Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penentuan teknologi pengolahan sampah menjadi energi di Kabupaten Boyolali dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) Novica Ayu Sari; Mayang Ananda Rini; Whindy Ndaru Oktaviani; Rarastika Nur Ghaida; Mega Mutiara Sari; I Wayan Koko Suryawan
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.321 KB) | DOI: 10.31258/dli.9.1.p.17-24

Abstract

The waste composition in Boyolali Regency consists of 37.13% garden waste. The waste can be treated with a thermal process so that it can be reused for energy. The method of sorting waste with thermal technology consists of various types adapted to the gods. This study aimed to evaluate the most co-cog heat treatment processes for waste processing in Boyolali Regency. The determination process is carried out using a literature review, while the selection process uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The alternatives given in this research are carbonization, pyrolysis, and synergy processes. In the alternative selection, there are three criteria, namely mass balance, CO2 residue, and energy volatility. In terms of mass balance, the waste that the carbonization process can treat tends to be higher than that of the pyrolysis and incineration processes. Meanwhile, the carbonization process is better than pyrolysis and carbonization for wood waste for emission and energy requirements. The result of AHP shows that the carbonization process is suitable to be applied in Boyolali Regency. However, it is necessary to conduct further studies on non-technical aspects to strengthen alternative election results. 
Analisis Kebisingan dan Pencahayaan pada Area Proyek Pembanguan Gedung sebagai Faktor Risiko Kesehatan pada Pekerja Muhammad Raihan Syafruddin; I Wayan Koko Suryawan; Mega Mutiara Sari
Buletin Keslingmas Vol 42, No 1 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.1 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i1.8794

Abstract

Kebisingan dan pencahayaan merupakan faktor risiko kesehatan yang dapat mempengaruhi kinerja pekerja. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat kebisingan dan pencahayaan pada area proyek pembangunan gedung sebagai faktor risiko kesehatan pada pekerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Pengumpulan data melalui observasi dan pengukuran langsung di lokasi penelitian. Pengukuran dan eksposur masing-masing dilakukan dengan menggunakan Sound Level Meter dan Lux Meter yang dibandingkan dengan  Permenaker RI No. 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan. Penelitian ini mengambil 4 lokasi berbeda. Rerata tingkat kebisingan dan pencahayaan masing-masing sebesar 42,6 - 64,5 dB dan 566,3 – 1016,5 Lux. Tingkat kebisingan dan pencahayaan masih dibawah standar yang telah ditetapkan. Hasil analisis terdapat hubungan antara kebisingan dengan pencahayaan dengan risiko kesehatan pada pekerja. Penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan program kerja seperti safety walk, dan pemantauan sangat penting, serta penerangan di area proyek dilakukan di lokasi proyek pembangunan.
Perencanaan Proses Pengolahan Lindi di TPA Nusa Lembongan dengan Menggunakan Kolam Stabilisasi Muhammad Jatmoko; Aulia Risky Adinda; Farhan Hadi Siregar; Rika Chairani Dalimunthe; Mega Mutiara Sari; I Wayan Koko Suryawan
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.08

Abstract

Tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah secara open dumping dapat ditemukan di Pulau Nusa Lembongan, Provinsi Bali. Sampah yang ditimbun dengan proses open dumping cenderung menghasilkan dampak lingkungan, salah satu dampak tersebut adalah air lindi. Untuk mencegah dampak lingkungan maka diperlukan pengolahan lindi, salah satunya adalah dengan kolam stabilisasi. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui luas lahan yang dibutuhkan dan prediksi effluent air limbah yang dikeluarkan dari perencanaan kolam stabilisasi. Perencanaan ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan pengolahan data secara deskriptif dari kajian literatur. Perhitungan debit air limbah dari data intensitas hujan memperlihatkan debit air lindi dapat mencapai 4.579,2 liter⁄hari dengan kualitas air lindi yang cenderung biodegradable. Unit yang dibutuhkan untuk mencapai standar minimum kualitas lindi adalah bak ekualisi, kolam anaerobik, kolam fakultatif, kolam maturase, dan anaerobic baffle reactor (ABR). Total kebutuhan lahan dari unit tersebut adalah 0,013 ha. Sedangkan kualitas effluent berdasarkan parameter utama biochemical oxygen demand (BOD) adalah 9,8 mg/L, dimana baku mutu yang disyaratkan adalah 100 mg/L.
Inisiatif Penanaman Mangrove sebagai Upaya Mitigasi Banjir Rob di Kabupaten Kendal : Studi Literatur Anshah Silmi Afifah; Mega Mutiara Sari; Sapta Suhardono; I Wayan Koko Suryawan
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i4.6835

Abstract

Daerah pesisir Kabupaten Kendal menghadapi ancaman signifikan dari banjir rob dan abrasi. Inisiatif penanaman mangrove telah diperkenalkan sebagai solusi alami untuk mengatasi masalah tersebut. Studi literatur kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) dari inisiatif tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan bertindak sebagai benteng alami melawan abrasi. Meskipun demikian, masih ada hambatan dalam pelaksanaan dan pemeliharaan mangrove. Ditemukan potensi kolaborasi yang besar antara pemerintah, komunitas, dan organisasi lingkungan. Namun, tantangan eksternal seperti perubahan iklim dan aktivitas pembangunan berisiko mengurangi efektivitas inisiatif ini. Diharapkan kesadaran masyarakat dan dukungan lintas sektor dapat memperkuat keberlanjutan inisiatif ini.