Dwina Lubna
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EMISI CO2 DAN PENURUNAN KARBON ORGANIK PADA CAMPURAN TANAH DAN KOMPOS (SKALA LABORATORIUM) Dwina Lubna; Emenda Sembiring
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 19 No. 1 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.1.3

Abstract

Abstrak:  Kenaikan  konsentrasi  Gas Rumah  Kaca (GRK)  di atmosfer  memberikan  efek terhadap  temperatur global. Salah satu GRK yang diatur keberadaannya  oleh Intergovernmental  Panel on Climate  Change (IPCC) adalah karbon dioksida (CO2). Emisi CO2 dihasilkan  dari kegiatan antropogenik  dan sumber alami. Penelitian ini berfokus pada sumber emisi CO2  dari kegiatan antropogenik,  yaitu pertanian. Aplikasi kompos adalah suatu hal yang umum dilakukan  pada sektor  pertanian.  Kompos  merupakan  bentuk akhir dari bahan organik  yang telah terdekomposisi  sehingga bermanfaat sebagai sumber substrat bagi mikroorganisme  dalam tanah. Kegiatan mikroorganisme  dalam  tanah  ini menghasilkan  produk  akhir  berupa  CO2 yang dikeluarkan  melalui  respirasi tanah. Selain itu, kompos juga berperan dalam meningkatkan  carbon sequestration.  Tujuan dari penelitian  ini adalah mengukur emisi CO2  dan mengetahui  penurunan kandungan  karbon organik pada campuran  tanah dan kompos  serta  melihat  perbedaan  antara  kompos  yang  dicampur  rata  dengan  tanah  dan  kompos  yang  tidak dicampur rata dengan tanah. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan incubator vessel yang diinkubasi selama 90 hari. Ada tiga jenis kompos yang digunakan,  yaitu Kompos Domestik Kampus, Kompos Cacing  dan Kompos  Daun.  Ketiga  kompos  ini merupakan  kompos  komersil.  Dosis  kompos  yang digunakan adalah 0,2 gram kompos/10  gram tanah dan 0,5 gram kompos/ 10 gram tanah. Campuran  tanah dan kompos memiliki  kandungan  karbon  organik  yang  lebih  besar  daripada  tanah.  Setelah  inkubasi  selama  90  hari, kandungan  karbon  organik  pada  campuran  tanah  dan  kompos  mengalami  penurunan.  Penurunan  kandungan karbon   organik   sebagai   sumber   substrat   diikuti   dengan   penurunan   aktivitas   mikroorganisme    dalam menghasilkan CO2  pada campuran tanah dan kompos.    Emisi CO2 mengalami peningkatan dari awal penelitian (t0) hingga hari ke-20 (t20), setelah itu terjadi penurunan kadar emisi CO2  hingga akhir penelitian (t90). Selama masa  penelitian,  campuran  tanah  dan  0,5 gram Kompos  Domestik  Kampus  mengemisikan  CO2  yang  paling tinggi yaitu 0,32-0,64 mg/hari.