Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENATALAKSANAAN 5 PILAR PENGENDALIAN DM TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 Fitri Suciana; Daryani Daryani; Marwanti Marwanti; Danang Arifianto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.478 KB)

Abstract

Penderita Diabetes Melitus mengalami peningkatan selama kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2013-2018 sebesar 1,6%. Penyakit Diabetes melitus apabila tidak tertangani secara benar, maka dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi, baik kronis maupun akut. Penatalaksanaan 5 pilar pengendalian DM tipe 2 ini dapat diterapkan pada penderita DM dalam upaya mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup. Penatalaksanaan 5 pilar pengendalian DM meliputi diet, pengobatan farmakologi, latihan fisik, edukasi dan monitor kadar gula darah. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitiannya didapatkan data p-value 0,003 (: 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penatalaksanaan 5 pilar pengendalian DM tipe 2 dengan kualitas hidup pasien DM. Kata kunci: 5 pilar penatalaksanaan diabetes melitus, kualitas hidup, pasien diabetes melitus THE DESCRIBE DENTAL AND ORAL HEALTH TOWARD BRUSHING TEETH PRACTICE AMONG SCHOOL AGE CHILDREN ABSTRACT Diabetes Mellitus have increased during at the last 5 years about 1,6%. Diabetes Mellitus have not handled propoerly, it can lead to various kinds of complications, both chronic and acute. 5 pillars of diabetes mellitus management can be applied to DM sufferers in an effort to prevent complications and improve quality of life. 5 pillars of diabetes mellitus management includes nutrition, phrmacological treatment, physical exercise, education, and monitorig of blood sugar levels. The research method used by using a cross secitonal approach. Data collection techniques usiang a questionaire. The research results obtained p value data of 0,003 (P value <0,003). it’s menaing that there is a significant relationship between 5 pillars management of diabetes mellitus with quality of life of Diabetes Melitus. Keywords: 5 pillars of management type 2 diabetes mellitus, quality of life, patients with diabetes mellitus
Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Penurunan Resiko Jatuh Pada Lansia Fitri Suciana; Sri Handayani; Ikhsan Nur Ramadhani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v11i1.88

Abstract

Lansia merupakan masa degenerasi biologis yang disertai dengan kemunduran fisik salah satunya adalah penurunan masa otot. Masalah yang timbul akibat penurunan masa otot adalah kelambanan bergerak langkah pendek, kaki tidak menapak dengan kuat, gampang goyah, lambat mengantisipasi bila terjadi gangguan, seperti terpeleset, tersandung, kejadian tiba-tiba sehingga mudah jatuh.Jatuh bukan bagian normal dari proses menua, tetapi setiap tahun sekitar 30% lansia mengalami jatuh.Risiko jatuh pada lansia dapat diantisipasi dengan memperbaiki kualitas intrinsik salah satunya melalui latihan fisik berupa senam lansia. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa pengaruh senam bugar lansia terhadap resiko penurunan jatuh pada     lansia . Hasil Penelitian Nilai  p-value = 0,001 (α < 0,05), sehingga terdapat berbedaan rerata waktu risiko jatuh antarasebelumdan sesudah risiko jatuh pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai p-value = 0,000 (α < 0,05), sehingga terdapat berbedaan rerata waktu antara pengukuran pertama dan kedua risiko jatuh.Senam bugar lasia dapat menurunkan resiko jatuh pada lansia Kata Kunci : Senam bugar lansia, resiko jatuh, lansia   Abstract Elderly is a period of biological degeneration accompanied by physical degeneration one of them is a decrease in muscle mass. Problems arising from the decline in the muscle mass are short-steped movements, the feet do not tread strongly, are easily wobbly, slow to anticipate in the event of interruption, such as slipping, tripping, sudden events so easily falling. Falling is not a normal part of the aging process, but every year about 30% of elderly have fallen. The risk of falling in the elderly can be anticipated by improving the intrinsic quality of one through physical exercise in the form of elderly gymnastics.Analyze the influence of elderly fitness gymnastics against the risk of decreased fall in the elderly. The value of p-value = 0,001 (α<0,05), so that there is difference of average of risk time falls between before and after risk fall in intervention group whereas in control group obtained p-value = 0,000 (α<0,05) there is a time difference between the first and second measurements of the risk of falling.Gymnastic fever lasia can reduce the risk of falling in the elderlyKeywords : Fit gymnastics elderly, risk of falling, elderly
HUBUNGAN BODY SHAMING DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PEREMPUAN DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARA Esri Rusminingsih; Fitri Suciana; Novita Wahyuningsih
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 15 No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/motorik.v15i2.183

Abstract

Remaja mengalami berbagai perubahan fisik, psikologi dan sosial. Kondisi ini menyebabkan remaja lebih fokus memperhatikan bentuk tubuh dan penampilannya. Bentuk tubuh ideal digunakan remaja sebagai pedoman untuk menilai bentuk tubuh tubuh diri sendiri maupun bentuk tubuh orang lain. Rasa percaya diri yang rendah dapat menyebabkan kegagalan remaja dalam melaksanakan tugas perkembangan sosial remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body shaming dengan interaksi sosial pada remaja perempuan di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi yang digunakan adalah remaja, pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling sejumlah 129 responden. Analisi bivariate menggunakan Kendall-Tau. Hasil : Rerata umur responden 15,92+ 6,80 tahun. Sebagian besar memiliki interaksi sosial baik (56,6%), dan sebagian besar mengalami bodi shaming kategori tinggi sebesar (53,5%). Analisis hubungan body shaming dengan interkasi sosial menunjukkan hasil 0,032 (p value < 0,05) dengan nilai r (-0,187). Kesimpulan : Ada hubungan body shaming dengan interaksi sosial pada remaja perempuan di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN CHIKUNGUNYA Endang Sawitri; Fitri Suciana; Ridwan M; Daryani
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 17 No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/motorik.v17i2.370

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Dewasa ini masih dihadapkan dengan meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging diseases). Penyakit menular yang masih menjadi perhatian dan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia antara lain Demam Chikungunya yang penyebarannya semakin luas. mencegah terjadinya KLB Chikungunya dengan memotivasi dan memberikan penyuluhan tentang kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan keluargat. Metode : penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan waktu cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah kepala keluarga Dukuh Krajan Kecamatan Jatinom. Jumlah sampel penelitian sebanyak 53 sampel yang diambil secara total sampling. Istrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data pada analisis bivariat menggunakan uji Kendall Tau. Hasil: Hasil penelitian di Dukuh Krajan Kecamatan Jatinom menunjukan dari 53 responden, 30 responden (56,6%) melakukan upaya pencegahan. Hasil uji Kendall Tau menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan upaya pencegahan chikungunya (ρ>0,05). Kesimpulan : pengetahuan keluarga tidak berhubungan dengan upaya pencegahan chikungunya Kata kunci : pengetahuan keluarga , pencegahan chikungunya
Hubungan Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Dengan Kualitas Hidup Perawat ICU-ICCU RSU Islam Klaten Saifudin Zukhri; Fitri Suciana; Heri Pringgo Kusumo
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat ICU (Intensif Care Unit) memili resiko mengalami stress kerja yang lebih besar dibandingperawat diunit lain di rumah sakit. Stres kerja dapat menyebabkan gangguan emosional, fisik, danpsikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kepuasan kerja dengankualitas hidup perawat ICU-ICCU di RSU Islam Klaten. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 30 perawat ICUdan ICCU RSU Islam Klaten ( 60 % wanita). Stres kerja diukur dengan  Hamilton Ratin Scale forAnxiety, kepuasan kerja diukur dengan, Minnesota Job Satisfaction Questionnaire,  kualitas hidupdiukur dengan kuesioner kualitas hidup dari WHO. Uji statistik menggunakan kendall tau.  Hasilpenelitian menunjukkan bahwa 25 (83.3%) respoden berpendidikan Diploma, 16 responden (53,3%)mengalami tingkat stress tinggi , 18 responden (60%) kepuasan kerja rendah,  17 responden (56,7%)memiilki  kualitas hidup rendah. Hasil uji Kendall Tau menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kualitas hidup ( p value sebesar 0,001), dan terdapat hubungan yang signifikanantara kepuasan kerja dengan kualitas hidup ( p= 0,026).  Diperlukan upaya untuk menurunkan streskerja untuk meningkatkan knerja dan kualitas hidup perawat di ICU-ICCU di RSU Islam Klaten Kata Kunci : stress kerja, kepuasan kerja, kualitas hidup, perawat