Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kondisi Optimum Ekstraksi Secang Ageng Priatni; Tatik Purwanti
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 1 No 1 Juni 2007
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.55 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v1i1.1336

Abstract

Recently,Secang had productive be a kind of tea and sold broadly. In Dr. Ratu Safitri research had been known that Secang had antioxidant activity and power as radical scavenging bul they werelabile if extracted ill water.The purpose of tiJis research is to know effect of temperature and time of Secang tea extraction and optimum conditions. In this research, secang teawas extracted in water. The temperature of extraction was varleclof 50' C, 750'C & 100' C and time of extraction was varied of 1, 3 & 5 minutes. Then extract was analyzed with Radical Scavenging DPPH  (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. The result of this research snowed that increase of temperature and time of secang tea extraction  caused yield  of extract increasingly. Time caused increasing absorbance  of  extraction  but  temperature  was opposite.  The optimum  conditions of secang tea extraction is 50'C and 5  minutes
Ekstraksi Karotenoid dari Minyak Sawit Mentah (CPO) dengan Pelarut Dietil Eter dan Aceton Ageng Priatni; Fauziati Fauziati; Yuni Adingsih
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.11 No.2 DESEMBER 2017
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.176 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v11i2.3014

Abstract

Minyak sawit mentah CPO (Crude Palm Oil) salah satu sumber alami yang kaya akan karotenoid. Karotenoid pada minyak sawit umumnya berkisar antara 500 - 700 ppm. Karena kandungan yang cukup tinggi tersebut maka perlu dilakukan upaya pengambilan karotenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu optimum dari proses ekstraksi. Penelitian ini dilakukan dengan metode transesterifikasi dan dilanjutkan dengan proses ekstraksi. Parameter yang diamati adalah konsentrasi karotenoid dan sisa pelarut (dietil eter dan aceton).  Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa waktu dan suhu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap konsentrasi karotenoid, dietil eter dan aceton. Kondisi optimum untuk ekstraksi karotenoid dari CPO adalah 9 jam dan suhu 60 oC dengan konsentrasi karotenoid 718,33 ppm, dietil eter 0,70 ppm dan aceton 3,28 ppm.
Pengaruh Proses dan Konsentrasi Asap Cair Cangkang Kelapa Sawit terhadap Sifat Fisik dan Cemaran Mikroba Rubber Sheet Ageng Priatni; Fauziati Fauziati; Yuni Adininngsih
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.12 No.2 Desember 2018
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.715 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v12i2.3869

Abstract

Asap cair adalah salah satu asam anorganik yang dapat digunakan sebagai penggumpal lateks dimana asap cair memiliki pH 2,8 – 3,2. Asap cair dapat diperoleh melalui pembakaran cangkang kelapa sawit yang banyak mengandung hemiselulosa, selulosa serta lignin  melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses dan konsentrasi asap cair cangkang kelapa sawit terhadap sifat fisik dan cemaran mikroba dari lembaran karet dengan cara menggumpalkan lateks segar dengan asap cair konsentrasi 2 %, 6 %, 10 %, 14 % dan larutan asam formiat 2 % sebagai kontrol serta perendaman. Lembaran karet yang dihasilkan kemudian dianalisa kadar airnya, nilai Po dan PRI serta cemaran mikroba (kapang dan Khamir). Penggumpal yang terbaik kemudian diaplikasikan pada pembuatan RSS dan diuji berdasarkan SNI 1903-2011. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penggumpal terbaik adalah asap cair cangkang kelapa sawit konsentrasi 14 % dan tanpa perendaman dimana diperoleh lembaran karet dengan kadar air 1,52 %, nilai Po 47, nilai PRI 86 serta jumlah kapang 23 koloni/g dan khamir 7 koloni/g. RSS yang diperoleh dari asap cair 14 % bisa digunakan sebagai bahan baku SIR 20.Kata Kunci: Asap Cair, Cangkang Kelapa Sawit, Penggumpal, Lateks, RSS.