I Wayan Suwendra
STKIP Agama Hindu Singaraja

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN METODE EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI Luh Putu Windaresa; I Wayan Suwendra
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.819 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i2.285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Metode Explicit Instructions dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada siswa kelas X Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja dengan subyek penelitian berjumlah 14 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pemberian tes yang diolah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan pada siklus I dan siklus II terkait aktivitas dan prestasi belajar Siswa kelas X Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja sebagai berikut: Aktivitas Belajar pada siklus I sebesar 72,8% meningkat menjadi 81,7% pada siklus II pada katagori tinggi Untuk prestasi belajar yaitu : pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas (M) sebesar 73,9% ,daya serap klasikal (DS) 73,7%, dan ketuntasan belajar klasikal (KB) 64,3%. Hal ini meningkat pada siklus II, yaitu nilai rata-rata kelas (M) 80%, daya serap klasikal (DS) 80%, dan ketuntasan belajar klasikal (KB) 85,7%. Berdasarkan hasil tersebut direkomendasikan kepada para guru Agama Hindu agar dapat menggunakan metode ini dalam pembelajaran secara baik dan benar dalam rangka peningkatan kualitas proses dengan hasil belajar siswa.
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DALAM MENUNJANG INDUSTRI 4.0 SISWA KELAS XI TBSM 2 SMK NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Putu Gede Sulendra; I Wayan Suwendra
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan aktivitas belajar pendidikan agama hindu dan budi pekerti siswa kelas XI TBSM 2 SMK Negeri 3 Singaraja melalui model pembelajaran Blended Learning dalam menunjang industri 4.0 tahun pelajaran 2020/2021, 2) untuk meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama hindu dan budi pekerti siswa kelas XI TBSM 2 SMK Negeri 3 Singaraja melalui model pembelajaran Blended Learning dalam menunjang industri 4.0 tahun pelajaran 2020/2021. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TBSM 2 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2020/2021. Data tentang aktivitas belajar siswa dikumpulkan melalui tes. Analisis data dan dianalisis secara deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1.) Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dalam menunjang industri 4.0 dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Hindu siswa dan Budi pekerti kelas XI TBSM 2 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini terbukti pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa hanya 37% dan pada siklus II meningkat menjadi 84% pada ketegori tinggi. Jadi aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 47%. 2) Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dalam menunjang industri 4.0 dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas XI TBSM 2 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini terbukti pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas (M) sebesar 73,88, daya serap klasikal (DS) 73,88% dan ketuntasan belajar klasikal (KB) 55.55%. Hasil ini meningkat pada siklus II, yaitu nilai rata-rata kelas (M) menjadi 84, daya serap klasikal (DS) 84%, dan ketuntasan belajar klasikal (KB) 100%. Jadi hasil prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan sebagai berikut. Rata-rata kelas (M) meningkat sebesar 10,12, daya serap siswa (DS).
MODEL PEMBELAJARAN SAD GUNA DHARMA DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU Ni Komang Mega Tri Yulia Antari; I Wayan Suwendra; Ni Wayan Seriasih
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji penerapan model pembelajaran Sad Guna Dharma dikombinasikan dengan Diskusi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XII TKJ SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2021/2022 dalam pelajaran pendidikan AgamaHindu. Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas menggunakan sistim siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tidakan, evaluasi-observasi dan analisis, serta refleksi. Metode pengumpulan data digunakan testing untuk data prestasi belajar, kuesioner untuk data aktivitas terhadap pembelajaran, wawancara dan observasi sebagai metode pelengkap. Metode analisis data digunakan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis ditemukan sebagai berikut siklus I rata-rata aktivitas terhadap pembelajaran sebesar 54,8%,sedangkan prestasi belajar diperoleh rata-rata kelas 77,5 daya serap 77,5% dan ketuntasan belajar 0,25% secara keseluruhan siklus satu belum berhasil. Pada siklus II diperoleh aktivitas siswa terhadap pembelajaran rata-rata sebesar 89,5%, sedangkan prestasi belajar diperoleh ratarata kelas 83,33 daya serap 83,33% dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hasil penelitian pada siklus II telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Jadi penerapan model pembelajaran Sad Guna Dharma dan Diskusi ternyata dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pelajaran Pendidikan Agama Hindu siswa kelas XII TKJ SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2021/2022.
Pendidikan Sosial Religius Memperkuat Kerukunan Umat Hindu dan Muslim yang Multikultur di Desa Pegayaman, Buleleng, Bali I Wayan Suwendra
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to: (1) find out the history of the multi-cultural Pegayaman village, (2) find out the religious social education that strengthens the harmony of Hindus and Muslims in a multi-cultural society in Pegayaman village. The sampling technique used was purposive and snowball sampling, with data collection techniques: participating observation, in-depth interviews, and documentation. While the data analysis used descriptive qualitative. The results of this study indicate that: The history of Pegayaman village cannot be separated from the leader of the King of Buleleng named Anglurah Kibarak Panji Sakti. The name is Pegayaman is taken from the gatep tree (gayam) or taken from the name of a keris, namely the gayaman which existed during the Mataram kingdom era. Social-religious education that strengthens harmony between Hindus and Muslims which is well implemented in five aspects of community activity namely, in: (1) harmonious cooperation in religious and non-religious events of different beliefs (2) democratic and social-religious-based village government leadership traditional local culture of North Bali Hindus, (3) tolerance in acting and behaving in different beliefs, (4) familiar social communication, and (5) the tradition of giving and receiving (ngejot). Everything is an acculturation of Hindu-Islamic culture that was processed hundreds of years ago from the time of the Ki Barak Panji Sakti kingdom until now. Social-religious education that strengthens this harmony needs to be preserved and implemented in other areas throughout Indonesia because Indonesia is vulnerable to SARA (ethnic, religious, racial and inter-group) conflicts.
Gaya Pacaran Anak-Anak Sekolah Dasar Dalam Perspektif Pendidikan Agama Hindu Ni Putu Mariantika; I Wayan Suwendra
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v4i4.3097

Abstract

During adolescence a person experiences puberty or the transition from childhood to adolescence. Puberty is also known as physical maturation, a rapid transition that mainly occurs in the early stages of adolescence and involves changes in the body and hormones. At this time, the opposite sex begins to be attracted. Many children today are familiar with the term dating. Dating can be defined as an effort to establish a relationship and cultivate a sense of love before entering a more serious level or marriage. Dating at elementary school age has a great risk because children are mentally unprepared or unstable and not mature enough to make decisions. Therefore, the importance of early education to avoid negative things. This research uses a type of qualitative research using a descriptive analysis approach. The results of this study indicate that the importance of religious understanding must be given to children of today's young generation, in order to create a young Hindu generation with Suputra character. Hinduism does not regulate through prohibitions but teaches about true self-awareness. Hinduism recognizes the concept of Catur Asrama and Catur Purusa Artha. Basically, Catur Purusha Artha is a philosophy of life from Catur Asrama, namely the four stages of life in this world. Therefore, the younger generation, especially elementary school children, must be given assistance and understanding so that they can make good use of their childhood (Brahmacari) to learn and pursue achievements.
Pola Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Di Utama Widya Pasraman Sila Kertha Raharja Jembrana Ni Komang Erni Trisna Yanti; I Wayan Suwendra
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 5 No 4 (2022)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v5i4.3109

Abstract

Education is the most important priority in a country in order to improve the nation's intelligence and good morals. In Indonesia, education has been prioritized with 9 years of compulsory education in order to eradicate ignorance and poverty, with an intelligent society and noble morals that can guarantee a better life. Considering the importance of education and learning patterns for the younger generation. The existence of schools with Hindu nuances is to maintain the continuity of Hinduism in the future. The presence of Utama Widya Pasraman Sila Kertha Raharja in Jembrana as a school with a Hindu nuance can answer the needs of the Hindu community for education based on Hindu religious teachings. Utama Widya Pasraman Sila Kertha Raharja aims to instill in children a sense of love for the religion they adhere to, namely Hinduism as an implementation of Tri hita karana. This research uses a qualitative approach method. Qualitative research is research that is descriptive in nature and tends to use analysis. UWP Jembrana is a pasraman with Hindu religious auspices. The high school that was founded by Pasraman and pioneered from the beginning until now is still in the process of adding buildings to be erected at the school. The learning pattern applied at UWP Jembrana is predominantly taught material related to religion such as ethics, morality, tattwa, yoga, Kawi language, etc. In extracurricular activities, students will be divided into two groups, namely the male student group and the female student group.