This Author published in this journals
All Journal Jantra
Suyami Suyami
S3 Prodi Linguistik Pragmatik Program Pascasarjana, UNS Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJARAN MENGANCAM MUKA Suyami Suyami; Djatmika Djatmika; Sumarlam Sumarlam; Dwi Purnanto
Jantra. Vol 13 No 2 (2018): Solidaritas Nasional sebagai Upaya Penguatan NKRI
Publisher : Balai Pelestarian Nilai budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.451 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang ‘tindak tutur mengancam muka’ (face threatening act /FTA) yang dilakukan oleh pelibat KBJ VI. Tindak tutur mengancam muka (FTA) merupakan tuturan yang kurang solider karena bisa membuat mitra tutur merasa malu dan merasa tidak senang, sehingga berpotensi memecah atau merenggangkan kerukunan. Penelitian ini berangkat dari permasalahan: Tindak tutur jenis apa sajakah yang berpotensi mengancam muka yang digunakan oleh pelibat KBJ VI? Bagaimanakah tingkat kesantunan tindak tutur yang mengandung FTA? Bagaimanakah respon mitra tutur terhadap tindak tutur yang mengandung FTA? Pengumpulan data dilakukan dengan metode rekam catat pilah pilih. Peneliti merekam seluruh tindak tutur resmi yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan KBJ VI. Hasil rekaman tersebut kemudian dicatat, lalu seluruh data dipilah-pilah, untuk selanjutnya dipilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa pada dasarnya ‘tindak tutur mengancam muka’ tidak sesuai dengan tuntunan ajaran tata nilai kesantunan Jawa, yakni ajaran untuk selalu amemangun karyenak tyasing sesama (membuat senang hati sesama) sebagai dasar untuk membangun jiwa solidaritas. Jiwa solidaritas akan terbangun ketika kita memiliki prinsip sapa gawe nganggo, sapa nandur ngundhuh; ngundhuh wohing pakarti; mong-kinemong; ngemong rasa; lembah manah, andhap asor; empan papan; grapyak semanak, semedulur. Dengan meyakini bahwa bandha mung titipan, nyawa mung gadhuhan, drajat pangkat mung sampiran, maka aja dumeh, ngono ya ngono, ning aja ngono, hendaklah memiliki rasa ewuh pekewuh, menghindari perilaku yang ora patut, ora lumrah, serta bersikap idhep isin dan mau menghargai (ngajeni) orang lain. Beberapa contoh FTA yang dilakukan dan menimpa pelibat KBJ VI merupakan contoh gambaran penguasaan tata nilai kesantunan Jawa oleh para penggiat dan pelaku budaya Jawa pada masa kini.