Faiza Yuniati
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Terjadinya Dimensia Pada Usia Lanjut Di Posyandu Usia Lanjut Puskesmas Kertapati Palembang Tahun 2012 Faiza Yuniati; Azhari Azhari; Yuvita Fitriana
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 12 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v1i12.1298

Abstract

Gangguan mental yang banyak terjadi pada usia lanjut adalah penurunan fungsi kognitif. Standar baku diagnosis dimensia yang dikenal yaitu Mini Mental State Examination (MMSE Test) yang menilai 5 aspek kognitif berisi tindakan yang harus dilakukan oleh usila untuk mengukur kemampuan kognitifnya. Penelitian ini adalah penelitian analitik dalam bidang Keperawatan gerontik. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai angka kejadian dimensia pada usia lanjut dan faktor yang mempengaruhinya di Posyandu Usia Lanjut Puskesmas kertapati Palembang Tahun 2012. Diagnosis Dimensia ditetapkan dengan menggunakan standar baku Mini Mental State Examination Test (MMSE Test). Test ini merupakan penilaian dari 5 aspek kognitif yang memiliki total skor sejumlah 30. Test ini berisi serangkaian test yang menuntut usia lanjut melakukan beberapa tindakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan kognitifnya. Faktor risiko yang diduga berpengaruh terhadap dimensia yaitu umur, pendidikan, pasangan hidup, aktivitas sosial dan aktivitas mengasah otak. Analisis data dilakukan secara univariabel dan bivariabel. Pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober 2012 di Posyandu Usila Kertapati Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian dimensia pada pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30%. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur (Pvalue = 0,000), keberadaan pasangan hidup (Pvalue=0,008) dan aktivitas sosial (Pvalue=0,020) terhadap kejadian dimensia pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30% (CI= 95%). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan aktivitas mengasah otak dengan kejadian dimensia pada usia lanjut di Posyandu Usila Kertapati Palembang adalah sebesar 30% (CI= 95%).
Subjective Well-Being Penduduk Usia Produktif Usia Produktif Indonesia Tahun 2007-2014: Analisis Data Longitudinal Indonesian Family Life Survey Faiza Yuniati; Rizki Sri Haryanti
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.322 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1242

Abstract

Latar Belakang : Kesejahteraan subyektif merupakan penilaian seseorang terhadap kepuasan hidupnya secara keseluruhan. Tujuan studi ini untuk menguji validitas konstruk kesejahteraan subyektif, serta mengetahui perubahan skor kesejahteraan subyektif penduduk usia produktif Indonesia tahun 2007 ke 2014. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi kohort retrospektif menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS). Penelitian ini memantau penduduk usia 15-57 tahun pada IFLS4 (tahun 2007) yang kemudian dilakukan pengukuran ulang pada IFLS5 tahun 2014. Sampel penelitian ini sebanyak 8.920 orang. Konstruk kesejahteraan subyektif dibangun dari delapan indikator yang diusulkan. Uji konstruk kesejahteraan subyektif menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil : Dari analisis diperoleh hasil bahwa delapan indikator mempunyai validitas yang baik (SLF>0,3) untuk mengukur kesejahteraan subyektif. Rata-rata skor kesejahteraan subyektif penduduk usia produktif tahun 2007 sebesar 1,04 dan meningkat sebesar 0,77 poin pada tahun 2014. Kesimpulan : Pengukuran kesejahteraan subyektif dapat menjadi informasi yang melengkapi indikator kesejahteraan objektif yang mencerminkan keberhasilan pembangunan suatu bangsa.