Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI TITER ANTIBODI PASCA VAKSINASI Septicaemia epizootica PADA SAPI BALI DI KOTA KUPANG Mario H.Cantona; Maxs Urias Ebenheizer Sanam; Tri Utami; Tarsisius Considus Tophianong; Antin Y.N Widi
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v8i1.2292

Abstract

Controlling Septicemia epizooticae (SE) through vaccination program has been undertaken in Kupang City. However, numbers of fatal cases are still being reported. The purpose of this study is to measure the antibody titer of Bali cattle after SE vaccination, and to determine the effect of age and sex on antibody titers. The 50 serum samples of SE vaccinated Bali cattle were taken from Alak Sub-district (26 samples) and Maulafa Sub-district (24 samples). The selection of sub-districts in Kupang City was taken in a simple random manner. Those serum samples were examined using the indirect enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method. Antibody titers against SE is declared to be protective when the antibody titer is above 88 ELISA Unit (EU). Results indicated that average value of cattle antibody titer after the SE vaccination was able to trigger a protective antibody response (> 70 EU), meanwhile ONE WAY ANOVA analysis results showed that there is no significant effect (P> 0.05) of cattle age towards antibody titers. In the same way, the paired t test results did not indicate a difference in the value of antibody titers against the sex of the Bali cattle.
PENINGKATAN KESEHATAN TERNAK UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA LINAMNUTU, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Tarsisius Considus Tophianong; Yohanes Timbun Raja Mangihut Ronael Simarmata; Tri Utami
Jurnal Media Tropika Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v2i1.6675

Abstract

Improving livestock health is an important aspect of conserving and fulfillment the nutritional needs of animal sources. Healthy livestock are able to achieve maximum productivity. The purpose of this service was to provide education to farmer and animal health services in local villages. This activity was carried out on January 28-30, 2022 in Linamnutu Village, South Amanuban District, South Central Timor Regency. The method of implementing this service activity includes: (1) counseling on livestock maintenance management to farmers, (2) livestock health services such as physical examination, administered vitamins and medication, (3) distributed chicken eggs to students at SD Negeri Linamnutu. The results of the activity showed that there was an increase in knowledge and awareness of farmers in implementing good management of livestock maintenance, so that livestock become healthy and productive, as well as fulfill of nutrition for the community, especially for children in their growing period.
KASUS DEMODEKOSIS PADA ANJING LOKAL Yohanes TRMR Simarmata; Nadya Daramuli Kale; Diana Miranti Rihi; Tarsisius Considus Tophianong
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Himpro FKH Undana VII
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6004

Abstract

Anjing merupakan hewan peliharaan yang memiliki nilai tersendiri bagi manusia sehingga pemeliharannya sangat di perhatikan. Masalah pada kulit merupakan hal cukup sering menyerang anjing peliharaan, agen penyebab penyakit kulit seperti ektoparasit, bakteri dan jamur. Demodekosis merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada anjing yang disebabkan oleh parasit tungau Demodex. Pada kasus ini hasil pemeriksaan fisik pada anjing lokal berumur 4 bulan menunjukkan adanya hiperkeratosis pada area pelvis bagian dorsal dan pada keempat ekstremitas, luka /lesi dan keropeng yang tersebar merata dipermukaan tubuh. Hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel kerokan kulit ditemukan adanya demodex sp.. Penanganan kasus diberikan ivermectin sebanyak 0,12 ml secara sub cutan dan injektamin sebanyak 1 ml secara intramuscular. Luka pada permukaan tubuh dibersihkan dengan rivanol lalun dioleskan povidone iodine secukupnya. Waktu penyembuhan membutuhkan waktu sekitar 3-5 minggu.
ASITES PADA ANJING Theresia Tinenti; yo Simarmata; Tarsisius Considus Tophianong
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Himpro FKH Undana VII
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6010

Abstract

Anjing lokal yang dijadikan kasus berumur tiga bulan, belum pernah divaksin, sudah mengalami pembesaran abdomen selama kurang lebih tiga minggu, awalnya terjadi pembesaran pada daerah mandibula kemudian pemilik memberi Piperazine citrate dan pembengkakan mulai berkurang tetapi daerah bagian abdomen mulai terjadi pembesaran, hewan tidak pernah diobati oleh dokter hewan atau petugas kesehata hewan, nafsu makan dan minum baik, hewan diberi pakan berupa nasi dan ikan, hewan tidak dikandangkan, ada salah satu anjing juga yang mengalami pembengkakan pada daerah mandibula, populasi anjing ada tiga ekor anak anjing (umur tiga bulan) dan satu induk anjing. Berdasarkan riwayat penyakit, tanda klinis, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan uji hati dan ginjal, serta pemeriksaan feses anjing kasus terindikasi mengalami Asites, Helminthiasis (Ancylostomiasis dan Dipylidiasis), serta anemia mikrositik hipokropik. Terapi untuk kasus asites yang diberikan berupa pemberian Furosemid dengan dosis pemberian 0,58 ml (dosis anjuran 2,5-5 mg/kg dan dosis sediaan 10 mg/ml) dua kali sehari dengan interval waktu pemberian 6-8 jam dan di injeksi melaui Intramuskular. Terapi dilakukan hingga edema pada abdomen menurun. Pemberian Pyrantel Pamoate pada kasus Helminthiasis dilakukan dengan dosis pemberian 0,64 ml (dosis anjuran 5 mg/kg, dosis sediaan 12,5 mg/ml, berat badan anjing 1,6 kg). Diberikan per oral setelah makan dan dilakukan pemberian pengulangan pada hari ke 7-10. Pada hari ke-6 setelah pengobatan asites hewan mengalami muntah dan muncul pustula pada abdomen sehingga hewan ditangani dengan pemberian Metoclopramide HCL dengan dosis pada anjing kecil yaitu 6-8 tetes, diberikan tiga kali sehari sampai hewan sembuh, dan pemberian satu jam sebelum hewan diberi makan. Kondisi hewan setelah dilakukan pengobatan dan terapi yaitu pembesaran pada abdomen mulai menghilang, hewan mengalami penurunan berat badan 2,35 kg menjadi 1,6 kg, konsumsi air dan nafsu makan hewan menjadi meningkat.
Kasus Skabies Pada Anjing Lokal Mesa Jemsly Niex Boru; Yohanes TRMR Simarmata; Tarsisius Considus Tophianong
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Himpro FKH Undana VII
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6013

Abstract

Anjing merupakan hewan peliharaan yang sangat disukai dan sering disebut sahabat manusia karena memiliki beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan pemiliknya (Okarina dkk, 2013). Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, anjing yang dipelihara dibiarkan berkeliaran bebas mempermudah infeksi agen penyakit. Salah satu agen penyakit yaitu parasit. Penyakit yang disebabkan oleh parasit yaitu Skabies. Skabies merupakan salah satu penyakit yang menyerang kulit dan disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei (Arlian dan Morgan, 2017). Pada kasus ini hasil pemeriksaan gejala klinis anjing lokal umur 4 bulan menunjukan adanya Alopecia pada daerah kepala, punggung, ekstremitas kaki depan dan belakang, Keropeng pada bagian yang mengalami kerontokan. Hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel kerokan kulit ditemukan adanya Sarcoptes scabiei. Penanganan diberikan Wonder ivermec 0,2 ml dan Fish Oil.