Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Semiotik Pada Ayat Wa Maa 'Arsalnaaka 'Illa Rahmatan Lil 'Alamiin (Qs: Al 'Anbiya':107) Firdaus Firdaus
Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 20 No. 1 (2019): Jurnal Asy-Syukriyyah
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/asy.v20i1.45

Abstract

Semiotika adalah studi tentang proses tanda (semiosis) atau pemaknaan (signifikasi) dan komunikasi, semiotika sering disebut sebagai ilmu yang mengkaji tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial dan kebudayaan merupakan sekumpulan tanda-tanda. Semiotika, bila dikaitkan dengan al-Qur’an sebagai manuskrip teks (ayat-ayat), maka al-Qur’an adalah sebuah teks kitab suci yang dikemas dengan casing bahasa Arab yang merupakan kode atau simbol mengandung dimensi makna berbilang (z? wuj?h). Oleh karena itu, al-Qur’an sebagai teks (ayat-ayat) yang berbahasa Arab merupakan rangkaian tanda-tanda yang memiliki berbagai dimensi makna (multiple meanings) yang dapat di kaji, di analisis dan di tafsirkan dengan menggunakan pendekatan semiologi. Itulah sebabnya, maka al-Qur’an dalam ilmu semiotika, merupakan satuan-satuan dasar yang disebut dengan ayat (tanda). Pada penelitian ini penulis mencoba untuk mengkaji kembali makna serta tafsir dari ayat wa m? 'arsaln?ka 'Illa ra?matan lil ‘alam?n2 dengan menggunakan pendekatan semiotika serta merujuk kepada kitab-kitab tafsir klasik dan kotemporer guna mendapatkan makna yang relevan dengan keadaan umat islam pada saat ini. Makna ra?matan lil ‘alam?n dalam ayat ini sering dimaknai sebagai agama islam yang penuh dengan ajaran rahmat atau kasih sayang. Akan tetapi, penulis melihat ada makna lain yang sebenarnya lebih relevan yang dapat kita temukan dengan menggunakan pendekatan semiotika yaitu kata ra?matan lebih identik kepada personal Rasulullah saw. bukan kepada ajaran yang dibawanya yaitu islam.
KONSEP MANAJEMEN WAKTU DALAM SURAT AL ‘ASHR: (KAJIAN SEMIOTIKA AL-QUR’AN) Firdaus Firdaus
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.149

Abstract

Manajemen waktu dalam pengertian sederhana adalah mengatur waktu. Manajemen pada prisinsipnya adalah mengatur waktu, mengorganisasikan, atau memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas dan tujuan yang bermanfaat. Menurut Atkinson (1990) manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Dalam surat al’Ashr ayat pertama Allah menjadikan waktu sebagai qosam (sumpah), Allah bersumpah demi waktu untuk menegaskan tentang penting dan berharganya waktu bagi umat manusia, kemudian pada ayat kedua Allah menggunakan ibarah dalam bentuk penekanan atau ta’kid lebih dari satu untuk menegaskan betapa berharganya waktu. Selanjutnya pada ayat-ayat berikutnya Allah mengajarkan sebuah konsep manajemen waktu yang luar biasa, bukan hanya sekedar memanfaatkan waktu untuk diri sendiri. akan tetapi, ayat ini mencoba untuk menjelaskan agar kita dapat memanfaatkan waktu untuk maslahat kita dan orang lain. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk menggali makna yang lebih dalam tentang konsep manajemen waktu yang dipaparkan dalam surat al ‘Ashr dengan pendekatan semiotika. Yaitu dengan menjelaskan konsep makna dasar atau makna denotatif dalam teori Roland barthes dan makna konotatifnya sehingga melahirkan satu interpretasi dan konsep baru dalam memahami manajemen waktu dalam Al-Qur’an.manajem
EKSISTENSI ALQURAN DI ERA DISRUPSI: (STUDI ANALISIS KRITIS) Firdaus Firdaus
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 2 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i2.247

Abstract

Era disrupsi adalah era terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan adanya inovasi yang mengubah sistem dalam tatanan kehidupan baik dari segi ekonomi, bisnis, sosial bahkan pendidikan ke taraf yang lebih baru. Pesatnya kemajuan teknologi menjadi penyebab utama dalam perubahan di era disrupsi ini. Seperti yang kita maklumi Studi ilmu Alquran selalu mengalami dinamika seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Itu sebabnya studi ilmu alquran dan tafsir tidak luput dari arus dan gelombang pengaruh disrupsi yang terjadi dewasa ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaiman peran atau keberadaan al-Qur’an di era disrupsi ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Literature Review) dengan jenis penelitian tafsir Tahlili atau analisis kritis. Hasil dari penelitian ini adalah Alquran sejatinya memiliki peran serta eksistensinya sudah menjawab tantangan perubahan besar-besaran yang terjadi saat ini al-Qur’an sebagai Petunjuk, al-Qur’an sebagai penyembuh, al-Qu’an sebagai solusi di era disrupsi dengan alat yakni tafsir Adabul Ijtima’i, Maqasidi, dan metode semiotik al-Qur’an.
Kajian Semiotik Pada Ayat Wa Maa 'Arsalnaaka 'Illa Rahmatan Lil 'Alamiin (Qs: Al 'Anbiya':107) Firdaus Firdaus
Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 20 No. 1 (2019): Jurnal Asy-Syukriyyah
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/asy.v20i1.45

Abstract

Semiotika adalah studi tentang proses tanda (semiosis) atau pemaknaan (signifikasi) dan komunikasi, semiotika sering disebut sebagai ilmu yang mengkaji tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial dan kebudayaan merupakan sekumpulan tanda-tanda. Semiotika, bila dikaitkan dengan al-Qur’an sebagai manuskrip teks (ayat-ayat), maka al-Qur’an adalah sebuah teks kitab suci yang dikemas dengan casing bahasa Arab yang merupakan kode atau simbol mengandung dimensi makna berbilang (z? wuj?h). Oleh karena itu, al-Qur’an sebagai teks (ayat-ayat) yang berbahasa Arab merupakan rangkaian tanda-tanda yang memiliki berbagai dimensi makna (multiple meanings) yang dapat di kaji, di analisis dan di tafsirkan dengan menggunakan pendekatan semiologi. Itulah sebabnya, maka al-Qur’an dalam ilmu semiotika, merupakan satuan-satuan dasar yang disebut dengan ayat (tanda). Pada penelitian ini penulis mencoba untuk mengkaji kembali makna serta tafsir dari ayat wa m? 'arsaln?ka 'Illa ra?matan lil ‘alam?n2 dengan menggunakan pendekatan semiotika serta merujuk kepada kitab-kitab tafsir klasik dan kotemporer guna mendapatkan makna yang relevan dengan keadaan umat islam pada saat ini. Makna ra?matan lil ‘alam?n dalam ayat ini sering dimaknai sebagai agama islam yang penuh dengan ajaran rahmat atau kasih sayang. Akan tetapi, penulis melihat ada makna lain yang sebenarnya lebih relevan yang dapat kita temukan dengan menggunakan pendekatan semiotika yaitu kata ra?matan lebih identik kepada personal Rasulullah saw. bukan kepada ajaran yang dibawanya yaitu islam.