Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SUHU & pH TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN LIMA ISOLAT BAKTERI ANGGOTA GENUS Pseudomonas YANG DIISOLASI DARI EKOSISTEM SUNGAI TERCEMAR DETERJEN DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA Sanita Suriani; Soemarno Soemarno; Suharjono Suharjono
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.062 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak temperature dan pH pada polulasi Pseudomonas pendegradasi limbah LAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolate bakteri P2.1 dapat tumbuh maksimal pada pH 8; isolate P3.2 dan C2.1 dapat tumbuh optimal pada pH 7, sedangkan isolate C2.2 dan C2.3 dapat tumbuh optimal pada pH 5, dan isolate P3.2 dapat tumbuh optimal pada suhu 40oC, isolate C2.1 C2.2 dan C.2.3 dapat tumbuh optimal pada temperature 30oC. Pada penelitian ini juga terdapat isolate yang tidak terpengaruh oleh perlakuan suhu. Hal ini dimungkinkan karena variasi suhu yang digunakan masih kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan isolate, sedangkan isolate lain menunjukkan respon pertumbuhan akibat perlakuan suhu. Beberapa isolate menunjukkan pertumbuhan yang lambat, hal ini karena suhu yang digunakan untuk perlakuan dibawah suhu minimum atau diatas suhu maksimum untuk pertumbuhan bakteri. Kata kunci: Pseudomonas, LAS, temperatur
The Effect of Administration Ethanol Extract Kebar's Grass (Biophytum petersianum K.) on Number of Embryos and Child From Rats Parent That Exposed To Cigarette Smoke Maria Laratmase; Adrien Jems Akiles Unitly; Sanita Suriani
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.145 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp1-8

Abstract

Rumput kebar merupakan tanaman yang mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, vitamin A, dan vitamin E yang diduga mampu mengatasi dampak buruk radikal bebas berupa asap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum K.) terhadap jumlah embrio dan anak tikus Rattus norvegicusyang terpapar asap rokok. Penelitian mengggunakan metode eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali, yaitu (-): Kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan, (+): Kelompok kontrol positif yaitu tikus dipaparkan asap rokok selama 28 hari, (0.067): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumput kebar dosis 0.067mg/ekor/hari selama 28 hari, dan (0.135): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstra ketanol rumput kebar dosis 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari. Setelah perlakuan asap rokok dan pemberian ekstrak etanil rumput kebar, tikus dikawinkan. Pengamatan jumlah embrio dilakukan pada saat masa kebuntingan ke 12 hari kemudian dibedah, sedangkan pengamatan jumlah anak dilakukan pada saat anak tikus dilahirkan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA)-SPSS versi 16.0 dilanjutkan dengan uji Duncan dengan selang kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari mampu menjaga keberhasilan implantasi embrio ke dinding uterus sehingga rata-rata jumlah embrio dan anak tikus meningkat.