Sigit Setyo Indarto *
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI HIDUP ANAK JALANAN (STUDI KASUS: KOMUNITAS GIRLI YOGYAKARTA) Sigit Setyo Indarto *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 1 (2009): Vol 3, No 1, Maret 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.769 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i1.3409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan aktivitas dan kegiatan ekonomi yang dilakukan anak jalanan komunitas Girli untuk bertahan hidup, 2) Mendeskripsikan interaksi anak jalanan komunitas Girli dengan lingkungan masyarakat dan proses anak jalanan mempertahankan kelompok sosialnya, 3) Usaha yang dilakukan anak jalanan komunitas Girli untuk memperoleh kasih sayang, rasa nyaman dan perlindungan dalam sebuah komunitas sebagai pengganti peran keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah anak jalanan komunitas Girli yang tinggal di Sanggar Omah Ijo, diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara tak terstruktur, dan dokumen. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumen. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun untuk keabsahan data melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Anak jalanan komunitas Girli secara ekonomi dapat bertahan hidup di jalanan dengan mempunyai aktivitas tetap (mengamen) dan aktivitas sampingan (pembuat kerajinan, penjual koran dan peta jogja, tukang parkir). 2) Anak jalanan komunitas Girli dalam membentuk dan mempertahankan komunitasnya memerlukan dua bentuk interaksi, yakni: interaksi yang bersifat di dalam komunitas dan interaksi yang bersifat di luar komunitas. Hal ini dimaksudkan agar eksistensi komunitasnya dapat bertahan di masyarakat. 3) Latar belakang anak jalanan Girli yang sebagian besar telah pisah dari orang tua dan keluarganya memerlukan peran pengganti untuk memperoleh kepuasan psikologis, misalnya: kasih sayang, rasa nyaman dan perlindungan sebagai salah satu bentuk pola bertahan hidup. Kebutuhan psikologis tersebut dapat diperoleh dengan cara menjadikan Sanggar Omah Ijo sebagai tempat tinggal dan pengurus sebagai pengganti peran orang tua yang telah hilang.   Kata kunci: Anak jalanan, bertahan hidup.