Eka Fitriana
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Karakter Pada Sastra Lisan Sasak: Sebuah Kajian Filologis Eka Fitriana; Lalu Muhaimi; M. Fadjri; Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.794 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v3i2.21

Abstract

Salah satu nilai sosio-kultural masyarakat yang dapat diangkat sebagai suatu nilai pendidikan karakter adalah sastra lisan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sastra lisan adalah teks lisan yang tergolong sebagai bagian dari folklor yang perlu dikaji dan dipelajari secara mendalam dalam rangka pengembangan pendidikan karakter. Secara khusus hasil kajian terhadap sastra lisan ini dapat dijadikan sumber dan dasar untuk memperbaiki kualitas sumberdaya manusia menjadi sumberdaya manusia Indonesia yang memiliki nilai-nilai heroisme, kejujuran, pintar, beretos kerja tinggi, kreatif, dan religius. Persoalan nilai kultural dan pendidikan karakter yang dipresentasikan didalam paper ini adalah nilai kultural masyarakat yang tertuang pada sastra lisan masyarakat Sasak di Lombok. Teori yang dipergunakan dalam mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter tersebut adalah teori filologi dan teori nilai. Selanjutnya, metode yang dipergunakan dalam menganalisis data penelitian untuk paper ini mencakup metode penggalian data (data discovery methods) dan metode analisis wacana kritis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa karya sastra lisan yang menjadi obyek penelitian, Tembang Rengganis, mengandung lima belas dari delapan belas nilai pendidikan karakter yang diamanatkan oleh pemerintah Indonesia untuk diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut adalah nilai religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, independen, nasionalisme, cinta tanah air, ramah/komunikatif, cinta damai, cinta lingkungan, kepedulian sosial, dan bertanggung jawab. Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter seperti ini telah dikembangkan dan, bahkan, telah diaplikasikan oleh masyarakat Sasak jauh sebelum pendidikan karakter diintroduksi dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Core Modals As Pragmatic Markers In Literary Discourse And Their Pedagogical Implications: A Systemic Fungsional Perspective Lalu Muhaimi; Lalu Nurtaat; Eka Fitriana
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.615 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v3i1.52

Abstract

This is a systemic functional study of the use of the items of pragmatic markers in a literary discourse. The aims of this study are to identify, analyze and describe the ways the items of pragmatic markers are used. Their contextual meanings, functions, and implication to the pedagogical attempts are also unfolded. The results of the interpretative and descriptive analysis reveal that the items of the core modals serving as pragmatic markers are found to be very dominant which also suggests that the genre of narrative fiction is linguistically characterized by the utterances that are established on the basis of knowledge and reasoning. The items of pragmatic markers are found to be polysemous and polyfunctional which are reflected pragmatically in the forms of politeness, negotiative and constructive functions. All these lead to the acknowledgement that the use of the items of pragmatic markers in literary discourse is important and their usage for language teaching in the applied linguistic contexts is worth conducting.