Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dari abses Effectivity of white fruit’s guava leaves extract against Staphylococcus aureus was isolated from abscess growth Minasari .; Sri Amelia; Jojor Sinurat
Makassar Dental Journal Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.602 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v5i2.95

Abstract

Daun jambu biji mengandung senyawa aktif seperti tanin, triterpenoid, flavonoid, dan saponin yang mempunyai efek antibakteri. Mekanisme tanin sebagai antibakteri dengan mengkerutkan dinding sel dan membran sel, inaktivasi enzim, inaktivasi fungsi materi genetik bakteri. Flavonoid merusak sel bakteri, denaturasi protein, inaktivasi enzim dan menyebabkan lisis. Triterpenoid dan saponin menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan cara merusak struktur membran sel. Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri penyebab abses. Abses adalah infeksi akut yang terlokalisir pada rongga yang berdinding tebal, manifestasinya berupa peradangan, pembengkakan yang nyeri jika ditekan, dan kerusakan jaringan setempat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan posttest control group design. Sampel yang digunakan adalah biakan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari penderita abses. Pengujian efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dengan metode dilusi, ekstrak daun jambu biji buah putih dibuat dengan teknik maserasi dengan berbagai konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, dan 1,56% kemudian ditambahkan suspensi bakteri setiap konsentrasi, dilakukan pengulangan sebanyak empat kali kemudian lakukan pengamatan. Hasil penelitian dengan uji deskriptif yaitu median, diperoleh konsentrasi KHM dan KBM dari ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses adalah 1,56% dan 3,125%. Kesimpulan penelitian ini, ekstrak daun jambu biji buah putih efektif terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses.
EFEKTIVITAS PENERAPAN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) DI PERSIMPANGAN JALAN PERKOTAAN (Studi Kasus: Persimpangan Jalan Pasteur-Pasirkaliki Kota Bandung) Sri Amelia; Mrs. Juanita
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 12, No 2 (2011): Techno Volume 12 No 2 Oktober 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.285 KB) | DOI: 10.30595/techno.v12i2.38

Abstract

Population growth since the post-crisis motorcycle Indonesia Economic in mid-1998 showed a new phenomenon. This is expected to affect traffic characteristics, which in turn can degrade the performance of estimated traffic infrastructure. Insert motorcycle moves forward through the gaps between the rows of cars queuing up to reach the stop line. Buildup that occurs even in general irregular and also violated the traffic rules as beyond the stop line, close the left turn traffic movement and prevents direct flow of pedestrians. One form of treatment is the provision of bike facilities in the form of a special stopping space facility (RHK) to motorcycles at urban crossroads. One way to examine the effectiveness of the implementation of RHK motorcycle is to assess the performance of traffic (flow) at the foot of the intersection. Results of analysis are before and after implementation of a motorcycle RHK (before, after 1 and after 2) shows that there is increase in the average number of vehicles at peak times up to 13% in the city of Bandung. Studies using the method of calculating the traffic flow MKJI 1997, RHK obtained results that the application of motorcycles in urban crossroads affect the current to increase the average vehicle to reach more than 10%. Key-word: proportion of motorcycles, motorcycle specific stopping space, traffic performance
Profil Dan Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia Di RSUP H. Adam Malik Medan Dian Dwi Wahyuni; Sri Amelia; Wulan Fadine
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i4.5284

Abstract

Ventilator-associated pneumonia (VAP) merupakan infeksi nosokomial yang banyak terjadi di intensive care unit dan masih menjadi masalah di bidang kesehatan. Hal ini menyebabkan tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi, biaya pengobatan yang besar, serta munculnya bakteri resisten terhadap banyak antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan pola kepekaan antimikroba pada bakteri penyebab VAP di RSUP H Adam Malik Medan. Penelitian prosfektif terhadap pasien suspek VAP dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2017. Sebanyak 22 sampel sputum aspirat endotrakeal diperiksa. Pemeriksaan mikroskopik menggunakan metode pewarnaan Gram dari kultur yang tumbuh. Identifikasi dan uji kepekaan bakteri menggunakan alat VITEC 2 Compact (bioMrieux). Total 28 isolat bakteri telah diidentifikasi, terdiri dari 26 basil gram negatif (92,9%) and dua bakteri Gram positif. Bakteri yang paling banyak adalah Acinetobacter baumannii (39,3%), diikuti Pseudomonas aeruginosa (21,4%), dan Escherichia coli (14,8%).Terdapat 19 isolat bakteri patogen Multi Drug Resistant (ESBL,Carbapenemase resistant, MRSA). Basil Gram negatif masih peka terhadap amikasin mencapai 76%, dan hampir seluruhnya resisten terhadap sefalosporin generasi 3. Semua isolat Acinetobacter baumannii resisten terhadap meropenem, sedangkan Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia masih sensitif seluruhnya (100%). Acinetobacter baumannii merupakan penyebab utama VAP. Resistensi antibiotik mengalami peningkatan karena munculnya bakteri patogen multidrug resistance.
KENDARAAN DESAIN UNTUK PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DI INDONESIA Greece Maria Lawalata; Faisal Rahman; Ida Rumkita Sebayang; Vera Gardenia; Sri Amelia; Harlan Pangihutan; Parbowo -
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 36 No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendaraan desain adalah kendaraan yang dipilih untuk mempresentasikan semua kendaraan yang berada di jalan. Kendaraan desain diperlukan untuk merancang geometrik jalan dan perkerasan jalan. Kendaraan desain yang digunakan untuk perancangan geometrik jalan dimaksudkan untuk mengetahui radius putar, pola pelebaran lintasan, jarak pengereman, tinggi mata pengemudi, kemampuan melakukan percepatan dan perlambatan, dll. Produk kendaraan pada saat ini telah meningkat dengan pesat sehingga perlu ditentukan kembali. Makalah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kendaraan desain dan tinggi mata pengemudi berdasarkan dominasi panjang kendaraan-kendaraan <9 meter (kelas jalan 3), <12 meter (kelas jalan 2), <18 meter (kelas jalan 1) yang beredar pada saat ini melalui data sekunder dan primer dengan cara analisis deskriptif. Pengelompokan kendaraan disesuaikan dengan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22/2009. Data sekunder adalah data jenis dan dimensi kendaraan yang beredar. Data primer adalah data identifikasi kelompok merek kendaraan yang melalui 21 ruas jalan kelas-kelas 1, 2, dan 3 di Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Jawa. Analisis dilakukan terhadap dominasi panjang kendaraan, dominasi kendaraan yang melewati 21 ruas jalan, persentile panjang kendaraan ke-85, penentuan kendaraan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya 12 kendaraan desain yang meliputi 3 kendaraan mobil penumpang (tinggi mata pengemudi 1,5m), 2 bis (tinggi mata pengemudi 1,9m), dan 7 truk berbagai ukuran (tinggi mata pengemudi 2,2-2,3). Penggunaan kendaraan desain tersebut adalah memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku. Kata kunci: dominasi kendaraan, kendaraan desain, dimensi kendaraan, tinggi mata pengemudi, tata cara geometrik jalan.
PENGKINIAN FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS JALAN PERKOTAAN TIPE 22-TT AKIBAT LEBAR LAJUR Greece Maria Lawalata; Anjang Nugroho; Vera Gardenia; Faisal Rahman; Sri Amelia
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 37 No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah kendaraan di Indonesia meningkat, penyiapan infrastruktur jalan pun harus menyiapkan prasarana jalan yang aman, selamat, dan tidak mengganggu lingkungan sesuai dengan perkembang kendaraan saat ini. Dengan demikian perhitungan kapasitas jalan dapat disesuaikan dengan perkembangan kendaraan pada saat ini. PenelitIan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu merubah penempatan marka garis untuk mendapatkan variasi lebar lajur jalan yang dilakukan di kota Bandung dan kota Medan. Variasi lebar lajur yang didapat adalah 11, 8, 5,7. Data kendaraan (kendaraan berat, kendaraan ringan, sepeda motor) yang dicatat menggunakan kamera video adalah waktu yang dihabiskan melewati tanda garis 20m. Data selanjutnya dihitung untuk mendapatkan kapasitas maksimum. Data kapasitas dari berbagai variasi lebar lajur dibandingkan dengan data kapasitas lebar standar, sehingga didapatkan factor koreksi kapasitas akibat perbedaan-perbedaan lajur. Hasil penelitian yang didapat adalah perbandingan factor kapasitas 2019 dan 1997 menunjukkan bahwa pada tipe jalan 2TT terlihat bahwa perbedaan berkisar 2,4 sampai dengan 65,1. Kata kunci: kapasitas jalan 2 lajur 2 arah, factor koreksi kapasitas jalan, manual kapasitas jalan.