Ivana Beatrice Alberta
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Retinopati Klorokuin dan Hidroksiklorokuin Ivana Beatrice Alberta; Maria Vania Tri Ekaputri; Angela Shinta Dewi Amita
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47, No 10 (2020): Optalmologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i10.1081

Abstract

Klorokuin dan hidroksiklorokuin kerap digunakan sebagai tatalaksana berbagai penyakit autoimun, infeksi malaria, dan kini menjadi salah satu obat penanggulangan darurat Coronavirus Disease-19 (COVID-19). Kedua obat ini berpotensi sebagai antiinflamasi dan antivirus. Namun penggunaannya sering menimbulkan berbagai efek samping seperti pada jantung, saraf, saluran pencernaan, dan juga mata. Efek samping pada mata dapat berupa toksisitas retina yang dapat berakhir menjadi retinopati ireversibel. Guna menghindari cacat permanen, diperlukan pencegahan yang tepat dengan mengenali faktor risiko dan skrining, serta pemantauan ketat penggunaan obat.Chloroquine and hydroxychloroquine are often used as a treatment for autoimmune disease, malaria infection, and now become an emergency drug for Coronavirus Disease-19 (COVID-19). Both are potential anti-inflammatory and antiviral agents. However, potential various side effects to the heart, nerves, gastrointestinal tract, and also eyes must be considered. Side effects on the eyes are retinal toxicity which can end up as irreversible retinopathy. Proper prevention is needed by recognizing risk factors and screening, as well as strict monitoring of drug use.
Retinopati Klorokuin dan Hidroksiklorokuin Ivana Beatrice Alberta; Maria Vania Tri Ekaputri; Angela Shinta Dewi Amita
Cermin Dunia Kedokteran Vol. 47 No. 8 (2020): Oftalmologi
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i8.591

Abstract

Klorokuin dan hidroksiklorokuin kerap digunakan sebagai tatalaksana berbagai penyakit autoimun, infeksi malaria, dan kini menjadi salah satu obat penanggulangan darurat Coronavirus Disease-19 (COVID-19). Kedua obat ini berpotensi sebagai antiinflamasi dan antivirus. Namun penggunaannya sering menimbulkan berbagai efek samping seperti pada jantung, saraf, saluran pencernaan, dan mata. Efek samping pada mata dapat berupa toksisitas retina yang dapat berakhir menjadi retinopati ireversibel. Guna menghindari cacat permanen, diperlukan pencegahan yang tepat dengan mengenali faktor risiko dan skrining, serta pemantauan ketat penggunaan obat. Chloroquine and hydroxychloroquine are often used as a treatment for autoimmune disease, malaria infection, and now become an emergency drug for Coronavirus Disease-19 (COVID-19). Both are potential anti-inflammatory and antiviral agents. However, potential various side effects to the heart, nerves, gastrointestinal tract, and also eyes must be considered. Side effects on the eyes are retinal toxicity which can end up as irreversible retinopathy. Proper prevention is needed by recognizing risk factors and screening, as well as strict monitoring of drug use. I