Komunikasi merupakan bagian penting dalam proses transfer informasi kesehatan bagi setiap individu. Kondisi keterbatasan pendengaran pada masyarakat tuli menimbulkan kebutuhan media informasi kesehatan yang dirancang khusus sehingga mereka mendapatkan hak informasi kesehatan yang sama dengan masyarakat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas video edukasi kesehatan dalam membantu penyandang tuna rungu memahami masalah kesehatan kronis seperti penyakit Diabetes Mellitus dan penyakit Hipertensi sebagai upaya transmisi informasi kesehatan yang dikemas dalam bentuk video edukasi kesehatan. Metode penelitian menggunakan quasi experiment tanpa control dengan bentuk kegiatan menggunakan evaluasi peningkatan pengetahuan pre dan post intervensi. Responden penelitian ini berjumlah 48 orang. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat disabilitas tuna rungu khususnya pada tahap perkembangan dewasa muda sampai dengan dewasa akhir mengenai penyakit kronik Hipertensi dan Diabetes Melitus. Pemanfaatkan media edukasi berbasis teknologi video menyesuaikan bahasa dan kebutuhan masyarakat Tuna Rungu sehingga pesan lebih mudah dipahami serta lebih mudah disampaikan. Hasil uji perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan p value= 0,000 (α= 0,05). Strategi edukasi bagi masyarakat disabilitas dapat dilaksanakan dengan metode pemanfaatan teknologi dan sosialisasi yang disesuaikan dengan kondisi mereka. Video edukasi kesehatan ini dapat dikembangkan lagi untuk pencegahan berbagai risiko masalah kesehatan bagi penyandang tuna rungu diseluruh wilayah Indonesia.