Nurul Musdalifah Aprilia
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Akar Tumbuhan Merung (Coptosapelta flavescens Korth.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Nurul Musdalifah Aprilia; Wahyu Widayat; Adam M Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.933 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.277

Abstract

Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri gram positif penyebab utama infeksi pada mulut yaitu karies gigi. Akibat tingginya prevalensi karies pada anak sehingga diperlukan alternatif dan pencarian kandidat senyawa antibakteri baru. Tumbuhan merung (Coptosapelta flavescens Korth.) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antibakteri yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Secara empiris akar tumbuhan merung dimanfaatkan oleh masyarakat Kutai untuk mengobati beberapa penyakit infeksi seperti diare, bisul, dan keputihan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung terhadap bakteri Streptococcus mutans. Akar tumbuhan merung diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut metanol. Pengujian antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung dilakukan menggunakan metode difusi kertas cakram Kirby-Bauer dengan konsentrasi uji (0.01, 0.02, 0.1, 0.2, 2, 10) mg/disc. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukan bahwa ekstrak metanol akar tumbuhan merung memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0.02-10 mg/disc yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Aktivitas antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung dimulai pada konsentrasi 0.02 mg/disc (7.61 mm) dan dengan zona bening terbesar ditunjukkan pada konsentrasi 10 mg/disc (20.60 mm). Hasil identifikasi golongan metabolit sekunder menunjukkan bahwa ekstrak metanol akar tumbuhan merung terdapat golongan metabolit sekunder flavonoid, fenol, tanin, dan antrakuinon. Senyawa turunan fenolik tersebut telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antibakteri