Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS MAKNA VERBA TOORU, SUGIRU DAN KOERU Renold Renold
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Verba  tooru,  sugiru,  dan koeru selain merupakan kata kerja pergerakan juga merupakan kata kerja yang bersinonim bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk membuktikan apakah ke tiga verba tesebut merupakan sinonim maka dilakukan analisis dengan teknik subtitusi antar kalimat dengan dua jenis verba yaitu:tooru「通る」dan sugiru 「過ぎる」; sugiru「過ぎる」dan koeru「超える」; koeru「超える」dan tooru「通る」. Berdasarkan hasil analisis ketiga verba tersebut diketahui bahwa; ˜tooru adalah verba yang memiliki ciri subjek mulai bergerak melewati objek dengan cara masuk kedalam objek tersebut dan berakhir setelah keluar dari objek, hal ini ditandai dengan keberadaan makna preposisi penanda tempat, ˜sugiru adalah verba yang memiliki ciri subjek bergerak tidak masuk kedalam objek melainkan hanya bergerak di samping objek tersebut,  ˜koeruadalah verba yang memiliki ciri subjek bergerak melewati objek dengan cara melewati sisi sebelah atas objek.
Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa Bissoloro Kabupaten Gowa Renold Renold
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol 1 No 1: Februari – Juli 2019
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1621.156 KB) | DOI: 10.33649/pusaka.v1i1.9

Abstract

This research aims at identifying the strategy in developing bissoloro village. A qualitatively driven SWOT method has guided the researchers in identifying the Strength and Weakness. This research was conducted in Gowa regency in Bissoloro village from April to September 2018. The research reveals that the government, community and the villagers itself must have cooperation or agreement such Memorandum of Understanding to put the vision and mission become virtual. Tourism training and assistance seems to be problem-solving in order Bissoloro become famous tourist destinations. This research recommends the improvements of knowledge, awarness, and remembering not only limited to Regional Boards of Tourism in Gowa Regency, Community but also to the every residents of Gowa Regency and especially Bissoloro village too, so the visitors wil gain an amazing experience in Bissoloro village. An Understanding and collaboration among others in order to improve the promotion strategies especially with Tourism Institution such Tourism Polytechnic of Makassar.
Interpretation of Tourist Attracion in Japanese Language at Penglipuran Village, Bali Renold Renold; Eppang Buntu Marannu; Darsyaf Hadi Wijaya; Ode Usman
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol 4 No 1: Februari – Juli 2022
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.073 KB) | DOI: 10.33649/pusaka.v4i1.131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mengetahui interpretasi personal dalam bahasa Jepang oleh pemandu wisata pada daya tarik wisata desa Penglipuran dan (2) untuk mengetahui penerapan interpretasi non personal dalam bahasa Jepang oleh pemandu wisata pada daya tarik wisata desa Penglipuran. Pengumpulan data dari penelitian ini diambil dengan teknik: wawancara, dokumentasi dan observasi serta analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemandu wisata wisatawan Jepang yang melakukan pemanduan khususnya dalam bahasa Jepang di kawasan daya tarik wisata desa Penglipuran sudah maksimal kepada setiap wisatawan yang berkunjung di kawasan desa Penglipuran dengan melakukan persiapan seperti menyiapkan alat bantu seperti bendera, pengeras suara dan sebagainya sebelum melakukan pemanduan dan hingga pada proses memberikan pelayanan dalam memberikan informasi kepada wisatawan yang bertujuan untuk menciptakan kesan yang baik terhadap setiap wisatawan yang berkunjung dan agar wisatawan yang berkunjung bisa mendapatkan informasi dan pemahaman yang baik terhadap desa Penglipuran. Dalam memberikan informasi maupun interpretasi, pemandu wisata menggunakan teknik yang disebut dengan TORE (Thematic, Organized, Relevant, Enjoyable). Pemandu wisata menggunakan gestur ketika ada kesulitan menerjemahakan dalam bahsa jepang padanan kosa katanya hal ini bertujuan agar program interpretasi bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan. Penerapan dan pemanfaatan media interpretasi non personal yang telah tersedia di desa Penglipuran oleh pemandu wisata asing Jepang sudah sangat baik hal ini dapat dilihat dari beberapa papan nama situs sudah terintegrasi dengan informasi yang diakses secara digital. Terdapat pula papan rambu yang tertulis dalam bahsa Jepang. KEY WORDS: Bahasa Jepang, Interpretasi, Personal, Non Personal