Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Shot Peening terhadap Laju Perambatan Retak Fatik Sambungan Friction Stir Welding pada Aluminium Seri 5083 Wartono Wartono
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v4i1.728

Abstract

This research aims to find out the effect of shot peening on the rate of fatigue crack propagation in the aluminum alloy 5083, which has undergone the friction stir welding (FSW) process. In general, the FSW welded joint is subjected to softening and decreasing mechanical properties compared to the parent metal. Shot peening treatment is expected to reduce the rate of fatigue crack propagation. The FSW process is carried out on 3 mm thick aluminum and butt joint welding joints. The machine used in the FSW process is a milling machine with a spindle rotation of 910 rpm and a table speed of 18.2 mm/min. The surface of the material that has been processed by FSW, then proceeds with the shot peening process by firing steel balls for 6 minutes, 10 minutes, and 14 minutes. The results of the FSW process without shot peening (NP) and FSW with shot peening (SP) microstructure, SEM, and fatigue crack propagation tests were performed. The test results show that the FSW process with shot peening has decreased the rate of fatigue crack propagation marked by an increase in the value of the Paris constant (n). The increase in Paris's constant values (n) in the FSW with SP6, SP10, and SP14 was 0.241%, 5.428%, and 13.371%, respectively.
Pengaruh Preheat terhadap Sifat Mekanis Sambungan Metal Inert Gas (MIG) pada Baja Karbon Rendah Wartono Wartono; Muhammad Taufiq; Abraham Julius
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.634 KB) | DOI: 10.30588/jeemm.v3i1.483

Abstract

The objective of this research is to find out the effect of preheat on mechanical properties of the metal inert gas welding (MIG) on low carbon steel. The welding method uses a MIG welding on a low carbon steel strip plate specimen, in the V angle of 60°, using ER70S-6 electrode wire and CO2 for protection, the variable of this research is a preheat temperature of 100 oC, 200 oC, 300 oC and non-preheat. The test results showed that the highest Vickers hardness value is owned by the preheat 200 oC temperature with Vickers hardness value of 206.674 kg/mm2, the tensile test specimens with preheat 200 oC temperature variations have the greatest tensile strength is the average of 54.87 Kgf/mm2, the value of the highest impact energy on preheat 100 oC of  98.399 Joules.
Pengaruh Arus Pengelasan Terhadap Sifat Mekanis Sambungan Butt-Joint Las TIG Aluminium Wartono Wartono; Aprianto Aprianto
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v5i1.848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan terhadap sifat mekanis sambungan Tungsten Inert Gas (TIG) pada aluminium. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau Tungsten Inert Gas (TIG) adalah jenis las listrik yang menggunakan bahan tungsten sebagai elektroda tidak terkonsumsi. Elektroda ini digunakan untuk menghasilkan busur nyala listrik. Bahan penambah berupa batang las (rod), yang dicairkan oleh busur nyala tersebut, mengisi kampuh bahan induk. Untuk mencegah oksidasi digunakan gas mulia argon. Besar arus yang digunakan 130 A, 140 A, dan 150 A. Logam yang akan dilas adalah aluminium yang berukuran 300 mm x 100 mm x 4 mm, aluminium disambung dengan menggunakan logam pengisi filler ER5356. Hasil uji komposisi kimia raw material menunjukkan mempunyai unsur kandungan kemurnian Al 99,35%. Uji kekerasan vickers menunjukkan nilai kekerasan las tertinggi 130 A adalah sebesar 59,43 kg⁄mm2, kekerasan HAZ tertinggi 140 A adalah sebesar 66  kg⁄mm2 . Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pengelasan dengan besar arus 140 A memiliki nilai tegangan tarik yang lebih tinggi yaitu 98,64 MPa.
Pengaruh Waktu Proses Austemper Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan, Dan Kekuatan Paduan Fe-1Al-6,9C Jeremia Yakin Berkat Zandroto; Ratna Kartikasari; wartono
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu proses austemper terhadap struktur mikro, kekerasan, dan kekuatan besi tuang paduan Fe-1Al-6,9C. Proses yang dilakukan adalah austemper yang dimulai dengan pemanasan pada T 900°C selama 1 jam, dilanjutkan pencelupan dalam garam cair (KNO3 55% + NaNO3 45%) pada T 300oC selama 10, 15, 20, 25, 30 menit, diakhiri dengan pencelupan dalam air. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi kimia menggunakan spectrometer, uji struktur mikro dengan mikroskop optik, uji kekerasan dengan metode Brinell, dan pengujian tarik. Hasil pengujian komposisi kimia paduan Fe-1Al-6,9C menunjukkan bahwa kadar unsur utama besi (Fe) 89,40%, dan unsur paduan utama aluminium (Al) 0,98%, karbon (C) 6,94%. Struktur mikro paduan Fe-1Al-6,9C terdiri atas struktur ferit, perlit dan grafit, setelah proses austemper struktur perlit berubah menjadi bainit. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa proses austemper meningkatkan nilai kekerasan dan mencapai maksimum (407,44 Kg/mm2) pada penahanan selama 30 menit dalam garam cair. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa paduan Fe-1Al-6,9C memiliki nilai tegangan dan regangan sebesar 76,5 Mpa dan 6,68%, proses austemper menurunkan nilai tegangan dan regangan sehingga mencapai nilai terendah (37,07 Mpa dan 3,2%) pada penahanan selama 25 menit dalam garam cair.
Pengaruh Aging Paduan Al-Si-Cu Bahan Wajan Produk IKM Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Ratna Kartikasari; Teddy Marvin Silalahi; Wartono
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas wajan produk IKM dengan cara memberikan perlakuan panas pada paduan aluminium sebagai bahan wajan. Proses perlakuan yang diberikan adalah aging (pengerasan usia) dengan tujuan agar paduan mengalami peningkatan pada kekuatan tarik, kekerasan, keuletan dan mengubah struktur mikro menjadi butiran yang lebih halus. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Aluminium paduan Al-Si-Cu dengan variasi kadar Cu berbeda-beda mulai dari 2%, 4% dan 6%. Proses aging dilakukan dengan tahapan pertama yaitu pemanasan pada temperatur 525 ºC selama 1 jam, dilanjutkan pendinginan dalam media air. Kemudian paduan Al-Si-Cu dipanaskan kembali pada temperatur 195 ºC selama 5 jam kemudian didinginkan di udara. Pengujian yang dilakukan adalah uji struktur mikro menggunakan mikroskop optik, uji kekerasan Brinell, uji tarik dan uji impak dengan metode Charpy. Struktur mikro menunjukkan bahwa paduan Al-Si-Cu memiliki fasa Al, Si dan CuAl2. Nilai kekerasan tertinggi terdapat spesimen perlakuan aging pada penambahan Cu 4% sebesar 21,63 BHN. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa nilai tegangan tertinggi terjadi pada paduan 4 % Cu dengan perlakuan aging sebesar 18,93 MPa dan nilai regangan sebesar 0,94%. Pengujian impak menghasilkan harga impak tertinggi pada raw material dengan kadar 2% Cu sebesar 0,007 J/mm2.