Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IDENTIFIKASI KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN DAN TINGKAT PENCEMARAN AIR SUNGAI DI DAS BRANTAS HULU KOTA BATU Lusiana, Novia; Widiatmono, Bambang Rahadi; Anugroho, Fajri
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.282 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2017.018.02.13

Abstract

ABSTRAKPerkembangan setiap sektor pembangunan akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan, begitu juga dengan perkembangan sektor pertanian menjadi agroindustri. Salah satu dampak negatif dari perkembangan kegiatan pertanian adalah usaha intensifikasi pertanian melalui penggunaan pestisida yang berpotensi mencemari air sungai. Identifikasi terhadap kesesuaian penggunaan lahan pertanian serta tingkat pencemaran air sungai oleh penggunaan pestisida merupakan langkah awal dalam usaha menjaga sumberdaya alam akibat usaha intensifikasi pertanian. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari dua metode yaitu analisa spasial untuk kesesuaian penggunaan lahan pertanian dan indeks pencemaran untuk mendeskripsikan tingkat pencemaran air sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan yang sesuai dengan peruntukan pertanian (Kelas I dan II) di kota Batu sebesar 1333.54 ha atau 6.78%, hasil evaluasi kelas kemampuan lahan menunjukkan ketidaksesuaian penggunaan lahan kondisi saat ini sebesar 25.67% dan berdasarkan RTRW sebesar 32.05%. Peningkatan ketidaksesuaian penggunaan lahan juga diperoleh dari perkembangan sektor pertanian dimana luas lahan pertanian yang dialokasikan 3289.756 ha lebih dari luas lahan pertanian yang tersedia. Tingkat pencemaran air sungai DAS Brantas hulu kota Batu berada pada status pencemaran ringan sampa berat dengan indeks pencemaran terendah 0.92 (kondisi baik) berada di sumber Brantas dan tertinggi 245.39 pada sungai Ngujung, desa Pandanrejo. Usaha intensifikasi pertanian di kota Batu juga memiliki kontribusi terhadap penurunan kualitas air di DAS Brantas Hulu ABSTRACTDevelopment on each sector would gived negative effect for environment quality, such as agriculture development to be agroindustry. One of the negative effect of intensification effort through using of pesticide is donate contaminant to water. Identification of suitability agriculture landuse and water polution level by pesticide using is the one effort to save a resource from intensification agriculture efforts. The methods proposed are analysis spatial for determined of suitability agriculture landuse and contamination indeks for describe how far the water contamination. The result showed that the area where suitable for agriculture in Batu is 1333.54 ha or 6.78% and the evaluation result showed there is unsuitable landuse in existing condition is 25.67% from total area, and 32.05% for spatial planning condition. The increased of unsuitable landuse on spatial planning caused by agriculture sector development which the area for agriculture more larger than the land capability, planing for agriculture area is 3289.76 ha. Contamination level for water river in Brantas from good condition with IP value is 0.92 on Sumber Brantas and the highest level in Ngujung’s river with IP value is 245.39 with weight level status. Agriculture intensification efforts also have contribution to reduce water quality on the upper of Brantas
Rancang Bangun Reaktor Biogas Portable dengan Sistem Pemurnian Menggunakan Mikroalga Chlorella sp. Fauzia, Nur Aulya; Widiatmono, Bambang Rahadi; Sugiarto, Yusron
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.47 KB)

Abstract

Biogas dihasilkan dari fermentasi anaerob limbah organik dengan komposisi dua gas dominan, yakni metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Untuk meningkatkan nilai kalor biogas, metode pemurnian yang diterapkan yakni menggunakan mikroalga Chlorella sp. melalui proses fotosintesis. Dalam upaya realisasi, diciptakan reaktor biogas portable yang dilengkapi dengan sistem pemurnian menggunakan mikroalga Chlorella sp. Reaktor biogas ini didesain secara fungsional dan struktural untuk melakukan proses pembuatan dan pemurnian biogas dalam satu tempat. Tahap pengujian kemampuan reaktor memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku serta penambahan air (perbandingan 1:1) yang diisikan sebanyak 2/3 dari volume total reaktor. Selama 7 hari masa pengamatan (setelah 5 hari waktu tinggal), didapatkan hasil bahwa volume produksi biogas meningkat dari hari pertama sebesar 0.01 m3 hingga mencapai 0.15 m3 pada hari ketujuh, serta kandungan karbondioksida mengalami penurunan dari hari pertama sebesar 17.853% menjadi 0.18% pada hari ketujuh. Hal ini membuktikan bahwa metode pemurnian biogas menggunakan mikroalga Chlorella sp. efektif untuk diaplikasikan dalam mengurangi kandungan karbondioksida pada biogas.   Kata kunci: biogas, karbondioksida, fotosintesis  
Analisis Neraca Lahan Terhadap Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Di Kabupaten Tuban Susanawati, Liliya Dewi; Widiatmono, Bambang Rahadi; Shandy, Ronal Dwi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.917 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.02.2

Abstract

Fenomena tentang penurunan luas panen dan penurunan produksi beras mendasari wilayah Kabupaten Tuban menjadi tempat penelitian. Daya dukung lingkungan dengan pendekatan daya dukung lahan berdasarkan perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan bagi penduduk yang hidup di suatu wilayah. Ketersediaan lahan ditentukan berdasarkan data total produksi aktual setempat dari setiap komoditas di suatu wilayah dengan menjumlahkan produk dari semua komoditas yaitu pertanian, perkebunan, dan peternakan yang ada di wilayah tersebut dan Kebutuhan lahan adalah luas lahan yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup layak per penduduk diasumsikan setara dengan luas lahan untuk menghasilkan 1 ton setara beras/kapita/tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan analisa spasial. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa dari 20 Kecamatan pada tahun 2037 terdapat 3 wilayah administrasi yang menghasilkan surplus dan 17 wilayah administrasi Kecamatan dalam keadaan Defisit, dapat diketahui bahwa lebih banyak dalam keadaan Defisit, hal ini dikarenakan lajunya pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan lahan kosong dibuat untuk membangun rumah atau pabrik pabrik.
Tingkat Penurunan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) Udara Ambien Menggunakan Taman Vertikal (Studi Kasus di Esa Sampoerna Center Surabaya) Ivanastuti, Desi; Widiatmono, Bambang Rahadi; Susanawati, Liliya Dewi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.928 KB)

Abstract

Tingginya kepadatan penduduk mengakibatkan padatnya kendaraan bermotor sebagai pemicu pencemaran udara yaitu karbon monoksida (CO). Taman vertikal merupakan salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara serta menambah adanya ruang terbuka hijau di perkotaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan tingkat penurunan konsentrasi CO yang dihasilkan antara lokasi dengan taman vertikal dan lokasi tanpa taman vertikal. Konsentrasi CO pada JL. Dr. Ir. H. Soekarno digunakan sebagai kontrol. Penentuan konsentrasi pada udara ambien dilakukan dengan menggunakan metode Iodine Pentoksida. Tingkat penurunan  konsentrasi CO yang dihasilkan pada lokasi dengan taman vertikal sebesar 94.10-100%. Sedangkan tingkat penurunan konsentrasi CO yang dihasilkan pada lokasi tanpa taman vertikal sebesar 0.00-35.28%. Kata Kunci : Karbon monoksida, taman vertikal, udara ambien.
Evaluasi Pemanfaatan Kawasan Strategis Kota Palangkaraya Berdasarkan Kemampuan Lahan Azizah, Sari Aulia; Widiatmono, Bambang Rahadi; Wirosoedarmo, Ruslan
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.302 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2019.006.01.1

Abstract

Pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan makin besar penggunaan lahan. Dimana terjadi alih fungsi lahan. Hal ini terjadi pada penggunaan hutan jadi pertanian dan pertanian jadi permukiman. Alih fungsi lahan yang terjadi, dikhawatirkan akan mengganggu kawasan strategis yang ada di Kota Palangkaraya. Jalan keluar yang dipandang efektif untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengintegrasikan kepentingan lingkungan pada tingkatan pengambilan keputusan yang strategis, salah satunya yaitu dengan melakukan analisis kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan pada kawasan strategis di Kota Palangkaraya (existing) berdasarkan kemampuan lahan, serta memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang yang selaras dengan daya dukung lingkungan. Metode yang digunakan untuk menentukan daya dukung lingkungan adalah metode deskriptif kuantitaif dengan analisis spasial menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Hasil Perhitungan dan analisis didapatkan untuk evaluasi penggunaan lahan existing Kota Palangkaraya didapatkan tidak sesuai seluas 208.801,498 Ha. Dan untuk Kawasan Strategis Kota Palangkaraya tidak sesuai seluas 1.299,48 Ha.
Studi Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Akibat Buangan Limbah Domestik (Studi Kasus Kali Surabaya – Kecamatan Wonokromo) Pavita, Komang Della; Widiatmono, Bambang Rahadi; Dewi, Liliya
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.382 KB)

Abstract

Permasalahan lingkungan semakin sering terjadi di sungai Kali Surabaya, banyaknya pemukiman mengakibatkan limbah domestik yang dihasilkan semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian bertujuan untuk mengukur pencemaran di sungai Kali Surabaya dengan menghitung dan menganalisa daya tampung beban pencemaran terhadap parameter air sungai. Analisis kualitas air dilakukan dengan menguji dan membandingkan parameter sebelum dan setelah mendapat masukan limbah, dengan parameter yang digunakan yaitu BOD, COD, DO, TSS, pH, suhu, nitrat, dan fosfat. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik, T1 merupakan titik sebelum adanya masukan limbah, T2 merupakan limbah domestik yang masuk ke badan sungai, dan T3 adalah titik dimana sungai telah mendapat masukan limbah. Perhitungan besarnya daya tampung didapat dari selisih antara baku mutu air sungai dengan konsentrasi pada T3 yang didapat dari metode neraca massa. Hasil penelitian menunjukkan limbah domestik mengakibatkan peningkatan yang signifikan pada parameter TSS, BOD, COD, pH, dan nitrat. Untuk nilai DO, suhu dan fosfat pada T3 terdapat perbedaan terhadap T1 tetapi tidak signifikan. T3 sudah tidak memiliki daya tampung lagi untuk parameter TSS, BOD, dan fosfat, sedangkan parameter  COD, DO, dan nitrat masih memilki daya tampung masing-masing sebesar 46%, 33%, 86%.Kata Kunci : Daya tampung, sungai Kali Surabaya, Kualitas Air, limbah domestic
Analisis Sebaran Beban Partikulat secara Keruangan dari Industri Semen di Kabupaten Tuban Yhulliarsih, Etty; Sutan Haji, Alexander Tunggul; Widiatmono, Bambang Rahadi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.444 KB)

Abstract

Pesatnya pembangunan mengakibatkan peningkatan kebutuhan bahan baku material. Salah satunya yaitu semen. Industri semen menimbulkan pencemaran udara berupa partikulat yang berasal dari cerobong. Sebaran partikulat sulit untuk diketahui hanya saja dalam jangka panjang dapat membahayakan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran beban partikulat secara keruangan yang berasal dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Tuban.Penelitian ini menggunakan analisis spasial dan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan konsentrasi partikulat dengan pemodelan gaussian point source dan analisis spasial digunakan untuk mengetahui sebaran beban partikulat di Kabupaten Tuban melalui pemetaan. Proses analisis spasial menggunakan software Arcview 3.3.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran partikulat terbesar terletak pada jarak terdekat dengan cerobong dan daerah yang terletak di garis lurus titik cerobong sesuai arah angin. Konsentrasi rata-rata sebaran partikulat masing-masing Kecamatan yaitu Kerek 156.839 µg m-3, Montong 9.65 µg m-3, Bangilan 3.164 µg m-3, Kenduruan 2.225 µg m-3, Jatirogo 0.607 µg m-3, Tambakboyo 0.282 µg m-3, Kecamatan Soko 0.057 µg m-3, Singgahan 0.022 µg m-3, Bancar 0.013 µg m-3, Parengan 0.009 µg m-3, Senori 0.004 µg m-3, dan Kecamatan yang tidak dilalui arah angin konsentrasinya adalah 0 µg m-3, yaitu Kecamatan Jenu, Merakurak, Grabagan, Rengel, Semanding, Tuban, Plumpang, Palang dan Widang. Konsentrasi partikulat masih dibawah baku mutu. Kata kunci : Analisis spasial, cerobong, partikulat, sebaran
Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemar dan Kualitas Air Sungai Lesti Sebelum Pembangunan Hotel Widiatmono, Bambang Rahadi; Suharto, Bambang; Monica, Florensia Yuke
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2019.006.03.1

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya yaitu limbah domestik. Salah satu kawasan padat penduduk terletak di Desa Ngaglik, Kota Batu. Desa Ngaglik memiliki lokasi yang dekat dengan sumber air dan Sungai Lesti yang dimanfaatkan oleh warga sekitar. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kualitas eksisting, indeks pencemaran, dan status mutu air Sungai Lesti serta mengetahui daya tampung beban pencemaran yang dapat diterima oleh Sungai Lesti. Metode untuk menentukan kemampuan daya tampung air sungai terhadap limbah cair domestik yaitu metode Neraca Massa. Penentuan status mutu air menggunakan metode Indeks Pencemaran dengan parameter suhu, pH, BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), TSS (Total Suspended Solid), fosfat, dan nitrat. Metode pengambilan sampel yaitu grab sampling pada 5 titik. Penelitian menunjukan bahwa suhu, pH, dan TSS air Sungai Lesti memenuhi baku mutu air sungai kelas II. Daya tampung sungai untuk parameter BOD, COD, nitrat, dan fosfat bernilai negatif yang berarti Sungai Lesti sudah tidak mampu lagi untuk menampung beban pencemaran. Indeks pencemaran pada titik T1-T5 memilki nilai Pij dibawah 5, hal ini menunjukan bahwa status mutu air Sungai Lesti dalam kondisi yang tercemar ringan. Kata kunci: indeks pencemaran, neraca massa, status mutu air
Analisis Ketersediaan Air Terhadap Potensi Budidaya Kedelai (Glycine max (L) Merril) di Daerah Irigasi Siman Kinasih, Mentari; Wirosoedarmo, Ruslan; Widiatmono, Bambang Rahadi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Kediri mempunyai makanan khas berupa tahu kuning dan merupakan daerah dengan tingkat konsumsi kedelai yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dan ketersediaan air terhadap potensi budidaya tanaman kedelai (Glycine max (L) Merril) di Daerah Irigasi Siman Kabupaten Kediri. Daerah Irigasi Siman meliputi 4 (empat) kecamatan dengan luas lahan 7709 Ha, yaitu Kandangan, Pare, Kepung, dan Plemahan. Analisis dilakukan dengan menghitung ketersediaan air dari rata-rata curah hujan efektif bulanan Musim Kemarau (MK) tahun 2009-2013. Kebutuhan air dilakukan dengan menghitung evapotranspirasi dan kebutuhan air tanaman.Perhitungan kebutuhan dan ketersediaan air dilakukan dengan menggunakan software Cropwat 8.0. Hasil perhitungan ketersediaan air menunjukkan surplus air pada MK I (Maret-Juni) dan terjadi defisit air pada MK II (Juni-September). Hasil analisis menunjukkan MK I lebih berpotensi untuk budidaya tanaman kedelai (Glycine max (L) Merril). Kata kunci: Kedelai (Glycine max (L) Merril), Evapotranspirasi, Cropwat 8.0.