change the behavior of pregnant women from those who do not understand to be more preventive during pregnancy.The activity was carried out for 2 days using the Small Group Discussion method, an evaluation activity using video calls, which was divided into 5 groups, 1 (one) student coordinating 10 pregnant women, this activity was carried out for 1 week after the meeting. The results of increased knowledge in pregnant women were obtained. with an average of 80,906 before mentoring after mentoring 81.3, discipline and skills in making snacks, there was an increase from before mentoring almost half (44%) who rarely made snacks, to most (56%) pregnant women were motivated and regularly made various forms of snacks, although a small proportion of pregnant women (22%) were still found, who were rarely and never wanted to make snacks.Assistance or interaction through the Small Group Discussion method as a substitute for visits by health workers can make it easier to detect the discovery of new cases of anemia in pregnant women, and the skills of pregnant women are needed, starting from selecting ingredients, food that meets nutritional requirements, processing and serving it as an effort to prevent anemia during pregnancy.
Gambaran Pengetahuan Cuci Tangan Yang Benar Menggunakan Sabun Pada Anak SD (Di SDN Prunggahan 01 Kecamatan Semandingkabupaten Tuban) Oka Setya Budi; Binti Yunariyah; Roudlotul Jannah
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 9 (2023): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v2i9.511

Abstract

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu Gerakan Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat. Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun hingga kini masih tergolong rendah, indikasinya dapat dilihat dengan tingginya prevalensi penyakit diare. CDC (Centers for Disease Control) merekomendasikan cuci tanga dengan sabun dan air karena prosesnya lebih baik dalam membunuh jenis kuman tertentu, Dengan cuci tangan yang baik dan benar akan memutus rantai penyebaran penyakit dan meminimalkan angka kejadian sakit pada anak SD. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan gambaran Pengetahuan Cuci Tangan Yang Benar Menggunakan Sabun Pada Anak SD di SDN Prunggahan 01 Semanding Tuban. Desain penelitiannya deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasinya sebanyak 95 anak SD, besar sampelnya 95 anak SD, teknik sampling yang digunakan total sampling. Variabel penelitiannya adalah pengetahuan cuci tangan yang benar menggunakan sabun pada anak SD. Instrumen penelitian ini berupa lembar kuesioner. Setelah data terkumpul di skoring dan ditarbulasi diolah dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (58%) anak berumur 8 tahun. Sebagian besar (61,05%) anak berjenis kelamin perempuan. Hampir setengahnya (48,4%) anak memiliki pengetahuan baik. Sebagian besar (67%) memiliki pengetahuan dalam kategori kurang pada anak berusia 8 tahun. Sebagian besar (71%) memiliki pengetahuan kurang berjenis kelamin Perempuan. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Maka dari itu dilakukan adanya upaya pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk kelas dengan aturan yang di berlakukan di sekolah.