Muttaqien
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Landasan Keilmuan Komunikasi Islam Muttaqien
An-Nasyr Vol 1 No 1 (2014): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3117.935 KB)

Abstract

Komunikasi Islam bisa dijadikan sebagai komunikasi alternatif setelah komunikasi yang dikembangkan selama ini ternyata lebih banyak dipergunakan untuk memenuhi agenda tertentu, seperti penjajahan budaya dan bahkan agama melalui media massa, propaganda politik, hiburan, dan sebagainya. Kesemuanya dikemas untuk kepentingan orang-orang Barat sebagai pemegang kunci pembangunan kerangka keilmuan Komunikasi itu sendiri. Komunikasi Islam merupakan bidang kajian baru yang menarik perhatian sebahagian akademisi di berbagai perguruan tinggi. Keinginan untuk melahirkan komunikasi Islam muncul akibat falsafah, pendekatan teoritis dan penerapan ilmu komunikasi yang berasal dari Barat tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya Islam. Karena itu, timbul keinginan untuk mengkaji kembali berbagai aspek ilmu komunikasi menurut perspektif agama, budaya dan cara hidup umat Islam. Sumber primer ilmu komunikasi Islam adalah Al-Qur`an dan hadis Nabi saw., tetapi rumusan-rumusan, gagasan-gagasan, dan kerangka epistemologinya adalah kreasi manusia komunikasi Islam menjelaskan tentang usaha manusia untuk menelaah masalah-masalah obyektivitas, metodologi, sumber data validitas pengetahuan secara mendalam dengan menggunakan subyek Islam sebagai titik tolak berpikir. Penekanan pembahasan epistemologi adalah menelaah sumber-sumber ilmu komunikasi Islam dan dengan apa atau bagaimana mendapatkannya. Adapun sumber-sumber ilmu komunikasi Islam sama dengan ilmu-ilmu dalam perspektif Islam lainnya, yakni bahwa ilmu itu diperoleh dari Alquran dan Sunnah, penelaahan alam semesta, pengkajian terhadap diri manusia (anfus), dan penjelajahan terhadap tarikh (sejarah) umat manusia.
Tafsir Tentang Etika Komunikasi: Studi Terhadap Konsep Etika Komunikasi Lisan dengan Baik dan Benar Surah al-Isra’ ayat 53 dan al-Ahzab ayat 70 Muttaqien
An-Nasyr Vol 4 No 1 (2017): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.655 KB)

Abstract

Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa (retorika). Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Ketika etika dikaitkan dengan komunikasi, maka etika itu menjadi dasar pijakan dalam berkomunikasi. Etika memberikan landasan moral dalam membangun tata susila terhadap semua sikap dan perilaku seseorang dalam komunikasi. Dengan demikian, tanpa etika komunikasi itu tidak etis. Dalam Alquran Allah ternyata memberikan perhatian yang cukup besar terhadap masalah berkomunkasi ini. Bahkan ucapan yang baik dipandang lebih baik dari pada shadaqah. Alquran merangkai begitu banyak pelajaran dalam hal etika yang tak kunjung habis untuk digali, salah satunya adalah etika komunikasi lisan baik dan benar yang akan akan penulis kaji. Agar tidak terlalu luas dalam pembahasan masalah dalam ini, maka penelitian ini hanya dibatasi pada surah al-Isra’ ayat 53 dan al-Ahzab ayat 70. Berdasarkan dari pembahasan di atas dari tentang etika komunikasi Islam dalam Alquran yang daalm tulisan yang sangat singkat ini penulis hanya memfokuskan pada etika komunikasi lisan dengan baik dan benar di dalam alquran Surat Al- Isra’ 53 dan Al-Ahzah 70 umat Islam diharuskan untuk selalu berbuat kebaikan dalam segala kondisi agar dapat menuai hasil (pahala) kebaikan pula, baik untuk kehidupannya di dunia maupun di akhirat. Salah satu cara untuk menggapai pahala tersebut adalah dengan berkomunikasi secara baik, sebab berkomunikasi baik kepada orang lain akan mendatangkan kemashlahatan, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.