Ifah Atur Kurniati
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Stand Up Comedy, Retorika Generasi Milenial Ifah Atur Kurniati
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.613 KB) | DOI: 10.33822/jep.v1i02.955

Abstract

Generasi milenial hadir dengan berbagai fenomena komunikasi baru. Generasi yang sarat ekspresi. Mengungkapkan kegelisahan dan kritik melalui media baru. Stand Up Comedy, merupakan gaya baru dalam berkomunikasi di ruang public. Mulai trend di Indonesia pada 10 tahun terakhir, Stand Up Comedy kini tengah menjadi sebuah hal yang awam dan diterima di kalangan milenial. Stand Up Comedy dapat dilihat dari sisi retorika, yakni adalah seni mengatur komposisi kata-kata dan kesan menarik yang ditujukan untuk mempengaruhi dan mengubah pendengar. Studi retorika sesungguhnya adalah bagian dari disiplin ilmu komunikasi, karena di dalam retorika terdapat penggunaan simbol-simbol yang dilakukan oleh manusia. Retorika berhubungan erat dengan komunikasi persuasi, sehingga retorika juga dapat di katakan suatu seni dari mengkonstruksikan argument. Seorang comedian (pembicara) yang tertarik untuk membujuk pendengarnya untuk mempertimbangkan tiga bukti retoris yaitu logika (logos), emosi (pathos) dan etika/kredibilitas (ethos). Stand Up Comedy dalam pertunjukannya di hadapan public tidak bisa lepas dari tiga bukti retoris tersebut. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus eksploratif. Alasan yang mendasar penggunaan pendekatan tersebut karena permasalahan yang ada membutuhkan penggalian mendalam terhadap fakta dan data.
Pengawasan Implementasi Peraturan Diseminasi Informasi Publik Terkait Covid-19 Kepada Masyarakat Eka Megawati; Ifah Atur Kurniati
KOMUNIKA Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Komunika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/komunika.v10i2.9314

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pengawasan implementasi peraturan diseminasi informasi publik terkait covid-19 kepada publik yang dilakukan oleh regulator dan lembaga pengawas, karena pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teori terapan komunikasi krisis oleh Ludragen dan McMakin dengan asumsi teori mereka (1) Menentukan persepsi pemangku kepentingan dari berbagai faktor termasuk risiko, organisasi yang bertanggung jawab mengelola risiko, dan proses yang digunakan untuk mencapai keputusan (2) Menginformasikan, tidak membujuk (kecuali dalam konteks negosiasi yang disepakati) (3) Menyeimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan yang bersaing (4) Membantu dalam mencapai resolusi yang semua pihak dapat hidup dengannya. Hasilnya menemukan bahwa pengawasan memang telah dilakukan dan terdapat sanksi diberikan bagi mereka pelanggar peraturan yang telah diregulasikan baik oleh Lembaga pengawasan seperti KPI maupun KOMINFO. Sejak awal, diseminasi informasi publik terkait covid-19 telah dimandatkan oleh Presiden RI bahwa agar informasi harus berasal dari satu pintu, namun dalam pelaksanaannya informasi dari satu pintu ini terbentur dengan kondisi demografis kasus covid-19 tiap daerah, dimana informasi terbagikan tak selalu sesuai kebutuhan maupun kendala dihadapi oleh pemerintah daerah, ditambah lagi masyarakat selaku publik banyak yang telah kehilangan kepercayaan terhadap Lembaga yang mendiseminasikan informasi publik serta kurangnya kemampuan dalam mencerna informasi tersebut.