Aprin Nabila Rahmat
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Usia Awitan Kejang dalam Epilepsi Intraktabel pada Pasien Epilepsi Aprin Nabila Rahmat
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 3 No 3 (2021): Agustus 2021, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v3i3.528

Abstract

Epilepsi merupakan suatu penyakit neurologi yang ditemukan pada semua umur yang ditandai dengan gejala khas berupa kejang berulang yang diakibatkan oleh lepasnya muatan listrik pada neuron otak secara berlebihan dan paroksismal. Salah satu pengobatan pada pasien epilepsi adalah dengan pemberian obat antiepilepsi. Pada keadaan di mana pasien telah mengonsumsi dua atau lebih jenis obat antiepilepsi secara teratur dan adekuat selama 18 bulan tetapi tidak terdapat penurunan frekuensi atau durasi kejang, hal ini disebut dengan epilepsi intraktabel. Beberapa studi pada epilepsi intraktabel ditemukan usia awitan kejang yang lebih muda. Oleh karena itu, literature review ini bertujuan untuk menentukan apakah usia awitan kejang berperan dalam terjadinya epilepsi intraktabel pada pasien epilepsi. Metode yang digunakan adalah metode literature review dari 30 artikel PubMed NCBI, dan Google Schoolar dengan kata kunci “epilepsil”, “intraktabel”, “kejang”, dan “usia” dari tahun 2002 hingga 2019 dan hanya diambil sekitar 19 artikel terpilih. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa usia awitan kejang berperan untuk terjadinya epilepsi intraktabel pada pasien epilepsi.
Peran Usia Awitan Kejang dalam Epilepsi Intraktabel pada Pasien Epilepsi Aprin Nabila Rahmat
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 3 No 3 (2021): Agustus 2021, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v3i3.528

Abstract

Epilepsi merupakan suatu penyakit neurologi yang ditemukan pada semua umur yang ditandai dengan gejala khas berupa kejang berulang yang diakibatkan oleh lepasnya muatan listrik pada neuron otak secara berlebihan dan paroksismal. Salah satu pengobatan pada pasien epilepsi adalah dengan pemberian obat antiepilepsi. Pada keadaan di mana pasien telah mengonsumsi dua atau lebih jenis obat antiepilepsi secara teratur dan adekuat selama 18 bulan tetapi tidak terdapat penurunan frekuensi atau durasi kejang, hal ini disebut dengan epilepsi intraktabel. Beberapa studi pada epilepsi intraktabel ditemukan usia awitan kejang yang lebih muda. Oleh karena itu, literature review ini bertujuan untuk menentukan apakah usia awitan kejang berperan dalam terjadinya epilepsi intraktabel pada pasien epilepsi. Metode yang digunakan adalah metode literature review dari 30 artikel PubMed NCBI, dan Google Schoolar dengan kata kunci “epilepsil”, “intraktabel”, “kejang”, dan “usia” dari tahun 2002 hingga 2019 dan hanya diambil sekitar 19 artikel terpilih. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa usia awitan kejang berperan untuk terjadinya epilepsi intraktabel pada pasien epilepsi.