Reza Adi Sucipto Damopolii
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Program Magister Terapan Studi Pemerintahan Daerah Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PASCA PEMINDAHAN IBU KOTA (STUDI KASUS PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW PROVINSI SULAWESI UTARA) Reza Adi Sucipto Damopolii; Ermaya Suradinata; Irawan
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 12 No 4 (2020): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.135 KB) | DOI: 10.54783/jv.v12i4.339

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus yang mengkaji kinerja aparatatur di Sekretariat Daerah serta merumuskan strategi Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintah daerah pasca pemindahan Ibu Kota. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian deskripsi dan penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui obervasi, wawancara, dokumentasi, serta audio dan visual meterial. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermas. Penentuan Strategi peningkatan kinerja aparatur pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow pascapemindahan ibu kota peneliti menggunakan analisis ASOCA (ability, strength, opportunities, culture, dan agility). Masuknya unsur budaya dalam strategi inilah yang membuatnya cocok dengan karakteristik Bangsa Indonesia yang didalamnya tumbuh dan berkembang beragam budaya. Hasil penelitian yang didasarkan pada lima dimensi yakni kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan kerja sama menunjukan bahwa kinerja aparatur pemerintah daerah pasca pemindahan ibu kota mengalami degradasi yang cukup signifikan, beberapa faktor yang mempengaruhi adalah fasilitas kerja, lingkungan kerja, sistem reward and punishment, insentif, jarak tempat tinggal aparatur dengan ibu kota kabupaten, pengendalian dan pengawasan internal, kepemimpinan, serta standar kerja yang belum secara penuh dijadikan sebagai acuan dalam berkerja. Adapun strategi yang terumuskan untuk meningkatkan kinerja aparatur dalam penelitian ini adalah penerapanteknologi informasi secara maksimal, pendidikan lanjutan bagi ASN, penegakan disiplin secara ketat, pemanfaatan rumah susun untuk tempat tinggal ASN, Asessment bagi seluruh ASN, pelatihan teknologi informasi, membangun reward system melalui pemberian bonus (bonus pay) bagi ASN berprestasi, membangun tata kelola pemerintahan 4.0, komitmen peningkatan kinerja, membangun kekompakan dan etos kerja berdasarkan kearifan budaya masyarakat lokal yang menjunjung sikap saling memperbaiki (mototompiaan) dan saling menyayangi (mototabian) dibingkai dengan sikap saling menghormati (mooaheran) dan bahasa yang santun (mobobahasaan).