Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelayanan Trauma Healing Bagi Korban Gempa Lombok Wiwit Puspitasari Dewi; Krishervina R. Lidiawati; Pradipta C. Pratiwi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.051 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.341

Abstract

Rangkaian bencana gempa bumi Lombok yang dimulai sejak 29 Juli 2018 dan dilanjutkan dengan ratusan gempa susulan menimbulkan dampak fisik maupun psikologis bagi para korbannya. Salah satu dampak psikologis yang terjadi pada korban adalah munculnya gejala trauma yang membuat mereka mengalami disfungsi serta hambatan dalam menjalani rutinitas hidup sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan yang bertujuan untuk membantu para korban menjadi lebih stabil dan dapat kembali beradaptasi dengan kehidupan mereka. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini disebut dengan Trauma Healing yang merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang sudah terlebih dahulu dilakukan. Tim dosen Fakultas Psikologi UPH dengan latar belakang pendidikan psikologi klinis dan pendidikan bermitra dengan Baptist Global Response International (BGRI) melaksanakan kegiatan ini dalam bentuk seminar dan workshop selama satu hari. Sebanyak 23 peserta yang merupakan korban gempa dan sekaligus merupakan pemimpin komunitas di Lombok mengikuti kegiatan yang terbagi atas tiga bagian. Bagian pertama adalah seminar mengenai trauma dan Psychological First Aid (PFA), bagian kedua adalah workshop untuk mendengarkan dan relaksasi, serta bagian terakhir adalah workshop teknik bermain dan bercerita. Hasilnya secara umum peserta mendapatkan informasi yang baru mengenai trauma, mengetahui prosedur teknik relaksasi melalui pengaturan pernapasan, serta cara mendengarkan dan berkomunikasi dengan korban yang dalam kondisi trauma
REGULASI EMOSI SEBAGAI PREDIKTOR RESILIENSI PADA IBU TUNGGAL YANG DITINGGAL PASANGAN KARENA KEMATIAN Shema Christy Noya Simamora; Krishervina R. Lidiawati
Jurnal Psikologi Vol 16, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i1.7526

Abstract

Single mothers have difficult conditions that can trigger emotional experiences, such as supporting their own families, energy and time constraints, negative views of society, and the vulnerability of single mothers as women in terms of emotions. This makes it thought that single mothers need to have the ability to survive and have the quality to bounce back during the condition by regulated emotions. The study aims to explore the influence of emotion regulation, specifically cognitive reappraisal and expressive suppression strategies, in helping single mothers increase resilience. The study used quantitative research methods, with the Emotion Regulation Questionnaire and Connor-Davidson Resilience Scale 25 items. The results found that there was a significant influence between both emotional regulation strategies on single mother resilience, with cognitive reappraisal strategies exerting a greater influence. Single mothers need to practice expressive suppression emotion regulation strategy skills, so that single mother resilience can be more optimal when single mothers are able to apply each emotional regulation strategy adaptively to their difficult conditions.