Budi Wahyuni
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Asertivitas Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah (Studi Kualitatif pada Remaja di Surabaya) Dini Indah; Yayi Suryo Prabandari; Budi Wahyuni
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.873 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i2.589

Abstract

Sebesar 28% remaja perempuan dan 15,1% remaja laki-laki melakukan hubungan seksual pertama kali pada rentang usia 15-17 tahun di Indonesia, selain itu jumlah kasus KTD di salah satu sekolah di Surabaya juga menunjukkan peningkatan 10 kali lipat pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa remaja masih memiliki asertivitas yang rendah terhadap perilaku seksual pranikah. Kajian yang dalam perlu dilakukan untuk dapat mengetahui gambaran dan faktor yang mempengaruhi asertivitas remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asertivitas remaja terhadap perilaku seksual pranikah di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan disain fenomenologi untuk menggambarkan fenomena asertivitas pada remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan triangulasi subjek dan waktu. Hasil penelitin ini adalah rasa nyaman paling sering disebutkan oleh remaja putri sebagai hambatan asertif, meskipun ada yang beranggapan sebagai pemicu asertivitas. Selain itu faktor usia, ketakutan kehilangan, dan kurangnya mengenali kondisi yang mengarah pada aktivitas seksual menjadi hambatan asertif lainnya, karena ada anggapan aktivitas seksual wajar terjadi dalam pacaran. Penolakan dengan gerak tubuh oleh remaja perempuan dianggap remaja laki-laki bukan menjadi penolakan yang kuat. Rasa nyaman memberikan 2 efek yang berbeda terhadap asertivitas perlu diwaspadai agar remaja mampu mengenali rasa nyaman yang diperoleh dari pasangan. Perlu adanya pemberian pemahaman terkait perubahan yang terjadi selama remaja serta cara mengontrolnya. Selain itu konseling bagi remaja juga dibutuhkan untuk memberikan dorongan bagi remaja untuk mampu asertif.Kata kunci: asertivitas, remaja, perilaku seksual pranikah