Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS KAYU BERBASIS CITRA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) Ismi Amalia
Jurnal Teknologi Vol 14, No 2 (2014): Jurnal Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/teknologi.v14i2.248

Abstract

The purpose of this research is to identify the types of wood based on imagery by using PNN method. In this paper, gray level co-occurence matrix (GLCM) is used as texture classification techniques. The GLCMs are generated to obtain three features: autocorrelation, cluster shade and sum variance. The classification technique used to classify the wood species is a probabilistic neural network (PNN). This research was carried out using 12 different types of wood. For each type of wood, 6 images were collected. The images of wood were divided in two sets: training set and test set. The leave-one-out cross-validation technique was applied for model validation. Our experimental results showed that the proposed method can increase the recognition rate up to 80.55%. The result of this research indicated that three features of GLCM are accurate to distinguish types of wood. This research used only a small-size dataset, so for further research is needed to use more feature extract methods and types of wood
Film Animasi Pendek 3D Edukasi Anak Berjudul “Akibat Lupa Membaca Do’a Sebelum Tidur” Lola Yusra Yulfida; Muhammad Nasir; Ismi Amalia
eProceeding of TIK eProTIK Vol.1 No.1
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film animasi 3D bertemakan edukasi anak menceritakan mengenai kehidupan sehari-hari seorang anak laki-laki yang bernama Bilal bermimpi buruk akibat lupa membaca do’a sebelum tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan film yang bertemakan edukasi ini berdasarkan respon validator ahli media dan ahli materi yang disebar melalui angket . Proses pembuatan film animasi 3D ini menggunakan 3 tahapan yaitu 1)Proses Pra Produksi yaitu proses tahapan ide cerita, tema, longline, sinopsis, naskah, storyboard, 2) Proses Produksi yaitu proses pembentukan penokohan menggunakan software Iclone v5.4, Desain Background menggunakan software Iclone v5.4, penganimasian, dan lighting, 3) Proses Pasca Produksi yaitu proses Voice Editing menggunakan aplikasi Auda City untuk menghilangkan noice noice yang tidak diperlukan, Lip-Sync yaitu proses pencocokan gerakan mulut menggunakan softwa re iClone v5.4 denganringkat keakurasiannya 25%, Rendering yaitu proses akhir dari pembuatan animasi , Editing yaitu proses penggabungan dari animasi sehingga menghasilkan sebuah video. Pengujian film animasi 3D dilakukan melalui pengujian yang disesuaikan dengan kebutuhan aspek film animasi 3D bertemakan edukasi dalam aspek desain pembelajaran,aspek desain visual dan aspek manfaat. Pengukuran kelayakan film animasi 3D edukasi anak ini menggunakan skala Lickert. Ahli media menilai dari 3 aspek yaitu aspek software, aspek desain visual dan aspek manfaat. Pada aspek software memperoleh presentase 73,3% , dalam aspek desain visual memperoleh presentase 74% dan dalam aspek manfaat memperoleh presentase 72,4%. Dan ahli materi menilai dari 3 aspek yaitu aspek desain pembelajaran, aspek materi dan aspek manfaat. Pada aspek desain pembelajaran memperoleh presentase 78,4% , dalam aspek desain visual memperoleh presentase 74,6% dan dalam aspek manfaat memperoleh presentase 75,2%. Dari hasil uji ahli media dan ahli materi film animasi 3Dbertemakan edukasi ini layak digunakan sebagai media pembelajaran.Kata kunci—Film animasi 3D, edukasi anak, Iclone v5.4