Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PESAN NONVERBAL BUZZER DI MEDIA SOSIAL TERHADAP MINAT BELI Salman Naning; Heppy New Year Haloho; Emi Agustia
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v4i2.2552

Abstract

Kehadiran teknologi menuntut terjadinya perubahan dalam penyampaian pesan dan melahirkan perkembangan media baru, seperti kehadiran media social. Media sosial memungkinkan siapapun dapat memproduksi pesan. Pesan-pesan yang disajikan beraneka ragam seperti pesan teks, gambar, video, suara. Apapun dapat dilakukan oleh entitas menjadi pesan dan akan dibagikan di media sosial. Penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pesan nonverba buzzer di media sosial terhadap minat beli. Dengan menggunakan paradigma positivistik, pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan teori sistem non verbal. Peneliti mengungkap  pengaruh kode-kode nonverbal dapat mempengaruhi minat beli konsumen  sejumlah  48,6 persen.Sedangkan sisanya sebanyak 51,4 persen pengaruh dari faktor lainnya.
“The Real Green” or Just Gimmick: The Implementation of Green Concept in Inagro’s Instagram Tangguh Okta Wibowo; Satya Candrasari; Davis Roganda Parlindungan; Heppy New Year Haloho
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v11i2.4253

Abstract

This research paper raises the issue of green marketing in content that usually has a figurative meaning or is also called an oxymoron because a green product is a product that is not produced through a fabrication process. However, this research explores if the product is indeed a product that comes from nature. In addition, this paper examines further the relationship between content publishing for a pro-environmental company, namely PT, Intidaya Agrolestari (Inagro), on its Instagram account @inagro.id. This research examines the application of green concept content on the @inagro.id account and its suitability with data in the field. The method used in this research is a virtual observation of the @inagro.id Instagram account, field observations, interviews, and documentation. The results show that if there are differences with previous research regarding green marketing, the company only used advertising to label its products as green products. With the help of a case study from Inagro, publishing content on the @inagro.id Instagram account is limited to only informing the products and services offered, including various facilities, atmosphere, and also nature-based educational packages. The implementation of the green concept has not been seen explicitly, even though the content has met the green criteria. Nevertheless, Inagro as a nature-based tourist destination has at least highlighted a green atmosphere and is not a gimmick. The content of the Instagram channel has been examined to determine whether it offers additional information through the Inagro case study, where the product being offered is one manufactured from nature. Images used to conceal products don't always serve to mislead the production process; instead, they encourage further discussion that isn't just centered on information about product for labeling green but also information that raising visitor awareness of concern for the environment.ABSTRAK Penelitian ini mengangkat isu green marketing dalam konten yang biasanya memiliki arti kiasan atau disebut juga oxymoron karena produk green merupakan produk yang tidak diproduksi melalui proses fabrikasi. Namun, penelitian ini mengeksplorasi jika produk dari perusahaan yang diteliti memang produk yang berasal dari alam. Selain itu, tulisan ini mengkaji lebih jauh hubungan antara penerbitan konten untuk perusahaan pro lingkungan yaitu PT Intidaya Agrolestari (Inagro), pada akun Instagram @inagro.id. Penelitian ini mengkaji penerapan konten konsep green pada akun @inagro.id dan kesesuaiannya dengan data di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi virtual akun Instagram @inagro.id, observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan jika terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya mengenai green marketing yang dimanfaatkan perusahaan hanya memanfaatkan periklanan untuk melabeli produknya sebagai produk green. Dengan melalui studi kasus dari Inagro, penerbitan konten di akun Instagram @inagro.id terbatas hanya menginformasikan produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk beragam fasilitas, atmosfer, dan juga paket edukasi berbasis alam. Penerapan konsep green belum terlihat secara eksplisit, meskipun di dalam kontennya telah memenuhi kriteria green. Meskipun demikian, Inagro sebagai tempat wisata berbasis alam setidaknya telah menonjolkan atmosfer yang green dan bukan merupakan gimik. Melalui studi kasus Inagro, konten yang dianalisis di channel Instagram menunjukkan jika mengandung informasi lain dan mengajak pada diskusi mengenai green lebih lanjut. Produk yang dikemas melalui gambar tidak selalu gambar yang menipu proses pembuatannya, melainkan mengundang diskusi lebih lanjut, tidak semata-mata terfokus pada informasi yang mempromosikan hijau, tetapi informasi yang meningkatkan kesadaran akan kepedulian lingkungan bagi pengunjung.
Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Menerapkan Strategi Komunikasi Pembelajaran Yang Efektif di Kelas Pada Sd Al Azhar 31 Yogyakarta Davis Roganda Parlindungan; Heppy New Year Haloho; Tangguh Okta Wibowo; Muhammad Rusli; Satya Candrasari
ABDIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Research and Community Service INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53008/abdimas.v4i1.1793

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk mengembangkan pengetahuan dan kompetensi guru dalam menerapkan strategi komunikasi pembelajaran yang efektif di kelas yang dilakukan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan ini diikuti sekitar 40 orang guru yang berasal dari SD Al Azhar 31 Yogyakarta. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode penyampaian materi melalui ceramah, studi kasus yang berisi problem guru dalam menghadapi para siswa, serta diskusi dan diakhiri sesi tanya jawab. Hasil dari pelatihan ini disimpulkan para guru (1) mampu mendeskripsikan proses komunikasi yang efektif di kelas, (2) mampu mengidentifikasi hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran berdasarkan elemen-elemennya, (3) mampu menyusun dan menerapkan strategi komunikasi yang efektif sesuai tujuan pembelajarandi kelas.
Literasi Digital untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA Paskalis Jakarta Mengenai Etika Komunikasi di Media Sosial Davis Roganda Parlindungan; Heppy New Year Haloho; Vergio Silvian; Nasya Dochka Syabanera; Larissa Belva Cahyadi; Janice Florence Eugenia; Gracia Christabel Henrietta Pattymahu; Fadilla Kusumawardani; Eleane Cyrilla Clarissa; Erick Fernando
Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): December 2023
Publisher : IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sjpkm.v2i2.1072

Abstract

The presence of social media is a double-edged sword; on the one hand, it is very advantageous to the community as freely accessible public media and promotional media that is capable of creating user engagement and identifying people who are geographically separated. However, it has a negative impact as a communication medium because it contains harsh and inflammatory words or comments, does not respect others' privacy rights, spreads messages that contain discriminatory elements of SARA, and plagiarizes writing, pictures, or photos that protect copyright. Other undesirable behaviors include cybercrime, addictive behavior, the proliferation of pornography, fake news, hate speech, bullying, and negative global environmental impacts such as terrorism, radical teachings, narcotics, and hedonistic lifestyles. The adolescent age group is the most concerning to both perpetrators and victims. As a result, it is critical to understand the ethics of social media communication among adolescents through digital literacy, where the ability to use social media is not limited to knowledge but also stresses attitudes and ethical behavior in expressing ideas positively. This means that when communicating with people, messages must be conveyed with genuine intent and desires, patience, mutual respect, and empathy. The goal of this community service project is to improve the knowledge and communication ethics of adolescents when it comes to utilizing the digital world, particularly social media, with a focus on Paskalis High School students in Central Jakarta. According to the findings of the evaluation of the service activities for the participants, the majority offered pretty positive replies in which they gained insight into new information and understanding connected to digital literacy and social media communication ethics.