Munawir
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Muhadharah Sebagai Training Public Speaking Santri: (Kajian Pengaruh Muhadharah Terhadap Kemampuan Berpidato Santri di Kabilah Thalibul Jihad Bireuen) Munawir
An-Nasyr Vol 8 No 1 (2021): Jurnal An-nasyru
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.38 KB)

Abstract

Muhadharah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses pembinaan untuk mencapai suatu tujuan dalam memberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Pembinaan tersebut telah dilaksanakan di Kabilah Thalibul Jihad Bireuen (Ikatan Santri Kabupaten Bireuen dan sekitarnya) yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Islam Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya Samalanga Kabupaten Bireuen menerapkan muhadharah sebagai salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan survey di Kabilah Thalibul Jihad Bireuen menunjukkan bahwa adanya santri yang belum mampu dalam berpidato, kurang percaya diri, tidak mampu menguasai audiens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh muhadharah terhadap kemampuan berpidato santri di Kabilah Thalibul Jihad Bireuen dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi santri dalam bermuhadharah di Kabilah tersebut. Jenis penelitian adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses muhadharah terhadap kemampuan berpidato Santri Kabilah Thalibul Jihad Bireuen menunjukkan bahwa dengan adanya kegiatan muhadharah itu dapat melatih keberanian, rasa percaya diri dan kemampuan berpidato santri dalam berbicara di depan orang banyak. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah dengan menuntut santrinya tampil di depan audiens secara bergiliran. Kendala santri dalam bermuhadharah di Kabilah Thalibul Jihad Bireuen itu bermacam-macam seperti rasa malas santri dalam membuat teks pidato dan menghafalnya, kurangnya kepercayaaan diri, demam panggung/ grogi di saat tampil di depan umum, rasa bosan karena hanya memperhatikan dan mendengarkan apa yang disampaikan pembaca saja dan kurangnya pengawasan dan bimbingan dari pengurus sehingga mengakibatkan peranan muhadharah kurang berjalan dengan baik.