Amat Zuhri
STAIN Pekalongan

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan

ETIKA KEWARGANEGARAAN DALAM SERAT WULANGREH Zuhri, Amat
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 10, No 2: 2015
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.164 KB) | DOI: 10.14710/sabda.10.2.%p

Abstract

Wulangreh is a literary work that contains piwulang (teaching) written by Pakubuwana IV about the necessities to obey institutionalized kraton (kingdom) ethics. Although parts of this Wulangreh vary, one thing that is clear is about the worship of the state, and more specifically the service to the king. The ethics and manners taught are devoted to the country and the king. Among the set of ethics that must be upheld by the citizens is the necessity for devotion to an absolute ruler without criticism. Ethics as it is based on the belief that the ruler is as representative of the Lord of all policies will always the truth.
ETIKA KEWARGANEGARAAN DALAM SERAT WULANGREH Zuhri, Amat
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 10, No 1: 2015
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.251 KB) | DOI: 10.14710/sabda.10.1.1-17

Abstract

Wulangreh is literature that contains piwulang written by Pakubuwana IV which it talks about the necessities to live and follow ethical kekratonan that has institutionalized. Although parts of this Wulangreh varies, but one thing that is clear is about the worship of the state, and more specifically the service to the king. Even likely be mentioned that the entire network of ethics and manners that diwejangkan stringing provisions or imperatives to devotion to the country and the king.Among the ethics that must be upheld by the citizens of the king is a necessity for absolute ruler without criticizing everything, and moral policy by not reveal ugliness. Ethics as it is based on the belief that the ruler is as representative of the Lord of all policies will always be true, so if it does not carry, let alone criticize, someone will meet disaster.Serat Wulangreh adalah karya sastra yang berisi piwulang yang ditulis oleh Paku Buwana IV yang isinya berbicara tentang keharusan-keharusan menghayati dan mengikuti etik kekratonan yang telah terlembagakan. Meskipun bagian-bagian dari Serat Wulangreh ini bervariasi, namun satu hal yang jelas adalah soal kebaktian kepada negara, dan lebih khusus lagi kebaktian kepada raja. Bahkan mungkin sekali dapat disebutkan bahwa seluruh jaringan etik dan tatakrama yang diwejangkan itu merangkai ketentuan-ketentuan atau keharusan-keharusan kepada pengabdian terhadap negara dan sang raja.Di antara etika yang yang harus dijunjung tinggi oleh warga negara terhadap raja adalah keharusan untuk mentaati penguasa secara mutlak tanpa mengkritik segala kebijakan serta moralnya dengan cara tidak membeberkan kejelekannya. Etika seperti itu didasarkan pada keyakinan bahwa penguasa adalah sebagai wakil Tuhan tentu segala kebijakannya akan selalu benar, sehingga apabila tidak melaksanakan, apalagi sampai mengkritiknya, seseorang akan menemui petaka