This Author published in this journals
All Journal Jurnal Abdi Insani
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH BERAS MERAH DI DESA NYURLEMBANG KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT Ni Wayan Sri Suliartini; I Gusti Putu Muliarta Aryana; AAK Sudharmawan; Wayan Sudika; Dwi Ratna Anugrawati
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 3 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i3.252

Abstract

Pengelolaan pertanian di kawasan Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada masih belum berjalan optimal. Berbagai komponen dalam pengelolaan tanaman terpadu padi sawah seperti jajar legowo 4:1, umur bibit di atas 21 hari, dan mutu benih yang rendah, masih belum diterapkan sehingga menyebabkan produksi padi yang dihasilkan berkisar 4,5 ton – 5 ton gabah kering panen. Penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah mampu meningkatkan produksi menjadi 6,9 ton gabah per hektar. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah : Menambah pengetahuan petani dalam penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah beras merah, dan melaksanakan Demplot Pengelolaan Tanaman Terpadu budidaya padi sawah beras merah sehingga terjadi peningkatan produksi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi melalui penyuluhan dan demontrasi plot (demplot).Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di dDesa Nyurlembang Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Sasaran kegiatan ini adalah Kelompok Tani (Gapoktan) Subur Makmur yang berada di Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Lobar. Hasil penyuluhan dan demplot adalah Kelompok Tani Subur Makmur Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat telah memahami makna penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah beras merah terutama penggunaan tanam sistem jajar legowo 4:1, manfaat penggunaan benih bermutu, kelemahan penggunaan bibit tua (>21 hari setelah semai) serta manfaat padi beras merah sebagai pangan fungsional. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihasilkan produksi padi galur harapan beras merah lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tegel