Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pentingnya Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Alwazir Abdusshomad
Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 19 No. 1 (2018): Jurnal Asy-Syukriyyah
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/asy.v19i1.22

Abstract

Character education is a system that instill character values in the students, which contains the components of knowledge, individual awareness, determination and the willingness and action to implement the values, both of the one God, yourself, fellow human beings, the environment, and nation, so that will materialize perfect man. This is consistent with the educational objectives set out in the Basic Law No. 20 of 2003 which states that: "The national education serves to develop the ability and character development and a dignified civilization in the context of the intellectual life of the nation, aimed at developing the potential of students to become human the faith and fear of God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, skilled, creative, independent, and become citizens of a democratic and accountable.
PENERAPAN SIFAT QANAAH DALAM MENGENDALIKAN HAWA NAFSU DUNIAWI Alwazir Abdusshomad
Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 21 No. 1 (2020): Jurnal Asy-Syukriyyah
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/asy.v21i1.95

Abstract

Sesungguhnya Hawa nafsu merupakan salah satu faktor yang menghalagi seseorang dari beribadah kepada Allah SWT dan menjauhkannya dari ketaatan kepada-Nya, serta menjerumuskannya ke dalam kubangan dosa dan kenistaan. Seseorang harus melawan nafsunya dari hal-hal yang dapat mendatangkan murka Allah SWT. Maka dari itu manusia terbagi menjadi dua kelompok, pertama, manusia yang dikalahkan dan dikuasai oleh hawa nafsunya, Ia benar-benar tunduk dibawah perintah dan kendalinya dan yang kedua adalah manusia yang berhasil memenangkan pertarungan melawan hawa nafsunya, Ia mampu mengendalikanya, menundukkannya, dan hawa nafsu pun tunduk dibawah perintah dan kendalinya. Salah satu cara agar tidak menjadi kendali hawa nafsu duniawi adalah dengan penerapan sifat Qana’ah, yaitu orang yang merasa puas dengan apa yang telah ia miliki, dan menerima apapun anugerah yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, baik banyak ataupun sedikit, sehingga ketika sifat Qona’ah bisa diterapkan pada diri manusia niscaya hawa nafsu rakus, serakah dan perilaku tercela lainya akan dapat dihindari.