Priska Alita
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN Priska Alita; Fahrurazi Fahrurazi; Fakhsiannor Fakhsiannor
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 2, No 1 (2015): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.532 KB) | DOI: 10.31602/ann.v2i1.2610

Abstract

Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai Negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian pertahun pada balita disebabkan oleh diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang berjumlah 105 kasus, dengan sampel sebanyak 51 responden yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara terhadap responden dan analisis yang digunakan melalui dua tahap yaitu univariat untuk melihat distribusi frekuensi, dan bivariat untuk melihat hubungan antara variabel dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu berhubungan dengan terjadinya diare p=0,011 (p<0,05), Sikap ibu berhubungan dengan terjadinya diare p=0,004 (p<0,05), dan tindakan ibu berhubungan dengan terjadinya diare p=0,015 (p<0,05). Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan ibu mempunyai peranan penting dalam menentukan status kesehatan balitanya. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk meningkatkan promosi kesehatan melalui penyuluhan diare, dan PHBS Kesling. Selain itu juga meningkatkan program pencegahan diare secara optimal.