Abdurrachman Abdurrachman
Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG Abdurrachman Abdurrachman; Ferianda Ferianda
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.068 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.159

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah seberapa besar Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi (Oryza sativa, L) Varietas PB 42 di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi (Oryza sativa, L) Varietas PB 42 di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang . Penelitian menggunakan metode survey. Objek penelitian ini adalah petani padi sawah sebagai konsumen benih padi varietas PB42, keputusan pembelian, atribut produk dan tingkat kepuasan petani. Ruang lingkup penelitian ini hanya mengkaji dan menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan petani terhadap benih padi varietas PB42 di lokasi penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan November s.d. Desember 2014. Petani sampel adalah sebanyak 32 orang dengan rincian desa Seunebeuk Baru sebanyak 7 orang, desa Lhok Medang Ara sebanyak 6 orang, desa Tualang Baru sebanyak 6 orang, desa Alue Sentang sebanyak 8 orang dan desa Paya Baru sebanyak 5 orang. Hasil penelitian: Karakteristik petani sampel di lokasi penelitian kelompok umur berkisar antara 46-51 tahun sebesar 40.63 %. Pendidikan petani sampel sebagian besar responden adalah lulusan Sekolah Dasar sebesar 65,63 %. Kisaran pendapatan terbanyak sebesar Rp. 1,1 juta s.d. Rp. 3,0 juta per musim tanam sebesar 56,26 %. Pengalaman rata-rata petani sampel menanam padi PB 42 yaitu 12,13 tahun. status lahan sebagai pemilik yaitu sebanyak 25 orang (78,13 %), sisanya sebanyak 7 orang (21,88 %) sebagai petani penggarap saja. Luas lahan garapan 1.000 s.d. 5.500 m2 sebanyak 26 petani (81,26 %), untuk luas lahan 5.600 s.d. 10.000 m2 sebanyak 6 petani (18,75 %). Petani sampel yang masih menggunakan benih padi varietas PB42 menyatakan biasa saja ketika membeli benih varietas PB42 (46,88%), informasi tentang benih PB42 berasal dari petani lain dan keluarga (87,5%), petani memutuskan sendiri untuk membeli benih PB42 (87,5%), petani tertarik dengan harga benih PB42 karena lebih murah harganya (46,88%), petani membeli benih lain yaitu Ciherang dan Mekongga (68,75%), 75% petani membeli benih PB42 di kios pertanian terdekat, 71,88% petani membeli benih Pb42 berdasarkan situasi, 68,75% petani merasa biasa saja ketika tidak membeli benih PB42, 40,63% petani menyatakan benih PB42 tidak tahan lagi terhadap hama dan penyakit, 71,88% petani membeli benih lain ketika benih PB42 tidak tersedia dan dari 13 atribut yang dimiliki oleh benih padi varietas PB42 hanya atribut daya tumbuh dan tahan rebah yang dianggap penting dan memuaskan petani sampel di daerah penelitian. Kesimpulan penelitian berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen (CSI) petani responden sebesar 38,547 % (0,3854) artinya secara keseluruhan menyatakan atribut yang dimiliki benih padi varietas PB42 kurang memuaskan petani di lokasi penelitian.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN TERASI DI KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA Abdurrachman Abdurrachman; m rival
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.265 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i1.258

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor strategis internal dan eksternal pengembangan industri kecil pengolahan terasi berkualitas di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa dan Prioritas strategi dalam pengembangan industri kecil pengolahan terasi berkualitas di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa dengan menggunakan metode survey. Objek penelitian ini adalah pengusaha terasi, dinas perindustrian, dinas perikanan dan akademisi. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada strategi pengembangan industri kecil pengolahan terasi di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treath). Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Nopember 2016. Populasi petani nelayan sebanyak 22 orang semua dijadikan sampel penelitian dengan rincian 15 orang dari Desa Simpang Lhee dan 7 orang dari Desa Lhok Banie. Sampel dari tokoh kunci sebanyak 5 orang terdiri dari sebagai berikut: 1 orang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Langsa, 1 orang Dinas Perikanan Kota Langsa, 1 orang Ketua Pengusaha Terasi Kota Langsa dan 2 orang dari akademisi. Hasil analisis SWOT usaha industri kecil pengolahan terasi terasi di Kelurahan Langsa Barat Kota Langsa diperoleh perioritas strategi sebagai berikut: Membentuk koperasi pengusaha terasi agar tidak ada perbedaan harga yang terlalu besar, Meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia pengusaha terasi, Mengembangkan inovasi produk, Meningkatkan akses permodalan untuk meningkatkan produksi, Meningkatkan kerjasama dengan nelayan pemasok agar mendapatkan harga bahan baku yang kompetitif, Meningkatkan permintaan terasi dengan memperluas pasar, Mengembangkan sistem pemasaran yang efisien dan Meningkatkan kualitas terasi.
Perbedaan Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L) Dengan Penerapan Sarana Produksi Spesifik Lokal Dan Non Spesifik Lokal Di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur Abdurrachman Abdurrachman; afrida hanum
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.316 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i2.287

Abstract

Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui perbedaan pendapatan padi sawah yang menggunakan sarana produksi spesifik lokal dan non sarana produksi spesifik lokal di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah yang banyak terdapat usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan sarana produksi non spesifik lokal. Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur memiliki 23 desa, kemudian dari 23 desa tersebut terdapat 22 desa yang memiliki usahatani padi sawah kemudian diambil 5 desa sebagai desa sampel. Jumlah petani sampel usahatani padi sawah di daerah penelitian berdasarkan penerapan sarana produksi spesifik lokal berjumlah 24 orang dan sarana produksi non spesifik lokal berjumlah 24 orang. Rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu berumur 45 tahun dengan pendidikan rata-rata 10 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang, sedangkan rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu berumur 48 tahun, dengan pendidikan rata-rata 9 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang. Rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu seluas 0,59 hektar, sedangkan rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu seluas 0,24 hektar. Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu sebesar Rp. 9.463.365 per usahatani dan Rp. 15.934.099 per hektar sedangkan rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu Rp. 5.656.230 per usahatani dan Rp. 23.463.342 per hektar. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji t diperoleh t cari = 3,20 sedangkan t tabel pada df 0,05 = 2,013 dan pada df 0,01 = 2,687. Ini berarti t cari > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan dan pada tingkat kepercayaan 99% t cari > t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha terima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal.