Muhammad Abduh Wahid
Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MELACAK AKAR KESEJARAHAN HADIS NABI PRA-KODIFIKASI Muhammad Abduh Wahid
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.726 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v6i1.7142

Abstract

Banyak asumsi-asumsi yang menyeruak dan menggema dalam tubuh umat Islam maupun di luar Islam. Misalnya Goldziher dan Sprenger yang menyatakan secara eksplisit bahwa hadis tidak ditulis pada masa Nabi dan mulai diciptakan pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz.Sayyid Hasan al-Shadr dengan sedikit terbelenggu dengan fanatisme mazhab mengatakan bahwa kodifikasi hadis paling awal dari golongan Syiah dengan menyebutkan shahifah milik Ali bin Abi Thalib dan dipelihara oleh Rafi’ maula Rasullullah. Ada riwayat yang menyatakan bahwa Umar bin Khattab yang melarang penulisan hadis dan membakar kitab-kitab sunnah, memukul Abu Hurairah karena meriwayatkan banyak hadis dari Nabi, dan memenjarakan sebagian sahabat karena penulisan Hadis. Al-Azhami tak luput dari kritiknya yang tajam dengan meneliti asal usul riwayat tersebut  dan menyimpulkan bahwa hadis yang diperpegangi larangan periwayatan hadis pada masanya adalah tidak berdasar. Justru dalam pelbagai riwayat, Umar bin Khattab membolehkan dan menuliskan hadis Nabi seperti hadis tentang pemakaian kain sutera, dan kitab tentang shadaqat, dan tuhan beserta Rasulnya sebagai wali bagi mereka yang tidak memiliki wali. Demikian juga didapati banyak riwayat yang mengisahkan bahwa beliau berpegang pada hadis ahad bahkan pada persoalan genting sekalipun