Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengolahan Limbah Wudhu Dengan Reaktor Lahan Basah Buatan dan Saringan Pasir Lambat Bahagia Bahagia; Zulkifli AK; Teuku Muhammad Zulfikar; Muhammad Nizar; Windiara Windiara
Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI) Vol 4, No 3 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik. Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jnkti.v4i3.4586

Abstract

Abstract - Used water ablution is a part of domestic liquid waste with a high rate of water and quality that allows it to be recycled through processing. Used water ablution treatment can be carried out using sand filters and intermittent artificial soil. Used water ablution treatment is carried out using sand filters and intermittent artificial soil. Observations were carried out for 32 days until there was a decrease in used water ablution parameters. The quality parameters measured were TSS, TDS, and DO, used water had a concentration value of TSS = 13.75 mg / L, TDS = 137.4 mg / L, DO = 7.75 mg / L. The results of processing using a combination of TSS sand filter = 70.10% and artificial wetlands showed the efficiency of TSS reduction = 82.69%, processing using a combination of TDS sand filter = 67.54% and artificial wetlands showed an efficiency of decreasing TDS = 70%, processing using DO sand filter combination = 77.16%. Processing ability using a combination of artificial sand and wetland filters has succeeded in reducing the levels of TSS, TDS, and DO because it is able to meet the quality standards set by the government.Keywords: Used water ablution, sand filter, wetland made by TSS, TDS and DO. Abstrak - Air wudhu’’ merupakan air yang dipakai untuk bersuci dari hadas kecil untuk melaksanakan kegiatan ibadah shalat. Sisa dari air wudhu’’ menjadi air bekas wudhu’’ yang menjadi bagian dari limbah cair domestik. Apabila volume air bekas wudhu’’ kualitas besar memungkinkan dilakukan pengolahan air bekas tersebut. Pengolahannya dapat dilakukan dengan menggunakan saringan pasir dan lahan basah buatan. Prosesnya dengan cara mengalirkan air bekas wudhu’’ secara berselang (intermitten). Dilakukan pengamatan selama 32 hari sampai terjadi penurunan parameter air bekas wudhu’’. Pengukuran parameter dilakukan terhadap TSS, TDS, dan DO. Air bekas wudhu’’ memiliki nilai kosentrasi TSS=13,75 mg/L, TDS=137,4 mg/L, DO=7,75 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan menggunakan kombinasi saringan pasir nilai TSS=70,10%, lahan basah buatan terjadi penurunan efisiensi TSS = 82,69%. Penurunan nilai TDS kombinasi saringan pasir sebesar 67,54%, sehingga efisiensi penurunan TDS=70%, nilai kombinasi saringan pasir sebesar DO=77,16%. Pengolahan air bekas wudhu’’ dengan saringan pasir dan lahan basah buatan telah berhasil menurunkan kadar TSS, TDS, dan DO yang memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah.Kata kunci : Air bekas, wudhu’’ , saringan pasir, lahan basah, TSS, TDS dan DO.
Estimating Zero Waste Index and Resident Waste Participation in Indonesian Middle City Muhammad Nizar; Rahadian Zainul; Syaifuddin Yana; Erdiwansyah Erdiwansyah; Irda Yunita
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i2.5905

Abstract

The municipal city has tried to provide the best solid waste services as possible, but the increase in these services does not necessarily increase public participation in managing waste. The objective of this research is to measure the performance of municipal solid waste management while Banda Aceh Indonesia. The research method uses the Zero Waste Index tool and community surveyed to get a more comprehensive picture of performance in overcoming waste problems. The results can be concluded that the Banda Aceh city government is still achieving a small Zero Waste Index which is 0.28. The majority of the population does not get waste socialization (76.07%), does not sort (75.21%), does not recycle waste (68.31%) and only 54.70% of the community collect used items for resale. The results of the two studies show that it is hard for Banda Aceh to achieve the goal of 30% waste reduction by 2025.
Pengolahan Limbah Wudhu Dengan Reaktor Lahan Basah Buatan dan Saringan Pasir Lambat Bahagia Bahagia; Zulkifli AK; Teuku Muhammad Zulfikar; Muhammad Nizar; Windiara Windiara
Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI) Vol 4, No 3 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik. Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jnkti.v4i3.4586

Abstract

Abstract - Used water ablution is a part of domestic liquid waste with a high rate of water and quality that allows it to be recycled through processing. Used water ablution treatment can be carried out using sand filters and intermittent artificial soil. Used water ablution treatment is carried out using sand filters and intermittent artificial soil. Observations were carried out for 32 days until there was a decrease in used water ablution parameters. The quality parameters measured were TSS, TDS, and DO, used water had a concentration value of TSS = 13.75 mg / L, TDS = 137.4 mg / L, DO = 7.75 mg / L. The results of processing using a combination of TSS sand filter = 70.10% and artificial wetlands showed the efficiency of TSS reduction = 82.69%, processing using a combination of TDS sand filter = 67.54% and artificial wetlands showed an efficiency of decreasing TDS = 70%, processing using DO sand filter combination = 77.16%. Processing ability using a combination of artificial sand and wetland filters has succeeded in reducing the levels of TSS, TDS, and DO because it is able to meet the quality standards set by the government.Keywords: Used water ablution, sand filter, wetland made by TSS, TDS and DO. Abstrak - Air wudhu’’ merupakan air yang dipakai untuk bersuci dari hadas kecil untuk melaksanakan kegiatan ibadah shalat. Sisa dari air wudhu’’ menjadi air bekas wudhu’’ yang menjadi bagian dari limbah cair domestik. Apabila volume air bekas wudhu’’ kualitas besar memungkinkan dilakukan pengolahan air bekas tersebut. Pengolahannya dapat dilakukan dengan menggunakan saringan pasir dan lahan basah buatan. Prosesnya dengan cara mengalirkan air bekas wudhu’’ secara berselang (intermitten). Dilakukan pengamatan selama 32 hari sampai terjadi penurunan parameter air bekas wudhu’’. Pengukuran parameter dilakukan terhadap TSS, TDS, dan DO. Air bekas wudhu’’ memiliki nilai kosentrasi TSS=13,75 mg/L, TDS=137,4 mg/L, DO=7,75 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan menggunakan kombinasi saringan pasir nilai TSS=70,10%, lahan basah buatan terjadi penurunan efisiensi TSS = 82,69%. Penurunan nilai TDS kombinasi saringan pasir sebesar 67,54%, sehingga efisiensi penurunan TDS=70%, nilai kombinasi saringan pasir sebesar DO=77,16%. Pengolahan air bekas wudhu’’ dengan saringan pasir dan lahan basah buatan telah berhasil menurunkan kadar TSS, TDS, dan DO yang memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah.Kata kunci : Air bekas, wudhu’’ , saringan pasir, lahan basah, TSS, TDS dan DO.