Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Fraksi-Fraksi Daun Bidara (Ziziphus mauritiana) Haeria Haeria; Nursyamsi Dhuha; Risnawati Habra
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.167 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i2.11460

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri fraksi-fraksi daun Bidara (Ziziphus Mauritiana) terhadap bakteri Staphilococus aureus dan Eschericia coli. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri  dari fraksi daun bidara, fraksi yang paling aktif sebagai antibakteri serta golongan senyawa dalam fraksi yang memiliki aktivitas antibakteri. Sampel diekstraksi dengan methanol dan dipartisi dengan pelarut etil asetat Fraksinasi daun Bidara menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum dalam berbagai perbandingan eluen. Fraksinasi ini menghasilkan 5 gabungan fraksi A, B, C, D dan E. Ekstrak dan Fraksi diuji aktivitasnya sebagai antibakteri. Ekstrak metanol membentuk zona hambat bening yang diamati di sekitar paper disk yaitu 8,93 mm - 9,5 mm. Fraksi-fraksi daun Bidara memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan zona hambat yaitu 12,4 mm – 14,1 mm pada konsentrasi 3000 ppm. Fraksi B memberikan aktivitas antibakteri yang terbaik, sehingga diuji lanjutan dengan KLT-bioautografi dan identifikasi golongan senyawa. Hasil identifikasi golongan senyawa, aktif antibakteri dari fraksi daun bidara menunjukkan adanya senyawa steroid, senyawa organik, dan flavonoid.
Pengaruh Penggunaan Pelarut terhadap Skrining Fitokimia dan Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Daun Tobo-Tobo (Ficus septica Burm. F): bahasa indonesia Mukhriani, Mukhriani; Nur Azizah Syahrana; Nursyamsi Dhuha; Dwi Ariqoh Ridwan
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Edisi November
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v11i2.45451

Abstract

Pendahuluan: Penelitian Pengaruh Penggunaan Pelarut terhadap Skrining Fitokimia Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Daun Tobo-Tobo (Ficus septica Burm. F). Tujuan daam penelitian ini adalah mengetahui kandungan Ficus septica Burm. F dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Metode: Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi secara maserasi dengan pelarut air, etanol 96%, etil asetat, dan n-heksan. Profil fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid dengan KLT. Hasil: Adapun hasil yang didapatkan dari skrining fitokimia dan kromatografi lapis tipis menunjukkan kandungan senyawa bioaktif dalam ekstrak air adalah alkaloid, flavonoid, dan saponin, ekstrak etanol 96% adalah flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, ekstrak etil asetat adalah tanin, sedangkan ekstrak n-heksan tidak ditemukan kandungan senyawa yang diteliti. Identifikasi alkaloid dengan uji KLT pada ekstrak etanol 96% dengan nilai Rf 0,23, 0,43, 0,03 dan 0,25. Identifikasi flavonoid pada ekstrak etanol 96% dengan nilai Rf 0,2 dan 0,38, sedangkan ekstrak etil asetat dengan nilai Rf 0,38 dan 0,49. Identifikasi tanin pada ekstrak etil asetat dengan nilai Rf 0,63, sedangkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf 0,25, 0,58, dan 0,69. Identifikasi senyawa triterpenoid pada ekstrak etanol 96% dengan nilai Rf 0,58, 0,23 dan 0,4, pada ekstrak etil asetat dengan nilai Rf 0,63 dan 0,67, sedangkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf 0,18, 0,52, dan 0,65. Kesimpulan: Penggunaan pelarut yang berbeda dapat mempengarahui optimalnya penarikan senyawa metabolit sekunder pada daun tobo- tobo (Ficus septica Burm. F). Kata kunci: Ekstraksi, Skrining Fitokimia, KLT, Pelarut