p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Konsepsi
Haslinda Haslinda
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Feminisme dalam Novel Wanita Berkarir Surga Karya Felix Silauw Andi Putri Jahtrawati; Abdul Munir; Haslinda Haslinda
Jurnal Konsepsi Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Konsepsi (November)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.63 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian feminisme dalam Novel Wanita Berkarir Surga Karya Felix Siauw. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis struktural yang beralur. Data penelitian ini adalah data yang diambil dari novel yang berjudul wanita Berkarir Surga Karya Felix Silauw yang di terbitkan pada tahun 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca, mencatat, dan menarik kesimpulan. Data penelitian dianalisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa Novel wanita berkarir surga menganggap feminisme merupakan paham yang salah untuk dibenarkan. Kajian feminisme dalam novel wanita berkarir surga menganggap bahwa feminisme merupakan paham yang menyesatkan bagi wanita muslimah. Terdapat banyak kajian dalam novel wanita berkarir surga yang menentang paham feminisme. Feminisme sebuah gerakan dari kaum wanita atau pria untuk menghapuskan perilaku bias gender dan menyamaratakan antara pria dan wanita. Gerakan feminisme ini muncul akibat kesadaran bahwa wanita ditindas dan dieksploitasi. Maka dari itu, muncul banyak argument yang mengisyaratkan jika pria boleh wanita juga boleh, jika pria bisa tentu wanita juga bisa, pria dan wanita seharusnya punya hak yang sama, kami butuh kesetaraan. Feminisme menuduh Islam mendiskriminasi wanita. Ada beberapa poin yang dalam hal ini pria lah yang banyak memiliki keuntungan diantaranya batasan aurat, rumah tangga, poligami, talaq, dan warisan, arti feminisme tanpa sadar menjadikan materi sebagai tolak ukur, lalu berlomba dengan pria untuk memperebutkan standar tersebut. Akibat feminisme, peran wanita di dalam rumah tangga menjadi terganggu, percekcokan melonjak, kondisi psikologi anak terganggu, kegagalan instansi atau lembaga rumah tangga naik drastis. Islam sebagai solusi dalam paham feminisme yang dinilai tidak sejalan. Islam sangatlah memuliakan dan menjaga wanita bahkan dari anak-anak sampai akhir hayat. Manusia diciptakan sebagaimana fitrahnya sebagaimana jelas bahwa pria dan wanita dilahirkan berbeda, dalam buku ini dijelaskan perbedaan-perbedaan antara wanita dan laki-laki disertai pandangan Islam sehingga paham feminisme tidak dibenarkan dalam Novel Wanita Berkarir Surga.
Nilai Budaya Sipakatau, Sipakainga, Sipakalabirik dalam Film “Anak Karaeng”: (Kajian Sosiologi Budaya) Annisa Surya Ningsi S.; Haslinda Haslinda; Syekh Adi Wijaya Latief
Jurnal Konsepsi Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Konsepsi (Agustus)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya sipakatau, sipakainga, sipakalbirik pada film yang berjudul “Anak Karaeng” dengan menggunakan kajian sosiologi budaya .Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulkan data secara terperinci sehingga menghasilkan data yang akurat sesuai dengan fakta penelitian kualitatif menggambarkan tentang penemuan yang kemudian data dikumpulkan. Data dalam penelitian ini ialah semua yang berupa bunyi bahasa, kata, kalimat, paragraf, dan wacana pada film “Anak Karaeng” yang berkaitan tentang nilai budayadalam film “Anak Karaeng “ menggunakan kajian sosiologi budaya. Sumber data dalam penelitian di ambil dari media Youtube. Hasil penelitian film anak karaeng yang pertama data saling memanusiakan manusia atau sering di sebut dengan istilah sipakatau terdapat 4 data yang di temukan dan budaya saling mengingatkan atau sipakainga terdapat 6 data yang di peroleh dan data terakhir yaitu budaya saling menghargai atau sering di sebut dengan istilah sipakalabbirik terdapat 2 data yang di temukan , ini berarti masih ada budaya yang terdapat dimasyarakat akan adanya nilai budaya yang diterapkan oleh nenek moyang teredahulu masih ada remaja yang tidak lupa akan budaya yang ada.