Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMETAAN DAN ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) PRODUK BATIK PADA SENTRA INDUSTRI BATIK DI BAYAT, KLATEN Diyah Dwi Nugraheni; Nancy Oktyajati; Hardik Widananto
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 3 No. 01 (2022): Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.563 KB) | DOI: 10.47398/justme.v3i01.31

Abstract

Batik menjadi salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia yang wajib dilindungi dan dilestarikan. Dalam menghadapi tingkat persaingan perdagangan global, industri dituntut memiliki daya saing yang tinggi dan produk yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memetakan rantai nilai dari produk batik tulis pada sentra industri batik di Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Analisis rantai nilai juga berfungsi untuk mengidentifikasi tahap-tahap rantai nilai di mana industri dapat meningkatkan nilai tambah (value added) bagi pelanggan dan mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan. Industri mampu menjadi lebih kompetitif melalui efisiensi biaya atau peningkatan nilai tambah (value added) yang di peroleh melalui aktivitas rantai nilainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis dan pemetaan rantai nilai Porter (1985) dan digabungkan dengan metode menurut Pearce & Robinson (2009). Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan studi pustaka. Pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling. Batik is one of the world's cultural heritages from Indonesia that must be protected and preserved. To face the level of global trade competition, the industry is required to have high competitiveness and quality products. This study aims to analyze and map the value chain of batik tulis products at the batik industry center in Bayat, Klaten, Central Java. Value chain analysis also uses to identify the stages of the value chain where the industry can increase value added for customers and cost efficiency. The industry becomes more competitive through cost efficiency or increased value added (value added) through value chain activities. The method used in this research is the value chain analysis and mapping method according to Porter's (1985) and combined with the method according to Pearce & Robinson (2009). Data were collected by conducting direct observations, interviews, questionnaires, documentation, and literature studies. Sampling used the snowball sampling method.
REDESAIN PALU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI KELUHAN PEMAKAI Diyah Dwi Nugraheni; Hardik Widananto
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 4 No. 01 (2023): Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/justme.v4i01.40

Abstract

Palu merupakan alat bantu yang digunakan dalam kegiatan pertukangan. Sebagian besar kegiatan pertukangan baik memasang maupun membongkar membutuhkan alat bantu yang berupa palu. Proses pemasangan rangka atap yang berbahan kayu dilakukan dengan cara memaku antara rangka satu dengan yang lain. Semua kegiatan memaku tersebut membutuhkan alat bantu yang berupa palu. Kondisi lingkungan dalam proses pemasangan rangka atap berada pada ketinggian dan ruang gerak yang terbatas. Kondisi tersebut membuat sering terjadi kecelakaan kerja seperti pukulan palu mengenai tangan, tegang pada bagian tubuh tertentu, atau yang lebih fatal yaitu pekerja terjatuh dari ketinggian. Oleh karena itu selain penggunaan alat pelindung diri sebagai alternatif terakhir, perlu dilakukan perbaikan desain alat kerja yaitu palu. Redesain palu menggunakan pendekatan ergonomi dan dilengkapi dengan pengambilan data menggunakan kuesioner tentang keinginan pemakai terhadap desain palu yang akan dibuat dan kuesioner Nordic Body Map. Proses redesain mempertimbangkan pula ukuran anthropometri pemakai.