I Ketut Suardana
STKIP Agama Hindu Singaraja

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PURA SIWA MANIK DALANG DI DESA PEMARON (PERSPEKTIF FILOSOFOFIS, FUNGSI DAN BUDAYA) I Ketut Suardana
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 2 No 2
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.891 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v2i2.15

Abstract

Penelitian kualitatif ini memiliki manfaat teoritis dan praktis yang diulasmempergunakan Teori Religi, Teori Simbol dan Teori Fungsional Struktural. Dalampengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode, antara lain: metodeobservasi, metode wawancara, metode dokumentasi untuk mendokumentasikan kejadianyang ditunjang dari beberapa sumber pustka selanjutnya data dianalisis melalui langkahlangkah secara siklus yaitu mulai dari reduksi data, display/penyajian data, pengambilankesimpulan.Sejarah Pura Siwa Manik Dalang berawal dari perjalanan I Dewa Bagus ManikDalang yang merupakan orang yang pertama kali mementaskan kesenian wayang kulit diBali yang berasal dari Klungkung. Odalan di Pura Siwa Manik Dalang jatuh pada wukuWayang yang dimulai pada hari Minggu Wuku Wayang sampai hari Sabtu WukuWayang. Struktur pembangunan tempat suci di Pura Siwa Manik Dalang di bagi menjadidua bagian yaitu: Madya Mandala (Jaba Tengah), Utama Mandala (Jeroan).Pangempon/panyungsung Pura Siwa Manik Dalang adalah krama pemaksanDesa Pakraman Pemaron dari warga Arya Lanang Dauh serta sebagian warga PasekGelgel yang ada di Dusun Munduk Piseng, Desa Anturan, Kecamatan Buleleng. Di lihatdari segi budaya hindu pura siwa manik dalang merupakan pura yang sangat perludiletarikan karena pur tersebut dapat difungsikan sebagai pura pengobatan apabila adaorang yang lahir diantara wuku wayang sehingga perlu dib uatkan upacara penyapuleger.Dengan keberadaan pura ini umat hindu yang berada diwilayah buleleng tidakperlu lagi memohon tirta pengelukatan wayang jauh-jauh cukup dengan memohon dipura tersebut pelaksanaan upacara sudah dianggap selesai.