Suheri Parulian Gultom
Dosen APIKES Imelda

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Suheri Parulian Gultom
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 1 No. 1 (2016): Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit digunakan untuk keperluan internal ataupun eksternal yang meliputi keperluan dalam aspek kegunaan dokumen rekam medis seperti aspek administrasi, medis, hukum, keuangan, penelitian, dan pendidikan. Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan survey awal di RSUP H. Adam Malik menemui permasalahan, yaitu masih terjadi peminjaman dokumen rekam medis yang tidak sesuai dengan prosedur peminjaman di unit penyimpanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan prosedur peminjaman dokumen rekam medis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Obyek penelitian adalah pelaksanaan prosedur peminjaman dokumen rekam medis di unitpenyimpanan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi. Hasil penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan diperoleh angka ketepatan dokumen rekam medis yang dipinjam sebesar 93,10% dan ketidaktepatan dokumen yang dipinjam sebesar 6,90%.Dari hasil penelitian juga diperoleh angka penggunaan tracer dalam proses pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis sebesar 82,76% dan tidak menggunakan tracer sebesar 17,24%. Dari hasil penelitian juga diperoleh angka penggunaan bon peminjaman dalam proses pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis sebesar 63,79% dan tidak menggunakan bon peminjaman sebesar 36,21%. Hasil dari penelitian diperoleh proses pelaksanan peminjaman dokumen rekam medis yang tepat dan benar sebesar 56,90%, maka dapat dinilai bahwa proses pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis di unit penyimpanan Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik bernilai Cukup Baik.
TINJAUAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN LAPORAN MORBIDITAS RAWAT INAP DI UNIT KERJA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI MEDAN Suheri Parulian Gultom
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu laporan eksternal rumah sakit adalah pelaporan morbiditas rawat inap. Dalam pelaksanaannya, pembuatan laporan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan masih sering mengalami keterlambatan pengiriman laporan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatea Utara.Tujuan Penelitian:Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pelaksanaan laporan morbiditas rawat inap. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriftif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan. Teknik pengumpulan data : metode wawancara dan metode observasi. Hasil penelitian: faktor-faktor penghambat pelaksanaan pelaporan morbiditas rawat inap di unit kerja rekam medis di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan adalah ketidaklengakpan berkas rekam medis, kurang siapnya manajemen rumah sakit dalam pembaruan prosedur tetap dan petunjuk teknis dalam sistem pelaporan morbiditas rawat inap dan ketidakdisiplinan petugas rekam medis dalam melaksanakan rekapitulasi pelaporan morbiditas rawat inap.
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DATA PADA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN Suheri Parulian Gultom
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 2 No. 1 (2017): Vol. 2 No. 1 Tahun 2017
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan tahun 2017 masih belum maksimal, karena masih banyak petugas rekam medis yang tidak mengisi form identitas dengan lengkap, sehingga banyak data yang tidak lengkap dalam pengisiannya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa kelengkapan data pada Sistem Informasi Rumah Sakit umum Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan 2017. Jenis penelitian ini yaitu Deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini yaitu semua berkas rekam medis pada periode Desember2016–Januari2017. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil menggunakan rumus. Adapun sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 38 data rekam nedis. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik simpel random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi yaitu dengan mengamati berkas yang diambil secara acak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa masih banyak petugas rekam medis yang tidak mengisi dengan lengkap seluruh form yang ada di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN BPJS DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BANGKATAN BINJAI Suheri Parulian Gultom; Sisca Anggraini
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 2 No. 2 (2017): Vol. 2 No. 2 Tahun 2017
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu pelayanan adalah keseluruhan karakteristik jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen, dan BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan, serta kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjai. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik. Variabel independen adalah mutu pelayanan BPJS Kesehatan dan variabel dependen adalah kepuasan pasien. Sampel yang diambil menggunakan Rumus Slovin didapatkan 33 pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjai. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 28 responden (84,8%) menyatakan mutu pelayanan BPJS Kesehatan baik, dan pada kepuasan pasien sebanyak 32 responden (97,0%) menyatakan puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Hasil uji statistik Chi Square menyatakan ada hubungan antara mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjai (pValue = 0,000). Implikasi hasil penelitian menunjukkan mutu pelayanan BPJS Kesehatan memiliki peranan penting dalam memengaruhi kepuasan pasien.
PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS KEPADA PIHAK KETIGA DI RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA Suheri Parulian Gultom; Sisca Anggraini
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.58

Abstract

Sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk melindungi informasi kesehatan yang terdapat didalam rekam medis terhadap kemungkinan hilang, rusak, pemalsuan dan akses yang tidak sah. Secara keseluruhan, keamanan (security), privasi (privacy), kerahasian (confidentiality) dankeselamatan (safety) adalah perangkat yang membentengi informasi dalam rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelepasan informasi rekam medis di Rumah Sakit Mitra Medika Medan. Jenis penelitian berupa deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini adalah pelepasan informasi rekam medis dalam menjamin kepada pihak ketiga, sampel penelitian 20 permintaan visum. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara teknik nonprobability. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Data permintaan visum kepolisian/pengadilan pada bulan Oktober 2017 – Januari 2018 di Rumah Sakit Mitra Medika Medan berjumlah 20 permintaan dengan persentase (25%). Sedangkan penggunaan informasi untuk penelitian sebanyak 10 permintaan dengan persentase (50%). Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelepasan informasi medis pasien Rumah Sakit Mitra Medika Medan adalah Diklat, Sub Bag Rekam Medis, Dokter/Tenaga Medis dan petugas ruangan.Sebaiknya diadakan sosialisasi tentang prosedur tetap mengenai pelepasan informasi medis pasien kepada petugas rekam medis ataupun pihak yang terlibat dalam pelepasan informasi medis pasien.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN PELAPORAN RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA TAHUN 2018 Suheri Parulian Gultom; Sopian
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 2 (2018): Vol. 3 No. 2 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i2.67

Abstract

Rekam medis merupakan bagian penting dari sistem kesehatan rumah sakit menyediakan pelayanan yang kompleks, pelayanan gawat darurat, pusat ahli pengetahuan, teknologi dan berfungsi sebagai pusat rujukan. Untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa, rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayan sesuai dengan harapan pelanggan yang dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja di bagian pelaporan rumah sakit Rasyida. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan metode WISN yang bertujuan untuk melihat gambaran yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu menggunakan perhitungan beban kerja petugas rekam medis. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018 di rumah sakit Khusus Ginjal Rasyida. populasi dan sampel sebanyak 5 orang, yaitu seluruh jumlah petugas rekam medis di bagian pelaporan rumah sakit Khusus Ginjal Rasyida. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil kebutuhan tenaga rekam medis adalah sebanyak 1,428. Hal ini juga dapat dilihat dari beban kerja yang tinggi dan total kebutuhan SDM frekuensinya rendah. Diketahui bahwa jumlah petugas rekam medis di bagian pelaporan rumah sakit Khusus Ginjal Rasyida berjumlah 5 orang dan melalui perhitungan dengan metode WISN dibutuhkan 1 orang agar dapat memenuhi syarat untuk menjalankan pekerjaanya sesuai dengan permenkes No. 55 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis agar beban kerja di rumah sakit Khusus Ginjal Rasyida tidak tinggi sehingga rumah sakit tersebut mendapatkan petugas rekam medis yang bertanggung jawab agar beban kerja yang ada dapat cepat teratasi dengan baik.
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE WISN DI BAGIAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2018 Suheri Parulian Gultom; Afrizal Sihotang
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Februari
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i1.72

Abstract

Pelayanan di bagian pendaftaran bersifat administratif yaitu pelayanan dalam mengidentifikasi pasien. Oleh karena itu harus diupayakan pelayanan yang cepat agar pasien tidak lama menunggu. Salah satu kendala di pendaftaran adalah jumlah tenaga yang terbatas. Berdasarkan survey pendahuluan rata-rata kunjungan pasien rawat jalan 4250 kunjungan dan rawat inap 2048 kunjungan. Dimana rat-rata pasien perhari sebanyak 209orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkiraan kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja dengan menggunakan metode WISN di bagian pendaftran Rumah Sakit Umum Haji tahun 2018. Jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap pada bulan Maret-Mei 2018 sebanyak 3149 pasien. Hasil penelitian dengan menggunakan metode WISN perkiraan tenaga rekam medis di bagian pendaftaran yang dibutuhkan sebanyak 1 petugas, sedangkan terjadinya antrian dikarenakan pasien yang berkunjung datang disaat jam yang bersamaan. Antrian juga terjadi karena DRM yang dicari tidak ditemukan di rak filing dan pasien tidak membawa KIB.Terdapat kekurangan tenaga rekam medis di bagian pendaftaran di Rumah Sakit Umum Haji karena dari hasil perhitungan dibutuhkan tambahan 1 orang dan saat ini hanya ada 2 orang tenaga rekam medis
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DUPLIKASI PENOMORAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN Suheri Parulian Gultom; Erna Wati Pakpahan
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.83

Abstract

Sistem penomoran yang digunakan di RSU Madani yaitu unit numbering system dimana pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut hanya memiliki satu nomor rekam medis yang digunakan untuk selamanya berobat. Tempat penerimaan pasien tidak memiliki Standard Operating Procedure (SOP) tentang sistem penomoran, sehingga masih di temukan adanya duplikasi nomor rekam medis, satu nomor rekam medis diindikasikan dimiliki oleh beberapa pasien. Diketahui juga bahwa sering terjadi penomoran ganda akibat kurang telitinya petugas rekam medis pada saat mencari dan menyimpan rekam medis pasien lama yang sudah pernah berobat, penomoran manual pada saat melakukan pendaftaran, komputerisasi yang terbatas, minimnya petugas rekam medis di bagian pendaftaran. Hal yang bisa saja terjadi seperti kesalahan dalam melakukan tindakan dikarenakan diagnosa terakhir atau tindakan terakhir yang tertera di berkas rekam medis ganda tersebut, bukan terakhir di pergunakan pada saat pasien mendapatkan pelayanan medis. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Populasi dan sampel penelitian adalah petugas rekam medis di pendaftaran sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan petugas rekam medis sebagian besar D-III kesehatan sebanyak 5 responden (41,6%), sebagian kecil berpendidikan D-III rekam medis sebanyak 1 (8,3%). Sistem penomoran menggunakan straight numbering system atau sistem penomoran secara langsung namun dalam melaksanakan pengelolaan penomorannya belum terlaksanakan dengan baik karena pada RSU Madani belum adanya penetapan tentang standar operasional prosedur di unit rekam medis untuk penomoran. Tidak tersedianya Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP). Hal ini dikarenakana standar operasional prosedur dalam pengembangan sarana dan prasarana belum ada dan kurangnya pengetahuan petugas rekam medis tentang KIUP. Diharapkan pada pimpinan RSU Madani agar melakukan pelatihan kepada petugas rekam medis khususnya dibagian pendaftaran dan penyimpanan agar kinerjanya semakin baik.