Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya Pencegahan Covid-19 Melalui Pembagian Masker Serta Minuman Bergizi Kepada Masyarakat Banjarbaru dan Martapura Lena Rosida; Triawanti Triawanti; Asnawati Asnawati; Didik Dwi Sanyoto; Roselina Panghiyangani; Lisda Hayatie
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.144 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.749

Abstract

COVID-19 cases in Indonesia are increasing as of April 10, reaching 3512 people who have been declared infected with COVID-19, with a death toll of 306 people (8.71%). One of the prevention efforts is to use mask and hand sanitizer and increase immunity status through consumption of nutritious food and drinks. Prevention efforts will work well if we invite the public to participate actively, one of which is the Khosya Berbagi community in Banjarbaru.This activity aims to distribute masks, hand sanitizers and nutritious drinks to the people of Banjarbaru and Martapura, especially those who are vulnerable and have a high risk of being infected with COVID-19. The methods used include identifying people who are prone to infection and have a high risk of infection, making mask, COVID-19 prevention stickers, packaging mask and nutritious drinks, namely honey and milk, followed by distributing gifts to the community. This activity has succeeded in distributing 500 packages consisting of cloth mask, nutritious drinks and hand sanitizer to small traders, pedicab drivers, motorcycle taxi drivers, and road cleaners in Banjarbaru and Martapura. This parcel is also equipped with stickers on efforts to prevent COVID-19. It is hoped that this activity can help people protect themselves from COVID-19.
PROFIL PASIEN PITIRIASIS VERSIKOLOR DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE 2019-2021 ummu Nur Ainun Sajida; Sukses Hadi; Didik Dwi Sanyoto; Dwiana Savitri; Rahmiati Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8814

Abstract

Pitiriasis versikolor adalah gangguan kulit superfisialis kronis yang disebabkan  oleh Malassezia spp. Jamur ini bersifat larut lemak dan merupakan flora normal kulit. Predileksi lesi terutama di daerah penghasil lemak yaitu, badan, wajah dan ekstremitas. Lesi dapat berupa makula hipopigmentasi, makula hiperpigmentasi dan makula eritematosa. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui profil pasien pitiriasis versikolor di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ulin Banjarmasin periode 2019-2021. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dari rekam medis dan pusat data elektronik. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pasien pitiriasis versikolor periode 2019-2021 sebanyak 49 pasien. Profil terbanyak terjadi pada laki-laki yang berkisar (63,3%) dengan kelompok usia 11-20 tahun (32,6%). Daerah asal terbanyak adalah luar Banjarmasin (55,1%) dan sedang bersekolah (36,7%). Mayoritas pasien memiliki warna lesi makula hipopigmentasi (38,8%) dengan lokasi lesi kombinasi (20,4%) dan diterapi dengan kombinasi antijamur topikal dan sistemik (55,1%). Semua pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Kesimpulan penelitian ini adalah profil pasien pitiriasis versikolor terbanyak terjadi pada pria dengan rentang usia 11-20 tahun. Daerah asal dari luar Banjarmasin dan mayoritas pasien sedang bersekolah. Warna lesi terbanyak adalah makula hipopigmentasi dengan lokasi lesi kombinasi. Antijamur topikal dan sistemik merupakan pengobatan terbanyak. 
PERBEDAAN WAKTU REAKSI SEBELUM DAN SESUDAH LARI AEROBIK 12 MENIT PADA REMAJA TERLATIH BASKET DAN TIDAK Muhammad Hasan Ridhoni; Siti Kaidah; DOna Marisa; Asnawati Asnawati; Didik Dwi Sanyoto; Muhammad Marwan; Finna Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8811

Abstract

Pada masa pandemi Covid 19, latihan fisik atau olahraga merupa hal yang penting untuk dilakukan guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Lari aerobik 12 menit dengan intensistas sedang merupakan salah satu jenis latihan fisik yang biasa dilakukan oleh semua golongan umur terutama  remaja. Latihan fisik sangat berhubungan erat dengan waktu reaksi. Waktu reaksi adalah seberapa cepat seseorang merespon terhadap suatu stimulus/rangsangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan waktu reaksi sebelum dan sesudah lari aerobik 12 menit dengan intensitas sedang pada remaja terlatih basket dan tidak terlatih basket. Penelitian dilakukan dengan Cross Sectional Study pada 15 siswa pemain basket dan 15 siswa bukan pemain basket SMAN 1 Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan T-test berpasangan (sebelum dan sesudah) dan T-test tidak berpasangan (terlatih dan tidak terlatih) dan uji mann-whitney (selisih waktu reaksi). Hasil analisis data adalah terdapat perbedaan bermakna (p=0.000) antara nilai waktu reaksi  remaja terlatih basket (0,020) dan remaja tidak terlatih basket (0,040). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa waktu reaksi remaja terlatih basket lebih baik dibanding remaja tidak terlatih basket dilihat dari hasil selisih waktu reaksi sebelum dan sesudah lari aerobik 12 menit dengan intensitas sedang
HUBUNGAN VO2 MAKS DAN WAKTU REAKSI PADA REMAJA Muhammad Hasbi; Siti Kaidah; Dona Masrisa; Asnawati Asnawati; Didik Dwi Sanyoto
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9994

Abstract

VO2 Maks adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat digunakan pada saat melakukan kegiatan berat. VO2 Maks dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jasmani, fitur fisiologis individu, dan jenis kelamin. VO2 Maks digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran fisik. Kebugaran fisik mempengaruhi efisiensi pengangkutan oksigen dan nutrisi sehingga meningkatkan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif diketahui berhubungan terhadap waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus. Waktu reaksi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, penggunaan tangan dominan, latihan, kelelahan, puasa, siklus pernafasan, dan olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan VO2 Maks dan waktu reaksi pada remaja. Penelitian menggunakan populasi SMAN 1 Banjarbaru dan subjek berjumlah 30 orang yang dipilih dengan metode simple random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dimulai dengan pengukuran waktu reaksi menggunakan computer-based visual reaction time test lalu dilanjutkan dengan tes Cooper lari 12 menit untuk menilai VO2 Maks. Hasil dari pengukuran waktu reaksi adalah 381,23±62,07 ms dan hasil dari pengukuran VO2 Maks adalah 31,08±5,37 ml/kg/menit. Hasil analisis data menggunakan uji korelasi Pearson adalah terdapat korelasi negatif kuat antara VO2 Maks dan waktu reaksi (r = -0,634). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara VO2 Maks dan waktu reaksi pada remaja.
HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP NILAI UJIAN BLOK MAHASISWA PSKPS FK ULM Raditya Raditya; Pandji Winata Nurikhwan; Didik Dwi Sanyoto; Mohammad Bakhriansyah; Sherly Limantara
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10005

Abstract

Mahasiswa adalah orang yang sedang menjalani proses pendidikan di perguruan tinggi. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembangan sangat pesat. Mahasiswa juga dituntut untuk mengikuti berkembangan tersebut dalam proses pendidikannya. Stres mahasiswa dapat disebabkan oleh faktor akademik dan non-akademik, seperti faktor persoalan dalam keluarga, faktor ekonomi, faktor tempat sosial dan lain-lain. Jika mahasiswa tidak dapat mengatasi stresnya dengan baik, hal ini akan mengakibatkan pengaruh terhadap hasil belajarnya. Stres merupakan suatu tekanan yang terasa pada diri seorang manusia. Stres pada seseorang mungkin disebabkan adanya konflik antara harapan dan kenyataan yang diinginkan seseorang, baik berupa jasmani maupun rohani. Pengumpulan data tingkat stres pada mahasiswa PSKPS FK ULM dilakukan dengan menggunakan kuesioner MSSQ (Medical Student Stressor Questionnaire) dan data nilai ujian blok mahasiswa PSKPS FK ULM. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional. Metode penarikan sampael pada penelitian ini adalah stratified total sampling. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji non-parametrik Spearman’s dengan nilai signifikansi p<0,01. Sampel penelitian berjumlah 141 orang. Hasil penelitian didapatkan mahasiswa yang mengalami tingkat stres ringan sebanyak 16%, tingkat stres sedang sebanyak 50%, tingkat stres berat sebanyak 31% dan stres sangat berat sebanyak 3%. Mahasiswa dengan nilai lulus ujian blok sebanyak 57% dan yang tidak lulus 43%. Berdasarkan uji Spearman’s didapatkan r = -0,251. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang lemah antara tingkat stres dan nilai ujian blok mahasiswa PSKPS FK ULM. 
PROFIL PASIEN PIODERMA PRIMER DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2019-2021 Ananda Dwi Latifah; Sukses Hadi; Didik Dwi Sanyoto; Dwiana Savitri Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9975

Abstract

Pioderma merupakan radang kulit dan jaringan lunak yang diakibatkan oleh bakteri piogenik, yaitu Staphylococcus Aureus dan Streptococcus grup A. Pioderma dibedakan menjadi pioderma primer dan sekunder. Pioderma primer merupakan infeksi pada kulit normal yang disebabkan oleh salah satu jenis mikroorganisme diatas dengan gejala dan tanda yang jelas. Hingga saat ini belum ada studi epidemiologi dan prevalensi pioderma dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien pioderma primer di Poliklinik Kulit dan Kelamin di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-2021. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan menggunakan rekam medis dan data elektronik. Hasil penelitian ini menunjukkan total keseluruhan kasus adalah 75 kasus, dengan kasus terbanyak terjadi pada tahun 2019 (68%). Kelompok usia terbanyak adalah 0-5 tahun (24%) dengan jenis kelamin laki-laki (53,3%). Sebagian besar berasal dari Banjarmasin (62,7%). Pekerjaan terbanyak yaitu sedang menempuh pendidikan sekolah (30,7%). Manifestasi klinis terbanyak berupa ektima (25,3%) dan mendapatkan terapi berupa antibiotik topikal (37.6%). Mayoritas pasien tidak memiliki riwayat komorbid (89.3%). Kesimpulan penelitian ini adalah pioderma primer sering terjadi pada rentang usia 0-5 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Sebagian besar pasien berasal dari Banjarmasin dan sedang menempuh pendidikan sekolah. Penelitian ini menunjukkan manifestasi klinis terbanyak merupakan ektima dan diterapi menggunakan antibiotik topikal.